5 Fakta Unik Tempe Calon Warisan Budaya Tak Benda UNESCO, Dulu Dikonsumsi Bangsawan Kini Jadi Favorit Warga 27 Negara
Tempe resmi diajukan oleh komunitas melalui Kemendikbudristek ke Sekretariat UNESCO.
Tempe banyak diminati karena nilai gizinya.
5 Fakta Unik Tempe Calon Warisan Budaya Tak Benda UNESCO, Dulu Dikonsumsi Bangsawan Kini Jadi Favorit Warga 27 Negara
Tempe resmi diajukan oleh komunitas melalui Kemendikbudristek ke Sekretariat UNESCO untuk masuk kategori Daftar Repreentatif Warisan Budaya Tak Benda untuk kemanusiaan. Pengajuan ini dilakukan pada akhir Maret 2024 lalu.
Warisan Budaya
Saat ini, usulan Kemendikbudristek terkait tempe sebagai warisan budaya tengan menunggu untuk dibahas Sekretariat Konvensi 2003 UNESCO.
"Kami optimis Budaya Tempe akan menambah daftar warisan budaya tak benda dari Indonesia yang ada di UNESCO," ujar Direktur Pelindungan Kebudayaan, Direktorat Jendral Kebudayaan Kemendikburistek Judi Wajudin, Kamis (30/5/2024), dikutip dari Liputan6.com.
Sejarah
Mengutip situs Rumah Tempe Indonesia, kata tempe berasal dari bahasa Jawa kuno, yaitu Tumpi yang berarti makanan berwarna putih. Awalnya, tempe dibuat dari kedelai hitam.
Kata Tempe ditemukan pada manuskrip Serat Centhini jilid 3. Serta ini menggambarkan perjalanan Mas Cebolang dari Candi Prambanan menuju Pajang.Mas Cebolang mampir di dusun Tembayat, Kabupaten Klaten. Di sana, ia dijamu makan siang oleh Pangeran Bayat dengan salah satu lauknya berupa Brambang Jae Santen Tempe.
Perkembangan
Tempe dikembangkan di Jawa sebelum abad ke-16. Masyarakat mengenal tempe dengan nama daerah masing-masing. Mulai tempe Jogja, tempe Banyumas, tempe Malang dan tempe Pekalongan.
Teknologi pengolahan tempe merupakan teknologi yang berasal dari rakyat secara turun-temurun.
Cara pengolahan tempe sangat bervariasi, namun pada prinsip dasarnya sama, yaitu menciptakan kondisi yang cocok untuk perkembangan kapang (jamur tempe).
Mendunia
Pembina Forum Tempe Indonesia Made Astawan
Hari Tempe Nasional
Beberapa tahun lalu, pecinta dan perajin tempe menyepakati Hari Tempe Nasional jatuh pada 6 Juni setiap tahunnya.
Tahun ini, Puncak Perayaan Hari Tempe Nasional akan digelar di Kota Balikpapan pada 6 Juni 2024. Perayaan akan dipusatkan di Sentra Industri Kecil Somber (SIKS), di mana di area tersebut terdapat lebih dari seratus perajin tempe dan tahu.