190 Kali beraksi, 6 pencuri motor di Banyumas dicokok polisi
Merdeka.com - Komplotan pencuri sepeda motor asal Lampung berhasil ditangkap petugas Kepolisian Resor (Polres) Banyumas di tempat persembunyiannya. Komplotan tersebut telah melakukan aksinya sebanyak 190 kali di wilayah Purwokerto dan sekitarnya.
Dari penangkapan tersebut, petugas berhasil menangkap enam pelaku dari 11 tersangka. Dengan rincian, empat sebagai pemetik, lima sebagai joki, satu sebagai sopir dan satu penadah.
Kelima pelaku yang berperan sebagai joki ditangkap petugas Polres Banyumas, yakni Lukman Hadiyansyah (23) asal Desa Negara Batin Kecamatan Jabung Lampung Timur, Imron (21) Desa Bungkuk Kecamatan Marga Sekampung Lampung Timur, Ahmad Yani (19) asal Desa Bungkuk Kecamatan Marga Sekampung, Lampung Timur, Abdullah (21) Desa Bungkuk Kecamatan Marga Sekampung dan Edi Sutrisno (24) asal Desa Bungkuk Kecamatan Marga Sekampung, Lampung Timur.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
Selain itu, petugas juga menangkap satu sopir atas nama Edi Mustofa (35) warga Gunung Sugih Lampung Timur. Sedangkan, satu penadah atas nama Wawan asal Kabupaten Tasikmalaya masih dalam pencarian.
Kepala Polres Banyumas, Ajun Komisaris Besar Gidion Arif Setyawan mengatakan penangkapan tersebut bersama petugas Polres Cirebon. "Penangkapan ini dilakukan di tempat persembunyiannya di wilayah Pangandaran," katanya, Senin (5/9).
Kepada petugas, tersangka mengaku melakukan aksinya di 190 titik yang tersebar di wilayah Purwokerto Timur sebanyak 86 kali, Purwokerto Utara 84 kali dan Purwokerto Selatan 20 kali. Gidion mengungkapkan, komplotan tersebut melakukan aksinya mulai pukul 16.00 WIB hingga 21.00 WIB.
"Mereka telah melakukan aksinya ada yang mulai awal tahun dan juga Mei 2016 hingga Agustus 2016," ucapnya.
Dalam aksinya, mereka menggunakan dua sepeda motor hasil curian di wilayah Cirebon. Sedangkan, dari barang bukti pencurian, petugas berhasil menyita tiga sepeda motor dari berbagai merek, satu kunci letter T, dua mata kunci letter T, satu STNK atas nama Junaidi Warga Purwokerto Selatan, dan lima dompet milik tersangka.
"Dalam aksinya, pelaku membagi tugas, yakni empat orang sebagai pemetik dan lima sebagai joki serta satu sebagai sopir. Sopir ini yang mengantar pelaku mendekat ke sasaran," jelas Gidion.
Sasaran motor yang akan dicuri merupakan motor yang diparkir di pinggir jalan atau tempat parkir yang ditinggalkan pemiliknya. "Setelah melakukan aksinya, mereka kemudian menuju tempat yang disepakati untuk berkumpul. Tempatnya di Taman Andang Pangrenan," jelas Gidion.
Setelah itu, barang hasil curian dibawa ke Pangandaran. Edi Mustofa mengaku, setelah berkumpul biasanya sepeda motor hasil curian langsung dibawa ke Pangandaran. "Waktunya tergantung, biasanya jam 20.00 WIB, setelah terkumpul langsung dibawa ke Pangandaran. Titik temunya di bundaran dekat taman kota," ujarnya.
Salah satu pelaku, Lukman mengakui setelah dibawa ke Pangandaran, mereka kembali lagi ke Purwokerto sekitar pukul 06.00 WIB. "Biasanya (aksi pencurian) dilakukan setelah Magrib. Saat kondisi ramai," ucapnya.
Hingga saat ini, petugas masih mencari sepeda motor hasil pencurian komplotan Lampung tersebut. Dari hasil penyelidikan, target komplotan Lampung tersebut sudah beraksi di wilayah Cirebon, Purwokerto dan beberapa daerah di selatan Jawa Tengah.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para pelaku menggunakan pistol mainan untuk menakut-nakuti jika kepergok saat beraksi
Baca SelengkapnyaKomplotan pencuri sepeda motor antardaerah terbongkar di Palembang. Anggotanya merupakan residivis kasus curanmor, pembunuhan, hingga peredaran narkoba.
Baca SelengkapnyaPolisi telah menangkap lima orang tersangka kasus pencurian bajaj. Dua di antaranya merupakan eksekutor yang telah beraksi selama 18 kali.
Baca SelengkapnyaSindikat pencuri bajaj ini terungkap setelah mendalami laporan polisi dari seorang warga.
Baca SelengkapnyaTerkait kejadian ini, dua orang inisial U dan A telah ditangkap di Lebak, Banten.
Baca SelengkapnyaPasutri asal Probolinggo jadi spesialis curanmor dan telah beraksi di 20 tempat berbeda. Modusnya naik motor pelat merah untuk intai motor korban.
Baca SelengkapnyaUang dari hasil penjualan motor hasil curian itu dikumpulkan oleh pelaku untuk kemudian digunakan membeli satu unit mobil.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap lima orang tersangka sindikat pencurian bajaj
Baca SelengkapnyaPenangkapan pelaku spesialis pencuri motor itu dilakukan tidak jauh dari lokasi kejadian.
Baca SelengkapnyaSaat beraksi pelaku BS (48) dengan mencari kendaraan yang terparkir di tepi jalan atau di depan rumah tanpa pagar.
Baca SelengkapnyaPolisi memeriksa delapan unit plat nomor dan STNK. Ternyata, tidak cocok dengan database.
Baca SelengkapnyaWarga Jawa Timur harus waspada karena komplotan pencuri motor dan mobil ini diduga sudah menjadi sindikat
Baca Selengkapnya