Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah Nyai Ahmad Dahlan, dipingit dan dilarang mengenyam pendidikan

Kisah Nyai Ahmad Dahlan, dipingit dan dilarang mengenyam pendidikan KH. Ahmad Dahlan. ©blogspot.com

Merdeka.com - Layaknya jasa sang suami, tokoh wanita hebat yang satu ini gigih dalam menyebarluaskan Agama Islam dan mendidik perempuan. Gelar sebagai Pahlawan Nasional pun patut disandangnya, siapakah sosoknya?

Siti Walidah atau yang lebih dikenal dengan Nyai Ahmad Dahlan lahir dari keluarga pemuka Agama Islam dan Penghulu resmi Keraton, Kyai Haji Fadhil. Sejak kecil Siti Walidah telah mendapat pendidikan agama yang baik karena orang tuanya juga merupakan pejabat agama di Keraton Yogyakarta. Karena alasan adat yang ketat, setiap anak perempuan dalam lingkungan Keraton Yogyakarta harus tinggal (dipingit) di rumah hingga datang saatnya untuk ia menikah. Akibatnya, Siti Walidah tidak pernah mengenyam pendidikan umum kecuali pendidikan agama yang didapat dari ayahnya.

Siti Walidah selanjutnya menikah dengan sepupunya yang baru pulang dari Tanah Suci, Kyai Haji Ahmad Dahlan. Setelah pernikahan itu, Siti Walidah dikenal dengan nama Nyi Ahmad Dahlan. Buah pernikahannya dengan K.H. Ahmad Dahlan adalah mereka dikaruniai enam orang anak.

Orang lain juga bertanya?

Sebagai suami dari seorang pemuka agama yang mempunyai pemikiran-pemikiran revolusioner, Siti Walidah dan suaminya sering mendapat kecaman dan tentangan karena pembaharuan yang dilakukanya. Namun, Siti Walidah tetap mendukung suaminya tersebut dalam berdakwah dan menyebarluaskan pemikiran-pemikirannya.

Meskipun tak pernah mengenyam pendidikan umum, Nyai Ahmad Dahlan mempunyai pandangan yang luas. Hal itu disebabkan karena kedekatannya dengan tokoh-tokoh Muhammadiyah dan tokoh pemimpin bangsa lainnya yang juga merupakan teman seperjuangan suaminya.

Keterlibatan Nyai Ahmad Dahlan dalam Organisasi Muhammadiyah dimulai saat ia ikut merintis kelompok pengajian wanita Sopo Tresno (Siapa Cinta) pada tahun 1914. Kegiatan yang dirintis dalam pengajian itu adalah pengkajian agama yang disampaikan secara bergantian oleh pasangan suami istri tersebut.

Setelah kelompok pengajian tersebut berjalan lancar dan anggotanya terus menerus bertambah, Nyai Ahmad Dahlan kemudian berpikir untuk mengembangkan Sopo Tresno menjadi sebuah organisasi kewanitaan berbasis Agama Islam yang mapan. Akhirnya dipilihlah nama Aisyah sebagai organisasi Islam bagi kaum wanita. Tepat pada malam peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW pada 22 April 1917, organisasi tersebut resmi didirikan. Siti Bariyah kemudian tampil sebagai ketuanya. Lima tahun setelah didirikan, Aisyiyah resmi menjadi bagian dari Muhammadiyah.

Nyai Dahlan memilih mengajari masyarakat dengan karya nyata. Ia membuka asrama dan sekolah-sekolah puteri dan mengadakan kursus-kursus pelajaran Islam dan pemberantasan buta huruf bagi kaum perempuan. Selain itu, ia juga mendirikan rumah-rumah miskin dan anak yatim perempuan serta menerbitkan majalah bagi kaum wanita.

Ia bersama-sama dengan pengurus Aisyiyah, sering mengadakan perjalanan ke luar daerah sampai ke pelosok desa untuk menyebarluaskan ide-idenya. Ia pun kerap mendatangi cabang-cabang Aisyiyah seperti Boyolali, Purwokerto, Pasuruan, Malang, Kepanjen, Ponorogo, Madiun, dan sebagainya. Karenanya, meski tidak duduk dalam pengurus Aisyiyah, organisasi itu menganggap Nyai A Dahlan adalah Ibu Aisiyah dan juga Ibu Muhammadiyah. Nyai Ahmad Dahlan kemudian wafat pada tanggal 31 Mei 1946 pada usia 74 tahun. (mdk/iwe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sosok Syamsidar Yahya, Pendakwah dan  Pejuang Pendidikan Perempuan Asal Sumbar
Sosok Syamsidar Yahya, Pendakwah dan Pejuang Pendidikan Perempuan Asal Sumbar

Ia merupakan salah satu tokoh perempuan yang berjuang di bidang pendidikan, sezaman dengan pahlawan lainnya seperti Rasuna Said hingga Rahma El Yunusiyyah.

Baca Selengkapnya
Mengenal Rahmah El Yunusiyyah, Wanita Sumbar Disebut Anies Layak jadi Pahlawan Nasional
Mengenal Rahmah El Yunusiyyah, Wanita Sumbar Disebut Anies Layak jadi Pahlawan Nasional

Hasril Chaniago dalam buku itu juga mengatakan, Rahmah El Yunusiyyah adalah perempuan yang dijuluki Kartini Pendidikan Islam.

Baca Selengkapnya
Potret Ning Umi Laila Berdakwah sejak SMP, Sering Disebut Manusia Paket Lengkap
Potret Ning Umi Laila Berdakwah sejak SMP, Sering Disebut Manusia Paket Lengkap

Video pendek ceramah Ning Laia bertebaran di media sosial, terutama TikTok

Baca Selengkapnya
Pejuang Emansipasi Wanita Hingga Reformator Pendidikan, Ini Sosok Rahmah El Yunusiyah
Pejuang Emansipasi Wanita Hingga Reformator Pendidikan, Ini Sosok Rahmah El Yunusiyah

Sosok Rahmah El Yunusiyah, pejuang emansipasi wanita sekaligus pendiri sekolah bagi kaum wanita di Padang Panjang.

Baca Selengkapnya
Kisah Ibu Asuh Sunan Giri, Menguasai Berbagai Bahasa dan Pandai Berdagang hingga Jadi Crazy Rich Gresik
Kisah Ibu Asuh Sunan Giri, Menguasai Berbagai Bahasa dan Pandai Berdagang hingga Jadi Crazy Rich Gresik

Ia jadi perempuan pertama di Nusantara yang memungut bea cukai dan mengawasi pedagang asing pada zaman kesultanan.

Baca Selengkapnya
Sosok Nyai Hamdanah Kudus, Ziarah ke Makamnya Dipercaya Cepat Dapat Jodoh
Sosok Nyai Hamdanah Kudus, Ziarah ke Makamnya Dipercaya Cepat Dapat Jodoh

Kiai Maimoen Zubair alias Mbah Moen menuturkan barang siapa ingin enteng jodoh, maka berziarahlah ke makam Nyai Hamdanah.

Baca Selengkapnya
11 September: Wafatnya Dewi Sartika Sosok Pelopor Pendidikan Perempuan di Indonesia, Ini Perjuangan dan Pemikirannya
11 September: Wafatnya Dewi Sartika Sosok Pelopor Pendidikan Perempuan di Indonesia, Ini Perjuangan dan Pemikirannya

Dewi Sartika, sosok emansipasi yang memiliki perjuangan hebat untuk kesetaraan perempuan.

Baca Selengkapnya
Kisah Hidup Ibunda Anies Baswedan, Sarjana Pertama di Keluarga dan Tanggal Lahir Tepat Pemunguman Hasil Pemilu 2024
Kisah Hidup Ibunda Anies Baswedan, Sarjana Pertama di Keluarga dan Tanggal Lahir Tepat Pemunguman Hasil Pemilu 2024

Cerita hidup ibunda Anies dibagikan sang anak melalui akun media sosial X (Twitter) pribadinya.

Baca Selengkapnya
Kisah Cinta Kiai Bisri Syansuri, Menikah karena Dijodohkan hingga Bangun Pesantren di Desa Rawan Kekerasan
Kisah Cinta Kiai Bisri Syansuri, Menikah karena Dijodohkan hingga Bangun Pesantren di Desa Rawan Kekerasan

Kakek Gus Dur dari jalur ibu diakui sebagai ulama besar karena keilmuannya

Baca Selengkapnya
Sosok Ratu Sinuhun, Tokoh Perempuan dari Palembang Pencetus Lahirnya Undang-Undang Kesetaraan
Sosok Ratu Sinuhun, Tokoh Perempuan dari Palembang Pencetus Lahirnya Undang-Undang Kesetaraan

Perempuan inspiratif asal Palembang ini menciptakan Kitas Simbur Cahaya yang berisi undang-undang tertulis berlandaskan kearifan lokal pertama di Nusantara.

Baca Selengkapnya
Perjuangan Kiai Bisri Syansuri dan Nyai Nur Khodijah Pendiri Pesantren Perempuan Pertama di Jatim
Perjuangan Kiai Bisri Syansuri dan Nyai Nur Khodijah Pendiri Pesantren Perempuan Pertama di Jatim

Lebih dekat dengan Kiai Bisri Syansuri dan Nyai Nur Khodijah, kakek nenek Cak Imin ini (kalau menurut istilah gen Z) couple goals banget deh.

Baca Selengkapnya
Vokal Menentang Penjajahan Belanda, Ini Sosok HR Rasuna Said Pahlawan Nasional Asal Sumbar
Vokal Menentang Penjajahan Belanda, Ini Sosok HR Rasuna Said Pahlawan Nasional Asal Sumbar

Nama HR Rasuna Said diabadikan menjadi salah satu nama jalan di Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya