Ribuan Siswa Sidoarjo Membuat Udeng Pacul Gowang, Ini Tujuannya
Merdeka.com - Sebanyak 1.300 siswa tingkat SMP di Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur membuat udeng pacul gowang, produk budaya yang merupakan ciri khas daerah setempat.
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor mengungkapkan, pembuatan udeng yang dilakukan para siswa SMPN 4 Sidoarjo itu merupakan bagian dari gerakan cinta budaya.
Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, kata dia, mendukung gerakan cinta budaya melalui pembuatan udeng pacul gowang yang menjadi ciri khas Sidoarjo.
-
Apa makanan tradisional Jawa Timur yang populer? Terdapat beberapa makanan tradisional Jawa Timur yang populer dan menjadi favorit masyarakat. Mulai dari soto Lamongan, rawon, bebek Madura, hingga nasi krawu.
-
Apa yang siswa SMP itu lakukan? 'Korban langsung melompat ke luar jendela, saat melompat korban sempat tersangkut di genteng lantai 2 Gedung SMPN 73, kkemudian jatuh ke lantai 1,' sambungnya.
-
Inovasi unik apa yang dibuat siswa SMP Wonosobo? Navallo Azharya awalnya tak pernah terpikir bahwa ia akan mewakili sekolahnya untuk mengikuti Lomba SEAMEO. SEAMEO merupakan organisasi menteri pendidikan se-Asia Tenggara. Pada awalnya ia beserta empat orang lainnya membuat proposal untuk penelitian mengenai bahan polystyrene. Dari 10 sekolah yang mendaftar, SMP Negeri 1 Wonosobo dipilih untuk mewakili Indonesia. Dalam proses melakukan penelitian itu, Navallo beserta tim sempat kesulitan mendapatkan sampah dan komposisi yang ideal.
-
Apa yang dibudidayakan di SMAN Conggeang? Berbekal kebun lemon di halaman belakang sekolah, sejumlah produk olahan buah tersebut mampu dihasilkan.
-
Kenapa siswa SDN 3 Kota Tangerang membuat abate dari daun jeruk? Manfaatkan melimpahnya pohon jeruk Masfufah mengatakan, jika penggunaan daun jeruk untuk inovasi abate cair ini bermula dari melimpahnya pohon jeruk di sekitar lingkungan sekolah.
-
Bagaimana tradisi menumbuk padi di Kampung Adat Urug? 'Biasanya nutu itu sebulan sekali, kalau ada tetangga yang ingin memakai beras,' kata salah seorang warga, Sri Wulandari, mengutip YouTube Balai Kebudayaan Wilayah IX Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kamis (4/1).
"Gerakan yang dilakukan siswa SMPN 4 Sidoarjo itu wujud kecintaannya terhadap budaya Kabupaten Sidoarjo," tutur Gus Muhdlor, sapaan akrab Bupati Sidoarjo.
Tumbuhkan Rasa Cinta
Dia menyatakan kebangaannya terhadap gerakan cinta budaya Sidoarjo yang dilakukan SMPN 4. Pasalnya, gerakan cinta budaya Sidoarjo sudah menjadi cita-cita pemkab setempat sejak sekian tahun silam.
“Ini momentum awal kita menumbuhkan rasa cinta kita kepada Kabupaten Sidoarjo," ujarnya, dikutip dari Antara.
Udeng pacul gowang merupakan salah satu identitas budaya Kabupaten Sidoarjo. Budaya Sidoarjo, kata Gus Muhdlor, harus terus dilestarikan, salah satunya dengan mengenalkannya kepada generasi muda.
"Tidak ada ceritanya bangsa kuat kalau tidak menghidupi apa yang menjadi identitasnya," imbuhnya.
Merawat Budaya
View this post on Instagram
Bupati Sidoarjo menegaskan, mempertahankan kelestarian budaya di tengah gempuran globalisasi dan digitalisasi menjadi tantangan cukup berat.
“Dibutuhkan dukungan semua pihak agar budaya Indonesia khususnya Sidoarjo tidak luntur," tegasnya.
Menurut dia, nguri-uri atau merawat budaya harus dilakukan bersama-sama. Dengan demikian, jati diri bangsa akan senantiasa terjaga.
Produk Budaya Sidoarjo
Gus Muhdlor meminta seluruh elemen masyarakat terus menggali budaya-budaya Sidoarjo. Ia berharap akan muncul produk budaya Sidoarjo setelah tari Banjar Kemuning, musik patrol, kupang lontong, dan udeng pacul gowang.
Sehingga, kata dia, akan ada banyak produk budaya Sidoarjo yang dapat dimasukkan dalam Hak Kekayaan Intelektual (HKI) di Dirjen Kekayaan Intelektual Kemenkumham RI.
"Dengan kekayaan budaya yang kita miliki, jati diri Sidoarjo tidak akan mudah diterpa oleh apapun termasuk digitalisasi saat ini," katanya.
Bupati Sidoarjo itu berencana mengenalkan ikon Sidoarjo melalui pembangunan infrastruktur dan sarana prasarana umum, salah satunya melalui model tiang PJU yang berbentuk udang dan bandeng. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kompetisi Kreasi Baris Berbaris akan berlangsung selama tiga hari Senin-Rabu, 23-25 September 2024. Kompetisi diikuti 96 tim dari tingkat SD,SMP dan SMA.
Baca SelengkapnyaAnak-anak di Kampung Pasir Gudang tidak bermain gadget saat mengisi waktu luang, melainkan mencari belut di sawah.
Baca SelengkapnyaSejumlah mahasiswa yang menjalani KKN di Desa Rambipuji, Kecamatan Rambipuji, Jember berinovasi menciptakan permainan atau game yang mengasah kepekaan.
Baca SelengkapnyaRatusan anak muda antusias mengikuti kompetisi menyanyikan gending (lagu) daerah.
Baca SelengkapnyaTradisi Unduh-unduh sudah dilaksanakan oleh jemaat Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Jombang sejak tahun 1939. Tradisi ini merupakan cara mensyukuri kekayaan.
Baca Selengkapnya1350 penari Gandrung menjalani tradisi ritual 'Meras Gandrung'.
Baca SelengkapnyaPemkab Indramayu memiliki cara untuk menjaga warisan leluhur, yakni dengan memasukkan olahraga tradisional ke kurikulum sekolah.
Baca SelengkapnyaSosoknya menginspirasi karena mampu merangkul anak-anak untuk mengasah bakat dan melihat peluang.
Baca SelengkapnyaIni tercermin dari mudahnya menemukan ikon khas adat Sunda seperti seni musik angklung, rampak bedug sampai tradisi ngaruwat bumi
Baca SelengkapnyaSelain punya wadah untuk memamerkan produk, para siswa juga bertemu dengan para pelaku seni dan usaha di Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaSidoarjo merupakan salah satu penyangga utama Kota Surabaya, dan termasuk dalam kawasan Gerbangkertosusila.
Baca SelengkapnyaAda banyak cara yang dilakukan warga Jateng dalam menyambut datangnya Bulan Suci Ramadan
Baca Selengkapnya