Aiptu Sofyan Sang Pahlawan Bom Astana Anyar: Hilang Nyawa Karena Selamatkan Rekan
Merdeka.com - Langit Kota Bandung, Jawa Barat, diselimuti mendung, pagi itu, Rabu (7/12). Namun, tak mengurangi sedikit pun semangat anggota Polsek Astana Anyar mengikuti apel rutin di area halaman depan.
Anggota Polsek Astana Anyar, mulai dari Unit Reserse Kriminal, Unit Lalu Lintas, hingga personel Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) sudah berkumpul sejak pukul 08.00 WIB. Di antara personel yang berbaris ada sosok Ajun Inspektur Polisi Dua (Aipda) Sofyan, personel Bhabinkamtibmas yang bertugas di Kelurahan Karanganyar, Kecamatan Astana Anyar, Kota Bandung.
Personel tak merasakan firasat apa-apa hari itu. Aktivitas warga di sekitar polsek juga berjalan seperti biasa. Sampai ketika suara dentuman menggetarkan kompleks polsek.
-
Dimana suara ledakan terdengar? Di Ganges Delta dan Teluk Bengal, fenomena ini dikenal sebagai Barisal guns, di Shikoku Jepang disebut 'yan', dan di Belgia dinamai 'mistpouffers' atau letusan kabut.
-
Siapa yang ditangkap saat menempatkan bahan peledak? Sejarahnya dimulai dari peristiwa 5 November 1605 O.S., saat Guy Fawkes, seorang anggota Gunpowder Plot atau Plot Bubuk Mesiu, ditangkap saat menempatkan bahan-bahan ledak di bawah ruangan Dewan Bangsawan.
-
Apa yang terjadi di Polres Solok Selatan? Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar tega menembak mat temannya sendiri, Kasat Reskrim Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar.
-
Apa yang terjadi saat penggerebekan? Di sana lah penyerangan terhadap anggota polisi terjadi dan diduga dilakukan keluarga GS. Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Apa yang dilakukan korban saat diserang? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
Pagi yang tenang berubah kepanikan. Sebuah bom dibawa seorang pria dan meledak pukul 08.20 WIB. Tepat di depan kantor Polsek Astana Anyar. Semua berhamburan. Benar-benar mencekam.
Sofyan Selamatkan Rekannya
Bom mengandung banyak proyektil paku itu dibawa oleh pelaku yang kemudian diketahui bernama Agus Sujatno alias Agus Muslim. Dia napi terorisme yang terafiliasi dengan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Sebelumnya, Agus coba masuk ke Kantor Polsek Astana Anyar saat sejumlah anggota polisi melakukan apel pagi. Langkah Agus sigap dihalau oleh Aipda Sofyan yang berdiri dekat pagar kantor polsek.
Setelah dihalau, kemudian Agus mengacungkan pisau. Sofyan menahan Agus agar tidak mendekati personel yang sedang apel. Di saat bersamaan, bom meledak dan turut melukai leher Sofyan. Dentuman terdengar sangat keras. Diikuti asap pekat menyelimuti Polsek Astana Anyar.
Saksi menyebut Sofyan sempat berjalan ke luar Kantor Polsek Astana Anyar sambil memegang lehernya. Sementara pelaku Agus tewas seketika di lokasi kejadian.
Aipda Sofyan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Immanuel. Nahas, nyawanya tidak terselamatkan. Anggota Nhabinkamtibmas itu mengembuskan napas terakhir pukul 10.00 WIB.
"Beliau adalah seorang pahlawan, karena beliau menyelamatkan anggota lainnya. Kalau saat kejadian tidak ada beliau, hanya Allah yang tahu. Yang jelas beliau adalah pahlawan karena menyelamatkan teman-temannya," kata Kasatbinmas Polrestabes Bandung, AKBP Sutorih, usai upacara pemakaman jenazah Sofyan.
Untuk diketahui, peristiwa tersebut menyebabkan 10 terluka termasuk Sofyan yang meninggal dunia.
Jadi teladan
Sofyan yang wafat saat bertugas kemudian dinaikkan satu pangkat lebih tinggi menjadi Ajun Inspektur Polisi Satu (Aiptu) Anumerta. Selain tindakannya yang perlu diteladani, semasa hidup Sofyan juga dikenal sebagai sosok yang rajin beribadah.
Bhabinkamtibmas usia 41 tahun itu meninggalkan istri bernama Siti Sarah dan tiga orang anak.
Sofyan berdomisili di Kelurahan Sukawarna, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung, merupakan polisi yang lulus dari Sekolah Calon Bintara (Secaba) Polri tahun 2003. Di keluarganya, Sofyan merupakan anak bungsu dari lima bersaudara.
Salman (45), kakak dari Sofyan, mengatakan korban merupakan pribadi yang jarang mengeluh. Dia mengaku justru dirinya yang justru lebih banyak mengeluh kepada Sofyan.
"Jadi, Sofyan yang menjadi polisi di antara lima bersaudara di keluarga kami. Sejak kecil Sofyan sudah bercita-cita menjadi polisi," kata Salman.
Meskipun adiknya itu telah menjadi korban, Salman memastikan keluarganya tidak takut dengan adanya terorisme yang mengatasnamakan agama. Karena, Sofyan adalah sosok yang taat beragama dan menjadi teladan di keluarganya.
Sofyan kemudian dimakamkan di tempat pemakaman keluarga yang berada di kawasan Sukahaji, Kecamatan Sukasari, Kota Bandung, sekitar pukul 17.00 WIB. Pemakaman itu pun dilakukan secara dinas kepolisian.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penembakan itu terjadi di halaman parkiran Mapolres Solok Selatan.
Baca SelengkapnyaDua Terduga Teroris Perakit Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Ditangkap
Baca SelengkapnyaSaat ini pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka dan telah dilakukan penahanan.
Baca SelengkapnyaAkibat peristiwa itu, anggota Polres Jakpus mengalami luka robek pada bagian kepala.
Baca SelengkapnyaPeluru yang dimuntahkan mengenai pelipis kanan dan pipi hingga menembus tengkuk.
Baca SelengkapnyaKorban tewas ditembak oleh rekannya pada Jumat, (22/11) sekira pukul 12.30 Wib dini hari di halaman parkiran Mapolres Solok Selatan.
Baca SelengkapnyaJoni mengaku jenazah Ryanto tidak akan dilakukan autopsi. Alasannya, kematian Ryanto sudah sangat jelas.
Baca SelengkapnyaSigit juga memerintahkan agar memberikan hukuman yang berat terhadap Dadang karena dianggap telah mencederai institusi Bhayangkara.
Baca SelengkapnyaKapolda Sumatera Barat (Sumbar) Irjen Suharyono mengatakan AKP Dadang melepaskan tembakan ke arah AKP Ulil dari jarak dekat.
Baca SelengkapnyaKetua Harian Kompolnas Irjen Pol (purn) Arief Wicaksono Sudiutomo membeberkan sejumlah fakta kasus polisi tembak polisi di Solok Selatan.
Baca SelengkapnyaKompol Anumerta Ulil dinyatakan gugur saat melaksanakan tugas.
Baca SelengkapnyaAKP Ryanto Ulil Anshar ditembak di parkiran Mapolres Solok Selatan pada Jumat (22/11) dini hari.
Baca Selengkapnya