Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Benarkah Indonesia dijajah oleh Belanda selama 350 tahun lamanya?

Benarkah Indonesia dijajah oleh Belanda selama 350 tahun lamanya? Peta. www.indonesia-tourism.com

Merdeka.com - Masih banyak pandangan-pandangan keliru seputar sejarah kependudukan Eropa di wilayah Nusantara, yang sampai sekarang ini masih dipercaya secara umum di Indonesia. Pandangan yang keliru tentang sejarah kependudukan bangsa Eropa di Indonesia ini, entah kenapa terus dipercaya dari generasi ke generasi, disebutkan oleh orangtua, guru dan pelajaran sekolah. Sehingga, nggak heran kalau kekeliruan ini bahkan masih dipercaya oleh mereka-mereka yang mengaku sebagai kaum terpelajar. Salah satunya adalah anggapan bahwa Indonesia dijajah Belanda selama 350 tahun lamanya.

Dari sumber sejarah yang selama ini kita ketahui, Cornelis de Houtman adalah orang Belanda yang pertama kali sampai ke Banten pada tanggal 27 Juni 1596. Kalau saja penjajahan Belanda dianggap berakhir pada tahun 1949 ketika ditandatanganinya Konferensi Meja Bundar, berarti memang benar orang Belanda sudah menjejakkan kaki di Indonesia selama 353 tahun. Padahal, de Houtman dateng ke Kepulauan Nusantara sebagai penjelajah, bukan penjajah. Bahkan Perusahaan Perserikatan Hindia Timur atau Vereeningde Oost-Indische Compagnie (VOC) saja belum didirikan ketika dia berlabuh di Banten untuk pertama kali.

VOC didiriin sejak 1602, enam tahun setelah ekspedisi de Houtman berhasil membukakan jalan bagi penjelajah Belanda untuk melakukan aktivitas perdagangan di Kepulauan Nusantara. Tapi jangan sampai lupa bahwa VOC itu berbeda dengan Negeri Belanda. VOC bukanlah sebuah negara melainkan hanya nama satu perusahaan saja. Pekerjaan VOC itu bukan menguasai daerah, tapi menguasai perdagangan regional di Hindia Timur.

Walaupun VOC dibekali hak yg kita kenal sebagai “Hak Oktroi” atau hak istimewa yang membolehkan mereka membuat benteng, punya tentara, berhak berdiplomasi, tetap saja mereka intinya sebuah perusahaan yang punya dewan komisaris (Heeren Zeventien) dan direktur utama (Gubernur Jenderal), bukanlah mewakili sebuah negara Belanda. Jadi dalam konteks 'Indonesia dijajah 350 tahun sama Belanda', pendirian VOC juga bukanlah momentum yang tepat, karena sekali lagi VOC itu cuma satu perusahaan dagang, bukanlah negara Belanda.

Dalam konteks 'menguasai' bisa dibilang VOC nggak punya wilayah di Kepulauan Nusantara, selain Batavia dibangun sama Jan Pieterszoon Coen dari reruntuhan bandar Jayakarta. Secara garis besar peran VOC dalam wilayan Nusantara ini hanyalah hak monopoli dagang, yang membuat mereka dianggap sebagai penguasa lokal. Tapi, kalau dalam konteks 'menguasai' teritori politik, raja-raja lokal di Nusantara masih punya kekuasaan penuh atas daerahnya. Yang paling penting, daerah operasi VOC nggak seluas wilayah NKRI sekarang. Hanya terbatas di Batavia sebagai markas, Banten sebagai salah satu pelabuhan utama, Ambon-Banda sebagai daerah penghasil cengkeh dan pala, Makassar dan sekitarnya untuk mengamankan jalur pengiriman rempah, dan Priangan (Jawa Barat), sebagai tempat penanaman tanaman secara massal (Preanger stelsel). Selain itu sebagian besar wilayah yang sekarang ini bernama Indonesia, masih dikuasai raja masing-masing seperti Sultan Aceh, Sultan Mataram, Sultan Gowa, Sultan Palembang, Sultan Banjar, dan Raja-raja Bali.

VOC akhirnya dibubarkan tahun 1799 oleh pemerintahan Republik Batavia (nama Negeri Belanda kala itu) dan diambil alih langsung oleh pemerintahan republik sejak 1800. Sejak 1800 itulah nama daerah-daerah yang berada di bawah kekuasaan VOC diganti jadi Nederlands Indie atau Dutch East Indies (dalam Bahasa Indonesia disebut Hindia Belanda). Dan ini pun nggak serta-merta menjajah seluruh Indonesia. Dengan serangkaian perang dari tahun 1800 sampe tahun 1914, barulah Belanda bisa menguasai hampir seluruh daerah Indonesia sekarang kecuali bagian dalam Kalimantan, dan pedalaman Papua Barat. Jadi yang benar itu Negara Belanda menjajah Indonesia cuma dari tahun 1914 - 1949, dengan masa istirahat karena penguasaan Jepang sejak 1942 - 1945. Totalnya berarti hanya 1949 - 1914 - 3 = 32 tahun.

Pandangan keliru tentang 350 tahun Indonesia dijajah Belanda bermula ketika Gubernur Jenderal Bonifacius Cornelis de Jonge yang dulu jadi pimpinan di Hindia Belanda sejak 1931 berpidato di depan masyarakat Batavia sambil berucap, “Belanda sudah ada di sini sejak 300 tahun yang lalu dan tetap akan ada di sini 300 tahun ke depan!”. Sudah tentu pidato ini sengaja ditujukan untuk menakuti para tokoh-tokoh pergerakan nasional yang sedang bersemangat menggalang kekuatan rakyat nusantara.

(mdk/iwe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Nama-nama Jalan di Belanda yang Diambil dari Kota-kota Indonesia, Apa Saja?
Nama-nama Jalan di Belanda yang Diambil dari Kota-kota Indonesia, Apa Saja?

Sebuah video memperlihatkan nama-nama jalan di Belanda yang menggunakan nama daerah yang ada di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Peristiwa 21 Juli 1947: Agresi Militer Belanda I, Berikut Sejarahnya
Peristiwa 21 Juli 1947: Agresi Militer Belanda I, Berikut Sejarahnya

Tepat hari ini, 21 Juli pada tahun 1947 silam, Belanda melancarkan Agresi Militer I di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Isi Perjanjian Kalijati 1942, Berikut Sejarah Lengkapnya
Isi Perjanjian Kalijati 1942, Berikut Sejarah Lengkapnya

Perjanjian Kalijati adalah awal mula era penjajahan Jepang di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Proses Masuknya Jepang ke Indonesia,  Lengkap dengan Kronologi Waktu dan Penjelasannya
Proses Masuknya Jepang ke Indonesia, Lengkap dengan Kronologi Waktu dan Penjelasannya

Proses masuknya Jepang ke Indonesia berawal pada masa Perang Dunia II pada tahun 1942.

Baca Selengkapnya
Nasib Buruk Para Noni Belanda di Indonesia Zaman Jepang, Sungguh Mengenaskan Banyak Dijadikan Wanita Penghibur
Nasib Buruk Para Noni Belanda di Indonesia Zaman Jepang, Sungguh Mengenaskan Banyak Dijadikan Wanita Penghibur

Kisah sedih para tahanan wanita asal Belanda usai tentara Jepang berhasil menguasai Nusantara.

Baca Selengkapnya
Gedung Peninggalan Belanda Ini Berada di Tengah Ruang Terbuka Hijau, Dulunya Terminal Bus
Gedung Peninggalan Belanda Ini Berada di Tengah Ruang Terbuka Hijau, Dulunya Terminal Bus

Gedung itu menjadi saksi bisu perjuangan masyarakat Boja dalam merebut kemerdekaan Republik Indonesia

Baca Selengkapnya
Terungkap, Begini Sejarah Orang Indonesia Doyan Makan Nasi
Terungkap, Begini Sejarah Orang Indonesia Doyan Makan Nasi

Indonesia sebagai negara ke-4 sebagai negara dengan konsumsi beras terbesar di dunia.

Baca Selengkapnya
Mengenang Momen Kedatangan Pasukan Agresi Militer Belanda II di Jatim, Situasi Mencekam Warga Terpaksa Mengungsi
Mengenang Momen Kedatangan Pasukan Agresi Militer Belanda II di Jatim, Situasi Mencekam Warga Terpaksa Mengungsi

Kedatangan mereka yang tiba-tiba membuat gempar masyarakat pesisir Tuban

Baca Selengkapnya
Peristiwa Soekarno dan Sinterklas Hitam, Bikin Belanda Ketakutan
Peristiwa Soekarno dan Sinterklas Hitam, Bikin Belanda Ketakutan

Sinterklas Hitam adalah peristiwa di mana Sukarno melarang adanya Pesta Sinterklas dan mengusir orang-orang Belanda

Baca Selengkapnya
Momen Haru Rakyat Indonesia Iuran Sumbang Beras untuk India, dari Sawah Daerah Pedalaman Diantar Naik Kapal
Momen Haru Rakyat Indonesia Iuran Sumbang Beras untuk India, dari Sawah Daerah Pedalaman Diantar Naik Kapal

Momen para petani dari pedalaman Jawa iuran menyumbang beras untuk India.

Baca Selengkapnya