512.000 Nakes Sudah Dapat Booster Vaksin Moderna
Merdeka.com - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, sebanyak 512.000 tenaga kesehatan sudah mendapatkan vaksin Covid-19 dosis ketiga atau booster menggunakan Moderna. Data ini tercatat per Kamis, 26 Agustus 2021.
“Sebanyak 512.000 (tenaga kesehatan sudah dapat suntikan dosis ketiga Moderna),” katanya kepada merdeka.com, Jumat (27/8).
Pemerintah memulai vaksinasi Covid-19 dosis ketiga kepada tenaga kesehatan menggunakan vaksin Moderna pada Jumat (16/7). Vaksinasi booster ini pertama kali dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta.
-
Kapan vaksin Mpox mulai digunakan di Indonesia? Pelaksanaan vaksinasi Mpox dengan MVA-BN sudah dilakukan sejak 2023, setelah ditemukannya kasus konfirmasi Mpox di Indonesia.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Kapan vaksin kanker Rusia diluncurkan? Lebih dari itu, pemerintah Rusia menyatakan bahwa vaksin ini akan didistribusikan secara gratis kepada pasien mulai awal 2025.
-
Apa itu vaksin kanker Rusia? Vaksin kenker berteknologi mRNA ini diklaim tidak hanya mampu menekan pertumbuhan tumor, tetapi juga mencegah penyebarannya (metastasis).
-
Siapa yang mengumumkan penemuan vaksin kanker? Presiden Vladimir Putin mengungkapkan bahwa mereka kini selangkah lebih dekat untuk penemuan vaksin kanker.
Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI), Hindra Irawan Satari mengaku sudah mendapatkan laporan KIPI vaksinasi Moderna. Namun, mayoritas laporan efek samping yang diterimanya bersifat ringan. Seperti demam, nyeri badan pada bekas suntikan, sakit kepala, dan nyeri otot atau sendi.
"Sebagai besar (KIPI) ringan dan singkat serta sembuh tanpa dengan pengobatan," ujarnya saat dihubungi merdeka.com, Kamis (26/8).
Yulia Rahmawati, tenaga kesehatan yang bertugas di Rumah Sakit Husada mengaku hanya mengalami efek samping ringan usai mendapatkan suntikan vaksin Moderna. Efek samping yang dialaminya berupa nyeri pada bekas suntikan.
"Saya cuma merasakan sakit di area lokasi suntik dan agak sulit buat rotasi. Kondisi itu terasa sampai satu hari," jelasnya.
Yuli menerima suntikan vaksin Moderna sebagai dosis ketiga itu pada Jumat, 6 Agustus 2021. Setelah divaksinasi, Yuli tidak mengkonsumsi obat apapun untuk meringankan KIPI yang dialaminya.
"Cuma banyakin minum air putih saja," pungkasnya.
Sebagai informasi, Indonesia telah menerima vaksin Moderna sebanyak 8.000.160 dalam bentuk jadi. Vaksin ini diprioritaskan bagi tenaga kesehatan sebagai vaksinasi tahap ketiga.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Vaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaRencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaPenerima vaksin ini adalah laki-laki yang dalam dua minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan atau tanpa status ODHIV.
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaVaksin Nusagard akan digunakan pada Program Imunisasi Nasional pada 2023 mendatang. Program ini menyasar 2,9 juta anak usia kelas 5 dan 6 sekolah dasar (SD).
Baca SelengkapnyaDinas kesehatan DKI Jakarta mengungkapkan kasus Covid-19 naik 40 persen dalam sepekan. Sementara kasus mycoplasma pneumonia enam orang.
Baca SelengkapnyaTotal jenis vaksin yang diberikan pada anak saat ini adalah 14.
Baca SelengkapnyaDari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaCakupan imunisasi PCV pada bayi tahun 2023, yakni sebanyak 139.887 atau 84,48 persen.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca Selengkapnya