Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Peristiwa 5 Januari 1949, Sejarah Kota Riau Digempur Tentara Belanda

Peristiwa 5 Januari 1949, Sejarah Kota Riau Digempur Tentara Belanda sejarah kota Rengat Riau. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Bagi masyarakat Indragiri Hulu Riau, 5 Januari merupakan hari bersejarah. Karena, pada tahun 1949, ribuan masyarakat Riau dibantai secara keji oleh pasukan KNIL yang dibentuk oleh Belanda sewaktu melakukan agresi militer ke Indonesia.

Tanggal itupun dijadikan sebagai tonggak hari jadi Kabupaten Indragiri Hulu oleh sebagian kalangan. Penetapan itu akhirnya menuai polemik karena dinilai melukai keluarga masyarakat yang menjadi korban sewaktu itu.

Terlepas dari itu semua, Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu, tiap tahunnya selalu mengadakan peringatan. Ratusan masyarakat melakukan aksi teatrikal masuknya tentara KNIL pada 5 Januari 1949.

Cocor Merah

Melansir dari InsideIndonesia, seorang veteran bernama Wasman Rads merupakan saksi mata serangan Belanda yang dinamakan dengan “Operasi Lumpur” yaitu operasi yang bertujuan untuk menguasai adanya pertambangan minyak yang letaknya ada di sebelah Kota Rengat dan di Air Molek.

Kejadian tersebut terjadi pada 5 Januari 1949, ketika sebuah pesawat terbang di langit. Pesawat yang dijuluki dengan “cocor merah” itu merupakan pesawat tempur pengebom berjenis p-51 Mustang. Pesawat itu menjatuhkan bom di jalan raya yang mayoritas dalam kondisi ramai, bahkan juga padat pemukiman.

Tentara Belanda juga melakukan serangkaian tembakan yang menyerang orang-orang yang ada di bawah. Lalu, sekitar pukul 11 pagi, setelah pesawat Mustang itu menghilang, ada 180 orang penerjun payung udara diterjunkan di daerah Sekip dekat dengan Rengat.

Menurut buku Westerlings Oorlog (1999), para penerjun payung yang dipimpin oleh Letnan Rudy de Mey, mendapatkan perlawan dari Tentara Nasional Indonesia yang menjadi penyebab adanya pertumpahan darah di Rengat.

Menumpah Darah, Meraup Minyak

Diketahui bahwa adanya tujuan penyerangan di Kota Rengat ini awal mulanya memang adanya keinginan Belanda untuk menguasai minyak yang ada di daerah kota tersebut. Mereka secara membabi buta menumpahkan darah di Kota Rengat agar mereka dapat menduduki kota tersebut.

Adanya pertumpahan darah saat diturunkannya kelompok penerjun payung oleh Belanda dan juga dibalas dengan perlawanan sengit oleh Tentara Nasional Indonesia. Setelah itu mereka juga membalasnya dengan tembakan senjata api. Hal itulah yang menjadi penyebab dari kematian sekitar 80 orang militer serta sipil.

Belum selesai sampai disitu, beberapa waktu kemudian, datang tujuh pesawat berjenis Dakota membawa sekitar 180 pasukan khusus Belanda (Korps Speciale Troepen atau KST) yang diterjunkan guna menduduki wilayah Rengat. (mdk/raf)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
15 Januari 1949: Mengenang Peristiwa Situjuah Berdarah, Tewaskan Banyak Pejuang PDRI
15 Januari 1949: Mengenang Peristiwa Situjuah Berdarah, Tewaskan Banyak Pejuang PDRI

74 tahun berlalu, ini kisah Peristiwa Situjuah yang renggut banyak pejuang Pemerintah Darurat RI.

Baca Selengkapnya
Melihat Kejamnya Tentara KNIL di Tahun 1948, Todongkan Senjata pada Warga Indonesia Bikin Ketar-Ketir
Melihat Kejamnya Tentara KNIL di Tahun 1948, Todongkan Senjata pada Warga Indonesia Bikin Ketar-Ketir

Terlihat warga Indonesia mendapat ancaman dari tentara KNIL pada tahun 1948 silam. Tergambar dari potret yang beredar, warga Indonesia nampak tak berdaya.

Baca Selengkapnya
Tragedi Berdarah di Kampung Rawagede, Ratusan Rakyat Sipil Jadi Korban Militer Belanda
Tragedi Berdarah di Kampung Rawagede, Ratusan Rakyat Sipil Jadi Korban Militer Belanda

Penyerangan di Rawagede ini dicap sebagai bagian dari kejahatan perang.

Baca Selengkapnya
Horor di Rawagede, Ratusan Warga Tewas Dibantai Pasukan Elite Belanda
Horor di Rawagede, Ratusan Warga Tewas Dibantai Pasukan Elite Belanda

Pasukan elite baret hijau Belanda membantai ratusan warga Rawagede, Karawang. Ini pengakuan saksi tentang kejadian mengerikan itu.

Baca Selengkapnya
Kejinya Pasukan Belanda di Aceh Bunuh Warga Satu Desa, 1 Anak Kecil Disisakan Ini potretnya
Kejinya Pasukan Belanda di Aceh Bunuh Warga Satu Desa, 1 Anak Kecil Disisakan Ini potretnya

KIsah pembantaian masyarakat Aceh oleh penjajah Belanda.

Baca Selengkapnya
Mengenang Operasi Pembantaian Westerling, Tindakan Brutal Tentara Belanda di Sulawesi Tahun 1947
Mengenang Operasi Pembantaian Westerling, Tindakan Brutal Tentara Belanda di Sulawesi Tahun 1947

Westerling tiba di Makassar pada 5 Desember 1946, tanpa basa-basi mereka langsung membuat teror dan mimpi buruk bagi masyarakat setempat.

Baca Selengkapnya
Peringatan Hari Korban 40 Ribu Jiwa, Pj Gubernur Bahtiar: Bukti Orang Sulsel Setia pada NKRI
Peringatan Hari Korban 40 Ribu Jiwa, Pj Gubernur Bahtiar: Bukti Orang Sulsel Setia pada NKRI

Hari Korban 40 Ribu Jiwa kembali diperingati di Monumen Korban 40 Ribu Jiwa, Kota Makassar.

Baca Selengkapnya
Revolusi Sosial Sumatra Timur, Peristiwa Kelam Maret 1946 yang Berujung Pembantaian
Revolusi Sosial Sumatra Timur, Peristiwa Kelam Maret 1946 yang Berujung Pembantaian

Revolusi Sosial Sumatra Timur kisah kelam pembantaian kesultanan Melayu.

Baca Selengkapnya
Menolak Lupa Sejarah PDRI, Momentum Menyelamatkan Nyawa Republik Indonesia di Bumi Sumatra
Menolak Lupa Sejarah PDRI, Momentum Menyelamatkan Nyawa Republik Indonesia di Bumi Sumatra

Terbentuknya pemerintahan darurat di Pulau Sumatra menjadi momen penyambung hidup NKRI serta gelorakan semangat perjuangan melawan kolonial.

Baca Selengkapnya
Sejarah Pertempuran Lima Hari Lima Malam, Perang Tiada Henti Pasukan TRI Melawan NICA di Kota Palembang
Sejarah Pertempuran Lima Hari Lima Malam, Perang Tiada Henti Pasukan TRI Melawan NICA di Kota Palembang

Perjuangan dan semangat yang dimiliki pasukan tentara Indonesia melawan Belanda demi mempertahankan kemerdekaan begitu besar dalam peristiwa ini.

Baca Selengkapnya
Peran Besar Orang Minahasa dalam Serangan Umum 1 Maret
Peran Besar Orang Minahasa dalam Serangan Umum 1 Maret

Banyak orang Minahasa yang melakukan perantauan. Hal ini terjadi karena para pemuda Minahasa mulai menyadari bahwa dunia itu luas.

Baca Selengkapnya
Kisah Umat Islam Tanah Air di Balik Agresi Militer Belanda I, Perang saat Puasa sambil Dihujani Timah Panas dan Bom
Kisah Umat Islam Tanah Air di Balik Agresi Militer Belanda I, Perang saat Puasa sambil Dihujani Timah Panas dan Bom

Pada 1947, umat islam Tanah Air berperang melawan Belanda pada hari ketiga puasa.

Baca Selengkapnya