Neta Bakal Tempuh Jalur Hukum yang Menyatakan Perusahaannya Bangkrut
Neta, sebagai produsen mobil asal China, menghadapi masalah mendadak yang ditangani oleh perusahaan dengan langkah-langkah serius.
Neta, sebuah produsen mobil asal China, tengah menghadapi masalah serius yang muncul secara tiba-tiba. Perusahaan ini menanggapi situasi tersebut dengan sangat serius, bahkan mengancam akan mengambil tindakan tegas terhadap pihak-pihak yang menyebarkan rumor negatif. "Rumor terkait kebangkrutan Neta ini berawal dari situs web perusahaan yang mati pada dini hari, dengan tanda yang mengatakan bahwa situs sedang dalam pemeliharaan," demikian kutipan dari Carnewschina. Meskipun situs tersebut kini sudah diperbaiki dan beroperasi kembali, masalah yang dihadapi Neta tidak berhenti di situ.
Sejak awal tahun 2024, Neta menghadapi sejumlah isu, terutama di sekitar pabrik Nanning yang dilaporkan telah menghentikan produksinya pada bulan Februari. Media di Tiongkok juga melaporkan bahwa pabrik utama Neta di Tongxiang, provinsi Zhejiang, telah menghentikan aktivitas produksinya selama setengah bulan pada awal November. Selain itu, berita mengenai pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan mulai bermunculan, dan perusahaan pun menghentikan publikasi angka penjualannya. Pada awal Desember, posisi CEO yang dipegang Zhang Yong (Daniel Zhang) digantikan oleh pendiri perusahaan, Fang Yunzhou, meskipun Zhang tetap berperan sebagai konsultan.
Dalam surat internal yang disampaikan, Fang mengakui secara terbuka kesulitan yang sedang dihadapi perusahaan dan meninjau kembali perjalanan kewirausahaan yang telah dilalui selama satu dekade. Ia juga merancang rencana "turn around" untuk mengatasi tantangan yang ada. Dengan pendekatan yang semakin umum di kalangan produsen di Tiongkok, Neta berencana untuk mengeksplorasi pasar luar negeri sebagai strategi untuk menghindari persaingan harga yang ketat di pasar domestik.
Target Perusahaan
Dalam dua hingga tiga tahun mendatang, perusahaan menargetkan agar setengah dari total penjualannya berasal dari pasar domestik dan setengahnya lagi dari pasar internasional. Untuk mencapai target tersebut, fokus utama perusahaan adalah menciptakan model-model mobil yang dapat diterima secara global.
Menurut informasi dari sumber internal perusahaan, Zhang telah mengabaikan kebutuhan pasar demi mengejar keinginannya dalam merancang mobil. Sementara itu, strategi yang diusulkan oleh Fang tampaknya bertujuan untuk mengubah arah tersebut demi meningkatkan profitabilitas perusahaan.