Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Wabah PMK pada Ternak Makin Gawat, Kadin Jatim Usulkan Status KLB

Wabah PMK pada Ternak Makin Gawat, Kadin Jatim Usulkan Status KLB Sapi Terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku. ©2022 Merdeka.com

Merdeka.com - Wabah penyakit kuku dan mulut (PMK) pada ternak semakin meluas di berbagai wilayah di Indonesia, tak terkecuali di Provinsi Jawa Timur (Jatim).

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jatim meminta pemerintah segera menetapkan status kejadian luar biasa (KLB).

"Dengan penetapan status KLB, pemerintah memiliki tanggung jawab lebih serius karena penanganan kasus (PMK) ini payung hukumnya jelas," tutur Wakil Ketua Umum Kadin Jatim Bidang Pertanian dan Pangan, Dr Edi Purwanto di Surabaya, Minggu (12/6/2022).

Dosen Pascasarjana Universitas Brawijaya Malang itu mengungkapkan, penetapan status KLB membuat peternak yang selama ini menggantungkan pendanaan pada perbankan bisa memperoleh keringanan, misalnya terkait relaksasi cicilan.

"Saat ini bank-bank tidak berani mengeluarkan kebijakan relaksasi, karena tidak ada payung hukumnya. Bank-bank masih memperlakukan kredit dari para peternak seperti kondisi normal," jelasnya, dikutip dari Antara.

Dampak PMK

upaya pencegahan penyakit mulut dan kuku pada sapi di depok

©2022 Merdeka.com/Arie Basuki

Pria yang akrab dipanggil Edi Ortega itu menceritakan keluh kesah para peternak yang setiap hari mendapati adanya ternak mati karena virus PMK. Selain korban PMK terus bertambah, kata Edi, saat ini wabah PMK sudah menyebar dan merata di semua daerah.

"Kondisi ini diperparah dengan persepsi masyarakat yang keliru mengenai daging sapi dan sejenis, menganggap daging ternak yang terkena PMK tidak aman dikonsumsi," ujarnya.

Akibatnya, harga ternak anjlok. Jika harga sapi biasanya Rp20 juta, di masa wabah PMK merebak seperti saat ini harganya turun drastis.

"Sapi yang normalnya seharga Rp20 juta, dengan adanya PMK bisa turun menjadi hanya Rp5 juta. Bahkan sapi yang sudah terkena PMK bisa dihargai Rp3 juta hingga Rp4 juta saja," imbuhnya.

Biaya Perawatan Ternak Sakit Tidak Kecil

upaya pencegahan penyakit mulut dan kuku pada sapi di depok

©2022 Merdeka.com/Arie Basuki

Edi menegaskan, jika wabah PMK hanya ditangani seperti kejadian normal, maka korban ternak dan peternak terdampak semakin banyak. 

Terlebih, saat ini peternak dihadapkan dengan masalah biaya untuk perawatan ternak yang sakit. Biaya yang dibutuhkan untuk merawat ternak sakit ini tergolong besar bagi mereka.

“Biaya suntik sapi yang terkena PMK bisa ratusan ribu. Kalau tidak didukung oleh pemerintah, khususnya pemerintah daerah, peternak akan semakin berat,” jelasnya.

Di desa-desa, kata dia, banyak masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada hewan ternak. Oleh karena itu, jika wabah PMK tidak segera diatasi dengan serius dikhawatirkan menambah jumlah kemiskinan di Indonesia. 

Posko Pusat Krisis

pedagang daging sapi di pasar senen

©2022 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

Wakil Ketua Umum Kadin Jatim Bidang Pertanian dan Pangan itu menyarankan pemerintah daerah membentuk posko pusat krisis di setiap kabupaten, bahkan kalau memungkinkan hingga ke tingkat kecamatan. 

Dia menambahkan, posko pusat krisis ini harus melibatkan semua pihak, termasuk kalangan kampus untuk membantu konsolidasi penanganan secara menyeluruh.

"Tim dari pusat krisis juga bisa mengedukasi masyarakat dalam berbagai hal, termasuk pemahaman mengenai daging ternak yang terkena PMK aman dikonsumsi. Relawan pusat krisis juga bisa melakukan pendampingan psikologis pada masyarakat yang terguncang akibat wabah PMK," tandasnya. (mdk/rka)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Penyakit Mulut dan Kuku Hewan Ternak Ternyata Bisa Diobati Pakai Kangkung, Begini Caranya
Penyakit Mulut dan Kuku Hewan Ternak Ternyata Bisa Diobati Pakai Kangkung, Begini Caranya

Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak menjadi ancaman bagi para peternak. Rupanya, penyakit itu bisa diobati dengan tanaman kangkung.

Baca Selengkapnya
Pemprov Jateng Temukan Hewan Kurban Terserang Diare, Cacar hingga Stres, Ini Penyebabnya
Pemprov Jateng Temukan Hewan Kurban Terserang Diare, Cacar hingga Stres, Ini Penyebabnya

Pemprov Jateng menemukan hewan kurban terserang penyakit diare dan cacar.

Baca Selengkapnya
Kala Harga Beras Naik, 450 Hektare Sawah di Lumajang Terancam Gagal Panen
Kala Harga Beras Naik, 450 Hektare Sawah di Lumajang Terancam Gagal Panen

Banyak lahan persawahan menguning karena diserang hama wereng dan tikus.

Baca Selengkapnya
Waspada, Virus Flu Babi Afrika Sudah Masuk Indonesia
Waspada, Virus Flu Babi Afrika Sudah Masuk Indonesia

Masuknya virus flu babi ke Sulut karena ada unsur kelalaian manusia yang membawa ternak babi masuk ke Sulut melalui jalan tikus.

Baca Selengkapnya
138 Ekor Sapi di Lumajang Terjangkit Penyakit Lato-Lato, Ciri-cirinya Ada Benjolan dan Lemas
138 Ekor Sapi di Lumajang Terjangkit Penyakit Lato-Lato, Ciri-cirinya Ada Benjolan dan Lemas

Kepada peternak, apabila ada ternak yang muncul gejala LSD, diimbau untuk segera dilakukan vaksinasi.

Baca Selengkapnya
5 Fakta Probolinggo Darurat Demam Berdarah, Kasus Capai 993 Sebanyak 12 Orang Meninggal
5 Fakta Probolinggo Darurat Demam Berdarah, Kasus Capai 993 Sebanyak 12 Orang Meninggal

Kasus demam berdarah di Probolinggo merupakan yang tertinggi di Jawa Timur.

Baca Selengkapnya
Kronologi Sejumlah Kambing di Banyuwangi Mati Misterius, Mata Tercongkel dan Kaki Terpotong
Kronologi Sejumlah Kambing di Banyuwangi Mati Misterius, Mata Tercongkel dan Kaki Terpotong

Kambing-kambing ini ditemukan sudah tak bernyawa dengan kondisi mata tercongkel dan kaki terpotong.

Baca Selengkapnya
Kementan Gerak Cepat Tangani Penyakit Antraks di Gunungkidul
Kementan Gerak Cepat Tangani Penyakit Antraks di Gunungkidul

Upaya yang dilakukan Kementan dengan mitigasi dan isolasi wilayah, serta menurunkan Tim kesehatan hewan ke lokasi untuk investigasi.

Baca Selengkapnya
Lokasi Antraks di Gunungkidul, Desa Terpencil Berbatasan dengan Hutan
Lokasi Antraks di Gunungkidul, Desa Terpencil Berbatasan dengan Hutan

Hingga saat ini, Pemkab belum menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit antraks.

Baca Selengkapnya
Heboh Virus Nipah, Kemenkes Petakan Wilayah Banyak Kelelawar
Heboh Virus Nipah, Kemenkes Petakan Wilayah Banyak Kelelawar

Kemenkes mulai melakukan surveilans untuk mewaspadai masuknya virus Nipah.

Baca Selengkapnya
Ibu Kota Nusantara Ternyata Daerah Rawan Pangan, Cek Datanya
Ibu Kota Nusantara Ternyata Daerah Rawan Pangan, Cek Datanya

Berdasarkan data SKPG Bapanas, Ibu Kota Nusantara masuk dalam kategori daerah rawan pangan.

Baca Selengkapnya