2 Nelayan di Minahasa Utara dilaporkan hilang, diduga perahu dihantam badai
Merdeka.com - Dua orang nelayan di Minahasa Utara, Sulawesi Utara, dilaporkan hilang pada Rabu (7/2) pagi. Cuaca buruk yang terus terjadi akhir-akhir ini diduga menjadi penyebab musibah.
Kedua nelayan yang sedang mencari ikan adalah Darman Bahoa dan Solat Panegoro. Informasi terakhir, keduanya terlihat di perairan Likupang menggunakan perahu pelang mesin tempel. Perahu mereka diduga dihantam badai sekitar pukul 12.00 Wita menyebabkan mesin perahu mati.
Warga Desa Maen Kecamatan Likupang Timur ini kemudian terbawa arus di laut lepas sekitar Pulau Gangga bersama perahu mereka. Lokasi terakhir teridentifikasi berada di perairan sekitar Desa Lihunu.
-
Kenapa nelayan Kebumen tenggelam? Saat itu korban bersama rekannya, Parwono (42), hendak berangkat dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pasir menuju ke tengah laut menggunakan “perahu katir“ untuk menangkap ikan. Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Apa yang membuat nelayan Kebumen tenggelam? Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Di mana nelayan Kebumen tenggelam? Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang. Sedangkan Parwono berhasil diselamatkan oleh nelayan lain yang berada di sekitar lokasi kejadian.
-
Dimana Nelayan Bojonegara cari ikan? Selain rumpon, memperkirakan waktu melaut berdasarkan pengalaman mereka menjadi salah satu strategi melaut. Mereka mengamati pola cuaca dan kondisi laut yang memengaruhi ikan seperti Januari hasil tangkapan akan baik serta November dan Desember ikannya akan sedikit.
-
Kapan nelayan Kebumen tenggelam? Musibah yang dialami Sodiran terjadi pada Senin (10/7) sekitar pukul 06.30 WIB.
-
Kapan nelayan Pantura mulai terdampak? Pada tahun 1743 Masehi, daerah pesisir pantai utara Jawa yang sebelumnya masuk wilayah kekuasaan Kerajaan Mataram Islam mulai dikuasai VOC.
Dua rekan korban lainnya bernama Handan Basri dan Amang Abdul Hais berupaya mencari korban di titik koordinat terakhir. Namun mereka gagal lantaran tingginya gelombang laut.
Humas SAR Manado, Ferry Ariyanto, mengatakan Tim SAR gabungan telah melakukan operasi pencarian. "Kapal Basarnas telah bergerak melakukan pencarian dari Pelabuhan Bitung sekitar pukul 18.00 Wita. Titik pencarian pertama di perairan Likupang sesuai informasi warga, ujar Ariyanto, Rabu (7/2) sore.
"Kapal cuma kebawa hanyut saja. Korban terakhir masih bisa melihat Pulau Bangka dan tim sudah bergerak kelokasi menggunakan KN SAR Bima Sena. Korban masih di atas perahu kebawa arus," jelas Ferry.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapal nelayan pencari teripang asal Sulawesi Tenggara, terombang-ambing dua hari akibat patah kemudi di dekat perbatasan Indonesia-Australia.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi nelayan dari dermaga yang berada di Kecamatan Tegalbuleud ini membutuhkan waktu yang cukup lama yakni dari pagi dan baru selesai sore.
Baca SelengkapnyaKedua jenazah ditemukan tak jauh dari bendungan PT Wampu Electric Power (WEP)di Desa Rih Tengah, Kecamatan Kutabuluh, Karo.
Baca SelengkapnyaKapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Brondong, Lamongan, Jawa Timur.
Baca Selengkapnya12 survivor tersebut ditemukan dan kemudian diselamatkan Tugboat Kharisma Bahari 168 yang melintas dari rute pelayaran dari Saumlaki Maluku menuju Gresik.
Baca SelengkapnyaKeseluruhan korban meninggal dunia setelah dilakukan identifikasi di Puskesmas Mawasangka Timur.
Baca SelengkapnyaMemasuki hari kedua pecarian, tim sudah melibat TNI dan Polri.
Baca SelengkapnyaKasat Polairud AKP Anang Sonjaya menjelaskan bahwa nelayan asal Indramayu yang dievakuasi oleh pihaknya bernama Carwidi (24).
Baca SelengkapnyaDua kapal pengangkut BBM tujuan Mentawai terdampar di Pantai Padang setelah terseret ombak dari kawasan Batang Harau.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan menemukan seorang penumpang KM Yuiee Jaya II yang tenggelam di Perairan Kabupaten Kepulauan Selayar dalam keadaan selamat.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaNamun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca Selengkapnya