Kisah Penciptaan Tari Jaran Goyang, Trik Bikin Perempuan Jatuh Cinta
Merdeka.com - Tari Jarang Goyang merupakan kesenian tari yang berasal dari Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Bentuk penyajian dan iringan tari ini berbeda dengan tari dari daerah lain.
Kesenian ini pertama kali diciptakan oleh grup LKN Pandan, Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi pada tahun 1966. Selanjutnya, pada 1969, Tari Jaran Goyang direvitalisasi oleh Sumitro Hadi, salah satu seniman paling produktif di Banyuwangi.
Tari Jaran Goyang diciptakan dari ilham Tari Seblang dan Tari Gandrung, tak heran jika gerakannya hampir sama dengan kedua tari tersebut.
-
Siapa pencipta Tari Jayengrana? Ketika itu penciptanya adalah penari asal Sumedang, Raden Ono Lesmana Kartadikusumah.
-
Siapa pencipta Tari Ratoh Jaroe? Tidak seperti tarian lainnya yang sudah ada sejak puluhan hingga ratusan tahun, Tari Ratoh Jaroe baru diciptakan pada tahun 2000 oleh Dek Gam, seniman asal Aceh.
-
Siapa pencipta Tari Batin? Diciptakan oleh Istri Pangeran Dirangkum dari beberapa sumber, Tari Batin diciptakan oleh seorang istri yang menjadi cikal bakal Batu Brak atau nenek dari Bapak Pangeran Suhaimi Gelar Sultan Lela Muda Pangeran Raja Selalau Pemuka Agung Dengian Paksi.
-
Apa makna dari Tari Ratoh Jaroe? Tari Ratoh Jaroe ini didesain untuk membangkitkan semangat para wanita Aceh yang dikenal sebagai sosok tidak pantang menyerah, pemberani, dan kompak satu sama lain.
-
Apa itu Tari Gandrung? Mengutip warisanbudaya.kemdikbud.go.id, tarian khas Banyuwangi ini berasal dari kata 'Gandrung' dalam bahasa Jawa artinya 'Tergila-gila' atau 'Cinta habis-habisan'.
-
Bagaimana iringan musik Tari Ratoh Jaroe? Dalam pelaksanaannya, Tari Ratoh diiringi dengan musik Rapai yang menjadi alat musik tradisional asli Aceh.
Arti Jaran Goyang
Tari Jaran Goyang berasal dari dua kata, yakni jaran yang berarti kuda dan goyang yang artinya bergerak. Dalam cerita tutur yang berkembang di masyarakat, apabila seorang gadis tiba-tiba tidak sadar karena “guna-guna” yang dikirim laki-laki, gadis tersebut dikatakan terkena jaran goyang.
Kesenian ini berkisah tentang cerita cinta kasih antara perempuan dan laki-laki. Namun, bukan kisah cinta bahagia. Tokoh lelaki memendam rasa sakit hati karena cintanya tak mendapat balasan dari gadis pujaannya. Muncullah niat buruk dalam diri si laki-laki menggunakan aji jaran goyang untuk meluluhkan gadis pujaan.
Aji jaran goyang semacam pelet yang bisa membuat tokoh perempuan berbalik tergila-gila kepada tokoh laki-laki. Singkat cerita, akhirnya tokoh laki-laki menerima cinta si gadis lantaran mereka telah saling suka. Oleh karena itu, Tari Jaran Goyang merupakan tari berpasangan, sebagaimana mengutip dari skripsi berjudul Perkembangan Bentuk Penyajian Tari Jaran Goyang Di Desa Gladag Kabupaten Banyuwangi Dari Tahun 1969-2016 (UNY, 2016) karya Nungky Retno Palupi.
Pertunjukan Tari
©2021 Merdeka.com/Demen Makan BWI
Biasanya tari ini ditampilkan dengan durasi selama tujuh menit. Struktur penyajiannya dibagi menjadi beberapa bagian.
Bagian awal muncul penari perempuan. Bagian kedua muncul penari laki-laki dengan adegan menggoda si gadis tetapi sang gadis menolak. Kemudian masuk adegan penggunaan aji Jaran Goyang sebagai pelet untuk mendapatkan cinta sang gadis. Selanjutnya, sang gadis tergila-gila dengan mengejar sang pemuda. Tari ini ditutup dengan cerita pemuda dan gadis yang telah saling mencintai.
Pada bagian-bagian tertentu lirik lagu Tari Jaran Goyang digunakan Bahasa Osing yang menjadi ciri khas tari Banyuwangi. Rias dan kostum dalam tari ini, yaitu menggunakan rias cantik untuk penari putri dan rias putra alus untuk penari putra.
Dalam riasnya, tari ini tidak mengalami perkembangan yakni selalu menggunakan rias cantik untuk penari putrinya. Namun, kostum penari putri banyak mengalami perkembangan.
Pada tahun 1969 penari menggunakan kostum sederhana. Selanjutnya, seiring perkembangan zaman dan selera masyarakat, setiap penampilan dikreasikan dengan tetap berpedoman pada kostum awal terciptanya Tari Jaran Goyang.
Tari ini biasanya ditampilkan dalam acara hajatan seperti pernikahan, khitanan, dan kesenian janger. Selain di tampilkan di panggung terbuka, Tari Jaran Goyang juga semakin sering ditampilkan di gedung sebagai rangkaian acara-acara resmi. Misalnya, penyambutan bupati atau hari jadi Kabupaten Banyuwangi. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kesenian tradisional yang satu ini telah menjadi ikon Kabupaten Banyuwangi sekaligus hiburan masyarakat ketika acara hajatan.
Baca SelengkapnyaSeni Goyang Karawang sebenarnya penuh dengan nilai positif dan jauh dari kean erotis
Baca SelengkapnyaBak pasangan Romeo dan Juliet, Jaka dan Hasnah saling mencintai dan sudah berkomitmen untuk membangun rumah tangga.
Baca SelengkapnyaTari Ngebeng, kesenian tradisional khas Provinsi Jambi yang dahulu dianggap tarian tabu oleh masyarakatnya.
Baca SelengkapnyaDibantu oleh sosok hanoman, si pria yang melamar kekasihnya di tengah pertunjukkan ini viral mencuri perhatian.
Baca SelengkapnyaPara pria atau jejaka setempat menggoda wanita yang membantu panen di sawah dengan berpantun.
Baca SelengkapnyaTarian ini dibawa langsung oleh para pedagang Arab.
Baca SelengkapnyaMulanya kesenian ini hanya digelar oleh kalangan keluarga keraton dan priyayi.
Baca SelengkapnyaSebuah karya seni budaya lokal khas Jombang ini telah ada sejak abad ke-19 yang sudah terdaftar dalam Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaTarian ini begitu lembut, gerakannya mirip lilin yang tertiup angin.
Baca SelengkapnyaSang pria ternyata sudah mempersiapkan momen untuk melamar kekasihnya di tempat tersebut.
Baca SelengkapnyaKesenian tradisional dari Tanah Gayo Aceh ini terinsipirasi dari legenda dua bersaudara yang mencari gajah putih untuk dipersembahkan kepada putri raja.
Baca Selengkapnya