5 Mahasiswa UGM bikin alat pelipat baju otomatis
Merdeka.com - Lima mahasiswa Program Studi Elektronika dan Instrumentasi Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada membuat alat pelipat baju otomatis. Benda itu sanggup melipat sebuah baju hanya dalam enam detik.
Alat itu diberi nama Pasebos. Pembuatnya adalah Yoga Adi Candra, Mukhlisin, Farouq Rifani, Rahmatia Firda A, dan Bagus Purnomo. Menurut Yoga, alat pelipat baju itu sudah mereka kembangkan sejak tahun lalu. Alat itu dibuat dengan memodifikasi alat pelipat baju manual telah beredar di pasaran. Mereka membuatnya karena terinspirasi dari perilaku mahasiswa yang tidak sempat melipat baju berantakan.
-
Siapa yang mengembangkan alat ini? 'Kami bekerja selama bertahun-tahun dalam bidang fisika di balik proses desalinasi, namun mewujudkan semua kemajuan tersebut, membangun sistem, dan mendemonstrasikannya di laut…adalah pengalaman yang sangat berarti dan bermanfaat bagi saya,' kata penulis senior Jongyoon Han, seorang profesor teknik elektro dan ilmu komputer dan teknik biologi, dan anggota Laboratorium Penelitian Elektronika (RLE).
-
Siapa yang menemukan alat penyamak? Ayah Quinn, Brad May, juga ikut berkemah pada minggu berikutnya dan menemukan alat penyamak yang sangat tembus cahaya, penemuan penting lainnya menurut Chaucer.
-
Siapa yang menciptakan alat ini? Alat penyiksaan banteng perunggu tersebut dibuat oleh pematung yang dipekerjakan Phalaris, yaitu Perilaus.
-
Mengapa alat ini diciptakan? Tujuan dari dibuatnya teknologi ini ialah ingin lebih banyak mendapatkan mimpi yang sadar di mana penggunanya sadar bahwa ia sedang bermimpi.
-
Dimana teknologi ini diuji coba? Dalam penelitian mereka menyebutkan bahwa sinyal WiFi dapat mengintip ruangan-ruangan melalui dinding. Ketika ruangan tersebut menangkap sinyal WiFi lalu akan muncul huruf alfabet berbentuk 3D. Namun, teknologi ini masih dalam tahap uji coba untuk bisa sampai mengintip ke dalam isi rumah-rumah pribadi masyarakat.
-
Apa inovasi baru di Pasuruan? Pemerintah Kota Pasuruan melalui BPJS Kesehatan membuat inovasi baru dengan me launching loket pelayanan informasi dan portal Quick response untuk memaksimalkan pemberian informasi dan menangani pengaduan peserta di rumah sakit.
"Sebenarnya sudah ada model manual, tapi itu kami rasa kurang. Karena itu kita modifikasi dengan motor yang bisa digerakkan dengan otomatis dengan tombol yang kami buat," kata Yoga pada merdeka.com di UGM, Jumat (5/6).
Yoga mengatakan, alat tersebut dilengkapi dengan tiga motor servo bertegangan 6 volt sebagai penggeraknya. Motor servo itu dikendalikan oleh mikro kontroler arduino. Guna mempermudah pemakaian, mereka melengkapi alat itu dengan layar Liquid Crystal Display berukuran 16 centimeter x 2 centimeter sebagai monitor.
"Lewat LCD itu akan ditampilkan keterangan alat siap digunakan. Kami membuat ada empat tombol, yaitu tombol otomatis, tombol lipat kiri, tombol lipat kanan dan lipat bawah," ujar Yoga.
"Kalau pakai tombol otomatis, sekali pencet saja bisa langsung rapi pakaian, enggak sampai enam detik," sambung Yoga.
Alat ini pun dibuat dengan ringkas dan mudah dibawa kemana pun. Sehingga tidak perlu repot saat memindahkan.
"Ringkas, kalau ada teman yang mau pinjam tidak perlu repot," ucap Yoga.
Saat ini alat itu masih terus dikembangkan. Rencananya mereka akan menambahkan setrika uap pada alat itu sehingga tidak sekedar terlipat, tapi baju juga bisa rapi dan halus.
"Kita sedang kembangkan untuk setrika uap otomatisnya. Jadi satu alat baju bisa langsung rapi, tidak butuh lagi banyak waktu untuk menggosok atau melipat baju," tutup Yoga. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengguna dapat mengatur batas suhu sesuai tingkat kenyamanan yang diinginkan.
Baca SelengkapnyaSelain sampah plastik, bahan-bahan yang perlu disiapkan untuk membuat inovasi itu antara lain semen, pasir, dan oli.
Baca SelengkapnyaSiswa SMK di Kupang sukses membuat jemuran pintar. Seperti apa hasilnya?
Baca SelengkapnyaAlat ini dilengkapi dengan berbagai sensor yang memudahkan pekerjaan peternak ayam.
Baca SelengkapnyaBerawal dari materi Go Green Pertamina UMK Academy, Prasetyo merintis program pemanfaatan limbah kain dari Jamajama Project.
Baca SelengkapnyaPenyebab ledakan diduga karena kontrol ampere pada tabung uap setrika tidak berfungsi dengan normal.
Baca SelengkapnyaMahasiswa Universitas Brawjaya menciptakan lampu pendeteksi dini gempa bumi. Lampu ini bisa meminimalkan jumlah korban jiwa.
Baca SelengkapnyaHibah teknologi diberikan kepada para Champion UMK Academy Pertamina tahun 2023 dan 10 besar peserta Pertapreneur Aggregator.
Baca SelengkapnyaLedakan tersebut menimbulkan tiga orang korban mengalami luka pada beberapa bagian tubuh. Ketiga korban adalah karyawan laundry.
Baca SelengkapnyaMomen setrika baju bareng tetangga di depan rumah, aksinya curi perhatian.
Baca SelengkapnyaMomen perjuangan anak KKN ikut buat ecoprint bareng warga desa, hasilnya curi perhatian.
Baca SelengkapnyaFakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatra Utara (USU) punya alat canggih pembuat gigi tiruan dalam waktu sehari saja.
Baca Selengkapnya