6 Tahun Buron, Pembunuh di Kebumen Diciduk Polisi saat Mudik Imbas Covid-19
Merdeka.com - Sakit hati merasa tak didata mendapat bantuan sosial dari pemerintah, YT (53) warga Desa Karanggadung, Kecamatan Petanahan, Kabupaten Kebumen menikam ketua RT setempat, Harjo Wintono (63). Selama 6 tahun, YT menghilang dan berstatus sebagai buron.
Peristiwa pembunuhan itu terjadi pada 28 November 2014 silam. Baru diketahui kemudian, YT sempat melarikan diri ke Sumatera lantas bekerja di Jakarta.
Disebabkan alami pemberhentian pekerjaan karena pandemi Corona, YT memutuskan mudik ke Kebumen. Pada Kamis (7/5) sekira pukul 01.30 Wib, ia pun ditangkap Reskrim Polsek Patanahan di sebuah rumah tua di Desa Munggu, Kecamatan Petanahan.
-
Kenapa rumah dinas bupati terbengkalai? Dilansir dari kanal YouTube Bucin TV, istana putih itu dari awal direncanakan akan menjadi rumah dinas bupati. Namun setelah selesai dibangun pada tahun 2013, rumah itu tidak pernah digunakan sama sekali.
-
Apa yang terjadi di Kebumen? Di usia senjanya, Supardi (84), warga Kecamatan Rowokele, Kebumen, menghabiskan masa tuanya dengan rutin membersihkan pekarangan rumahnya. Dedaunan yang jatuh berserakan di halaman belakang, ia bakar hingga menjadi abu.Namun, pada Rabu (30/10/2024), kejadian tragis dialami Supriadi. Pada hari itu, Supardi terjebak dalam kobaran api yang ia nyalakan sendiri.
-
Kenapa ketua KPPS dibacok? Pemicunya karena saat pencoblosan siang harinya pelaku kesal istrinya yang hamil meminta didahulukan mencoblos tetapi tidak digubris korban. OS tetap menyuruh istri pelaku mencoblos sesuai antrean.
-
Kenapa korban dibunuh? 'Oleh karena pelaku menolak untuk membayar 100 ribu selanjutnya korban memaki-maki dan mengancam pelaku dengan kata-kata yang kasar dan mengancam untuk memanggil abang-abang (keluarga) yang daripada korban,' kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, Kamis (25/4).
-
Kenapa TNI menganiaya KKB? 'Karena ada informasi dari masyarakat yang menyatakan akan adanya pembakaran Puskesmas di Omukia Kabupaten Puncak. Nah kemudian terjadilah tindakan kekerasan ini,' sambungnya.
-
Kenapa Embung di Kebumen terbengkalai? Perangkat desa setempat mengungkapkan, sebenarnya proses pembangunan embung tersebut sudah bermasalah sejak awal. Pembangunan embung tersebut sempat mangkrak selama dua tahun. Namun pada akhirnya proyek itu rampung pada tahun 2021.
Kapolres Kebumen, AKBP Rudy Cahya Kurniawan mengatakan pada mulanya pelaku mengaku kesal dengan korban karena menyiram bibit tanaman pepayanya dengan racun rumput. Tanaman tersebut lalu mengering dan mati. Dendam semakin mendalam karena korban yang juga ketua RT dianggap tidak mendata tersangka untuk mendapatkan bantuan dari Pemerintah.
"Karena kekesalan itu, tanpa ada komunikasi,tersangka mengambil pisau dan menikam korban pada bagian perut. Pada saat itu korban sempat menjalani perawatan medis, namun akhirnya meninggal dunia," jelas AKBP Rudy, Rabu (13/5).
Tersangka yang panik melarikan diri ke Sumatera. Sedangkan barang bukti pisau yang digunakan untuk membunuh korban, yang tidak lain adalah adik sepupunya, dibuang di Selat Sunda Merak.Dalam pelariannya tersangka mengaku sering dihantui bayangan korban.
"Selama 6 tahun menghilang dari kejaran petugas, tersangka selalu berpindah," kata Rudy.
Pelaku mengaku menetap cukup lama di Jakarta dan bekerja sebagai kuli bangunan. Namun karena situasi Corona, tersangka diberhentikan dari pekerjaannya memutuskan pulang ke Kebumen.
Keputusannya untuk mudik karena menganggap kasusnya telah dihentikan oleh Polres Kebumen. Ia sempat diketahui nongkrong di warung kopi di daerah Kecamatan Puring.
"Saya mengira kasusnya sudah selesai karena sudah lama. Saya lari karena takut ditangkap," kata tersangka YT pada polisi.
Karena perbuatannya, tersangka dijerat dengan Pasal 355 Ayat (2) KUH Pidana tentang penganiayaan berat yang menyebabkan matinya korban dan atau Pasal 351 Ayat (3) KUH Pidana tentang penganiayaan yang menyebabkan orang meninggal dunia. Ancaman penjara paling lama 15 tahun kurungan.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang paman di Kabupaten Tuban Jawa Timur nekat membunuh keponakannya yang berprofesi sebagai sekretaris desa (sekdes). Pelaku cemburu dengan korban.
Baca Selengkapnya"Saya sering dihantui korban, kadang mimpi digerebek polisi, hidup saya tak tenang," ungkap tersangka KL
Baca SelengkapnyaMeski belum dapat dipastikan penyebab jelasnya, korban dan pelaku dipastikan memiliki hubungan piutang.
Baca SelengkapnyaAda hubungan terlarang yang memicu kekesalan dan dendam tersangka.
Baca SelengkapnyaPelaku seorang wanita dan sudah ditangkap dan masih dimintai keterangan.
Baca SelengkapnyaJenazah Didi yang sudah membusuk akhirnya dievakuasi.
Baca SelengkapnyaPelaku sebelumnya menyerahkan diri ke kantor polisi setelah dua tahun bungkam.
Baca Selengkapnya