27 Penambang emas ilegal ditangkap di area pertambangan Antam Bogor

Merdeka.com - Meski sudah ditertibkan dan diratakan area perkampungan tempat pengolahan emas dua bulan lalu, masih ada saja sekelompok gurandil alias penambang emas ilegal yang nekat memasuki area Unit Bisnis Pertambangan Emas (UBPE) Pongkor PT Antam Tbk, Desa Bantar Karet, Nanggung, Kabupaten Bogor, digelandang ke Mapolres Bogor, Kamis (04/12) malam.

Bahkan berdasarkan hasil operasi petugas Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) dan petugas keamanan internal PT Antam Tbk, sebanyak 27 gurandil yang ditangkap dan dua di antaranya merupakan petugas Satuan Pengamanan (Satpam) PT Antam Tbk.

"Kami banyak menerima laporan, bahwa ratusan lubang dan perkampungan gurandil yang sempat ditertibkan kembali dimasuki warga secara sembunyi," kata Kapolres Bogor AKBP Suyudi saat ditemui di Mapolres Bogor, Jumat (04/12).

Menurutnya dari hasil penyelidikan hampir setiap hari ada saja sekelompok gurandil yang sembunyi-sembunyi memasuki area UBPE PT Antam Tbk, untuk mengambil emas dari ratusan lubang yang sudah ditutup.

"Pascapenertiban dari pencurian emas di PT Antam, kami kembali menangkap 27 tersangka yang melakukan penambangan liar. Baik itu, penadah dan juga yang melakukan eksekusi ke lobang tambang," katanya.

AKBP Suyudi menjelaskan, aparat juga menangkap sekuriti PT Antam yang ikut meloloskan para penambang liar masuk ke lokasi tambang. "Oknum ini kita amankan, karena ikut dalam jaringan pencurian tambang," jelasnya.

Menurut Kasubbag Humas AKP Ita Puspitalena, mengatakan dari 27 tersangka di antaranya sebagai pemahat bahan emas, koordinator lubang atau komandan lubang, penadah dan mengondisikan keamanan.

"Jadi mereka bertugas sesuai tupoksinya masing-masing, dan terorganisir. Dari tangan tersangka petugas menyita sejumlah barang bukti, di antaranya berupa alat untuk menambang emas, bahan emas yang baru diambil dan gelondongan atau alat pengolahan emas," katanya. (mdk/cob)