Di balik nama Masjid Luar Batang
Merdeka.com - Mata Mansur Amin, 62 tahun mencoba menerawang saat bercerita sejarah Masjid Keramat Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara. Rambutnya yang sudah memutih menandakan bahwa dia merupakan sesepuh di kampung yang terletak di bantaran Pelabuhan Sunda Kelapa tersebut. Ia memulai cerita dengan menyebut nama Al Habib Husein bin Abubakar Alaydrus. Dia adalah seorang ulama yang kemudian menjadi cikal bakal nama Luar Batang.
"Di masjid ini terdapat makam seorang ulama bernama Al Habib Husein bin Abubakar bin Abdillah Al 'Aydrus. Beliau meninggal tahun 1756. Nama masjid ini diberikan sesuai dengan julukan Habib Husein, yaitu Habib Luar Batang," ujar pria yang sudah puluhan tahun menjadi pengurus Masjid Luar Batang, saat berbincang dengan merdeka.com, Jumat pekan lalu.
Mansur menuturkan jika Habib Husein adalah seorang ulama berasal dari Yaman. Pada usia 20 tahun, Habib Husein mulai melakukan perjalanannya untuk menyebarkan agama Islam di seluruh dunia. Konon, Habib Husein memperoleh ilmu agama tanpa belajar atau dalam istilah Arab dikenal dengan "Ilmu Wahbi", yaitu pemberian dari Allah tanpa belajar dahulu.
-
Kapan Habib Hasan meninggal? Kabar berpulangnya Habib Hasan ini diketahui dari unggahan akun Instagram Rabithah Alawiyah (@rabithah_alawiyah). Kabar duka dari Habib Hasan Bin Ja'far Assegaf. Pimpinan Majelis Nurul Musthofa ini wafat pada Rabu (13/3) pagi.
-
Kapan Habib Muhammad meninggal? Habib Muhammad meninggal di Kota Surabaya pada tahun 1917 Masehi.
-
Kapan Harun Kabir meninggal? Walau sosoknya telah meninggal 76 tahun silam, namanya masih terkenang hingga dijadikan nama jalan di tiga kota.
-
Kapan Habib Ali Kwitang wafat? Sampai sekarang, jejak dakwah dari ulama yang wafat pada 13 Oktober 1968 itu masih ada.
-
Siapa yang meninggal? Meskipun ia berjanji akan mengunggah video Kamari mukbang alias makan lagi, Papa Dali sudah pergi selamanya tanpa memenuhi janjinya.
Sebelum masuk ke Indonesia, negara pertama yang dikunjungi Habib Husein adalah India. Dari India kemudian dia hijrah ke Indonesia. Bumi serambi Makkah adalah langkah pertama Habib Husein menapakkan kaki di Indonesia. Setelah dari Aceh, Habib Husein kemudian menuju Banten dan singgah di Batavia. Dari sinilah kemudian Habib Husein menetap di Kampung Luar Batang.
"Kapal layar yang ditumpangi Habib Husein terdampar di daerah ini. Pada zaman Belanda tempat ini dulunya adalah hutan dan rawa-rawa," ujar Mansur. Cerita ini menurutnya didapat dari cerita tutur dari keturunan Habib Husein.
Setelah tinggal beberapa bulan di kawasan pasar ikan, Habib Husein lalu membangun sebuah tempat pengajian yang digunakan untuk menyebarkan agama Islam. Dia kemudian mendirikan Masjid Luar Batang pada tahun 1739. Habib Husein juga pernah menerima hibah tanah seluas 16,5 hektar dari Gubernur Jenderal VOC bernama Gustaff Willem atas jasanya terhadap kompeni.
"Karena Jasanya itu Habib Husein kemudian diberikan hadiah untuk membuat masjid untuk kegiatan keagamaan. Barulah mulai ada satu masyarakat. Lama-lama bertambah dan sekarang jadi padat," ujarnya.
Sementara itu nama Luar Batang menurut Mansur juga memiliki cerita tersendiri. Dia mengatakan jika nama Luar Batang diambil ketika kejadian Habib Husein meninggal pada tahun 1756. Saat itu, ada rencana jika Habib Husein akan dimakamkan di daerah Tanah Abang, Jakarta Pusat. Namun, Belanda rupanya melarang pendatang untuk dimakamkan di Tanah Abang. Saat hendak dibawa menggunakan kurung batang (keranda bambu), jenazah Habib Husein tak ikut serta, Jenazah malah kembali ke rumahnya di dekat masjid. Kejadian tersebut terus berulang hingga akhirnya jenazah Habib Husein dimakamkan di samping Masjid Luar Batang.
"Jadi namanya keluar dari kurung batang. Makanya namanya Luar Batang. Di luar dari keranda," kata Mansur. (mdk/arb)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat makam Habib Cikini mulai dikeruk menggunakan alat berat ekskavator muncul berbagai karomah. Bahkan, bagian pengeruk mesin tersebut dikabarkan patah.
Baca SelengkapnyaSaat ini masjid tersebut hanya tersisa ruang mahrab, pondasi, dan menara yang sudah tidak utuh.
Baca SelengkapnyaHabib Hasan meninggal di usia 47 tahun. Habib Hasan Lahir di Bogor, 26 Februari 1977
Baca SelengkapnyaMasjid tersebut kabarnya tak pernah menjadi sasaran penghancuran, atau penyerangan dari pasukan militer Belanda maupun pendudukan Jepang.
Baca SelengkapnyaMasjid ini merupakan cikal bakal berdirinya Kota Pontianak pada tahun 1771.
Baca SelengkapnyaKabar berpulangnya Habib Hasan ini diketahui dari unggahan akun Instagram Rabithah Alawiyah (@rabithah_alawiyah).
Baca SelengkapnyaBangunan masjid yang berada di perbatasan kota Bukittinggi ini dibangun pada abad ke-19 oleh seorang ulama bernama H. Abdul Majid.
Baca SelengkapnyaMakamnya jadi salah satu destinasi wisata religi penting di Surabaya
Baca SelengkapnyaPesta budaya Bengkulu yang diselenggarakan rutin setiap bulan Muharram ini menjadi salah satu potensi destinasi wisata religi yang paling dinanti.
Baca SelengkapnyaMasjid ini dulunya jadi tempat rahasia bagi para pejuang kemerdekaan Indonesia.
Baca SelengkapnyaDi balik keindahan bangunan berusia hampir lima abad itu, siapa sangka jika perancangnya berasal dari tiga negara.
Baca SelengkapnyaMengingat usianya yang begitu tua, masjid ini punya sejarah yang panjang
Baca Selengkapnya