Mengenal Puspa Agro Sidoarjo, Pasar Hasil Tani yang Konsisten Larang Komoditas Impor

Merdeka.com - Puspa Agro Sidoarjo dikenal sebagai pasar induk modern terbesar di Jawa Timur yang menjual beragam komoditas pertanian. Menariknya, manajemen Puspa Agro melarang komoditas pertanian impor masuk dan diperdagangkan di sana. Hal ini dilakukan supaya komoditas pertanian lokal, khususnya yang berasal dari Jawa Timur bisa eksis dan berkembang di pasaran.

Larangan komoditas impor diperdagangkan di Puspa Agro dikarenakan ada potensi produk-produk impor khususnya buah-buahan mematikan produk lokal. Padahal salah satu misi Puspa Agro adalah meningkatkan pendapatan petani Jawa Timur melalui akses pasar atas produk yang mereka hasilkan.

“Sampai saat ini, kami tetap melarang petani dan pedagang di Puspa Agro jualan produk impor. Kalau tetap bandel, kami cabut izin lapaknya dan tidak boleh berjualan lagi,” ujar Direktur PT Jatim Grha Utama (JGU) Erlangga Satriagung.

Kawal Kebijakan

©2021 Merdeka.com/Dok. Puspa Agro

Secara rutin disiapkan petugas khusus untuk mengontrol komoditas yang diperdagangkan di lapak-lapak penjual. Petugas ini melakukan pengecekan terhadap keberadaan komoditas impor. Jika didapati penjual memperdagangkan komoditas impor, maka produknya akan ditarik dan lapaknya ditutup.

“Jauh-jauh hari kebijakan ini sudah kami sosialisasikan dan para petani dan pedagang di sini semuanya sudah tanda tangan pernyataan untuk tidak menjual produk impor,” ungkap Erlangga, mengutip dari laman resmi Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Jawa Timur.

Pasar Murah

Puspa Agro juga rutin menyelenggarakan pasar murah, terutama pada waktu-waktu tertentu. Misalnya saat peringatan hari-hari besar, salah satunya yakni Ramadan.

Pasar murah benar-benar memanjakan para pelanggan Puspa Agro. Pasalnya, beragam komoditas pertanian dan produk olahan dijual dengan harga murah. Mulai dari sayuran, buah-buahan, produk olahan, dan lain sebagainya. (mdk/rka)