Ulama jawara dari Pondok Tarung
Merdeka.com - Cerita turun temurun itu masih melekat hingga kini. Karomah Raden Sungging sebagai ulama sakti menjadikan makamnya kerap diziarahi orang. Bahkan salah seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Depok kerap menyambangi makam Raden Sungging. Namun, banyak juga yang menyalahgunakan tujuan ziarah, misalnya datang justru untuk meminta kelancaran usaha.
Seperti dituturkan oleh Rusnadi, tidak sedikit orang yang datang ke Makam Raden Sungging untuk ziarah. Bahkan saban malam Jumat, makam yang terletak dekat dengan aliran Kali Ciliwung itu selalu ramai. Puncaknya ketika Bulan Rajab. Saban bulan ini, tradisi haulan untuk Raden Sungging kerap dilaksanakan oleh warga di sekitar makam. Yaitu warga Kampung Pondok Terong, Desa Pondok Jaya, Kecamatan Cipayung, Kota Depok.
"Setiap tahun pasti ada haulan," kata Rusnadi, 44 tahun, keturunan Juru Kunci Komplek Pemakaman Raden Sungging saat ditemui di kediamannya kemarin.
-
Dimana Raden Saleh melihat Diponegoro? Untungnya Raden Saleh pernah mengunjungi Magelang tahun 1852 dan 1853. Dia sudah punya gambaran yang baik tentang lokasi penangkapan tersebut.
-
Apa yang membuat Pak Raden terkenal? Pak Raden merupakan sosok pencipta 'Si Unyil', tokoh fiksi dalam sebuah film serial TV yang isinya berisi edukasi untuk anak-anak Indonesia, khususnya pada tahun 1980-an.
-
Siapa yang dijuluki 'Pangeran Sumenep'? Hingga saat ini, Irwan tetap aktif di panggung-panggung musik dangdut di daerah asalnya. Dikenal sebagai 'Pangeran Sumenep' dan kini telah menikah, ia berkomitmen untuk senantiasa memanjakan para penggemarnya.
-
Kenapa Ronde Sekoteng Jago terkenal? Walau lokasinya tersembunyi, namun warung itu tak pernah sepi pengunjung.
-
Siapa keturunan Pangeran Diponegoro? Dalam salah satu episode podcast ‘Face to Face’ di kanal YouTube The Leonardo's, Asri Welas mengungkapkan bahwa keturunan tersebut berasal dari Ibunya.
Rusnadi bercerita, kesaktian Raden Sungging sebagai ulama masih dirasakan hingga kini. Biasanya, Raden Sungging kerap menampakkan diri dan berkeliling kampung. Ada ciri khas jika Raden Sungging muncul. Bau wewangian tercium di sekitar kampung hingga makam. Bahkan menurut dia, ayahnya sering melihat.
Sosok Raden Sungging, dia menjelaskan, diyakini warga sekitar mirip dengan Pangeran Diponegoro. "Dia memakai sorban dan berjubah putih," tutur Rusnadi.
Ihwal riwayat Raden Sungging memang tidak ada catatan jelas. Kisahnya hanya berdasarkan cerita turun-temurun. Raden Sungging, kata Rusnadi, konon datang ke Kampung Pondok Terong untuk menyebarkan ajaran Islam. Dia datang di Pondok Terong lantaran dulunya kampung ini memang dikenal tempat bertarung.
"Pondok Terong dulunya bernama Pondok Tarung. Di sini dulu tempat bertarung para Jawara, namanya Pondok Tarung," ujarnya.
Rusnadi mengaku belum boleh menceritakan detail asal-usul Raden Sungging. Hal itu karena keturunan Raden Sungging yang kini tinggal di Kampung Sawah dekat dengan Stasiun Citayam belum memberikan wewenang untuk membuka siapa sebenarnya Raden Sungging. Berdasarkan buku yang dia peroleh, Raden Sungging merupakan keturunan Kerajaan Majapahit.
Kedatangannya ke Kampung Pondok Terong ialah untuk menyebarkan syariat Islam. Namun situasi dan kondisi saat itu membuat Raden Sungging harus bersinggungan dengan Belanda. Maklum, Belanda sudah jauh lebih dulu menjajah wilayah Depok. Selain menjajah, Belanda juga memberikan dampak negatif bagi warga asli Depok. Mereka kerap mengajarkan mabuk-mabukan dan juga berjudi.
Tentu perilaku ini membuat Raden Sungging naik pitam. "Dulu Belanda sering datang ke sini," kata Rusnadi.
Masuknya Raden Sungging ke Wilayah Pondok Terong rupanya tidak disukai Belanda. Hal itu bukan tanpa sebab, selain menyebarkan ajaran Islam, Raden Sungging juga menjadi salah satu orang yang menentang adanya penjajahan. Tentunya, perlakuan Raden Sungging membuat Belanda meradang. Dia lantas menantang Raden Sungging untuk berperang di wilayah Bekasi.
Tantangan itu rupanya disambut baik Raden Sungging. Berbekal keris dan hanya menaiki kuda, Raden Sungging pergi bersama orang-orang Depok untuk berperang dengan Belanda. Menurut cerita turun temurun, kesaktian Raden Sungging mampu mengalahkan Belanda ketika perang di Bekasi. Meriam dan senapan milik Belanda tak ada yang mampu menembus pertahanan Raden Sungging.
Dengan kesaktiannya, meriam itu gagal meluluhlantakkan pasukan Raden Sungging. "Belanda tidak suka karena Raden Sungging menghasut orang-orang untuk tidak mau menerima Belanda," ujar Rusnadi.
Singkat cerita, Belanda pun angkat kaki dari wilayah Depok setelah Raden Sungging bangkit dari kubur. Sejak saat itu cerita soal Raden Sungging tidak diketahui kelanjutannya. Namun bagi warga Depok khususnya orang asli Kampung Bojong Pondok Terong kesaktian Raden Sungging memang benar adanya. (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Syekh Jangkung merupakan salah satu tokoh yang sangat melegenda dalam sejarah Islam di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSebagian masyarakat yakin makam Sunan Kalijaga ada di Kadilangu Demak, tapi ada juga yang yakin makam sesungguhnya Sunan Kalijaga ada di Tuban.
Baca SelengkapnyaLuluk Hamidah adalah calon gubernur Jatim nomor urut satu.
Baca SelengkapnyaKabupaten Situbondo resmi berusia 206 tahun. Sejarah kabupaten ini lekat dengan kisah penolakan cinta.
Baca SelengkapnyaKisah karomah Sunan Drajat begitu menakjubkan. Hanya dengan tembang pangkur akhirnya preman sakti mandraguna bertekuk lutut.
Baca SelengkapnyaNasib tragis dialami salah satu anak Sunan Giri. Ia terbunuh saat usianya masih remaja.
Baca SelengkapnyaDua anggota Wali Songo ini punya hubungan emosional yang dalam.
Baca SelengkapnyaBangunan ini dalamnya kosong. Dibersihkan setahun sekali pada momen hari-hari besar.
Baca SelengkapnyaIa merupakan tokoh penting dalam sejarah Kota Surabaya.
Baca SelengkapnyaIa adalah gurunya para warok terkenal di Ponorogo.
Baca Selengkapnya