Air di Desa Gerokgak beraroma busuk, warga duga dicampur pestisida
Merdeka.com - Warga Desa Tinga-tinga, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, Bali, dibuat resah menyusul tercemarnya air desa dimanfaatkan warga beraroma busuk. Aroma tak sedap itu diduga lantaran air tercampur pestisida atau racun hama.
Kondisi ini membuat warga panik. Warga menduga kondisi air itu dilakukan oleh oknum tertentu sebagai aksi sabotase.
Hingga saat ini, masih belum diketahui siapa pelakunya. Sejumlah warga pun kini enggan memanfaatkan air yang dikelola oleh BumDes Tinga-tinga untuk dikonsumsi.
-
Mengapa warga khawatir menggunakan air tercemar? Warga tak berani menggunakannya air karena khawatir berpengaruh terhadap kesehatan.
-
Apa yang mencemari air Bendungan Barugbug? Diduga dari Pabrik di Subang dan Purwakarta Cicih bersama warga lain menduga bahwa cemaran air berwarna hitam pekat itu berasal dari sebuah pabrik kertas di Kabupaten Subang.
-
Mengapa warga Desa Gempolrejo kekurangan air bersih? Musim kemarau panjang yang tak kunjung usai membuat krisis air di beberapa daerah di Jateng bertambah parah.
-
Kenapa warga kesulitan air bersih? Kekeringan tahun ini disebabkan oleh fenomena El Nino yang membuat curah hujan sangat rendah.
-
Apa yang bikin warga resah? Momen teror suara ketuk puntu rumah yang terekam di kamera CCTV ini bikin warga sekitar resah.
-
Mengapa sumber air belerang terlihat kotor? 'Dulu waktu saya ke sini masih bersih. Tapi waktu saya ke sini lagi kok ada bunga-bunga sesajen. Mungkin kepercayaannya seperti itu dari pengunjung,' kata Martini.
Dari informasi dihimpun menyebutkan, diketahuinya air Desa tercampur dengan pestisida, berawal dari salah seorang warga Dusun Juntal, Desa Tinga-tinga, Ketut Sugiarta (23), mencuci tangan pada pipa saluran air di halaman rumahnya.
Saat mencuci tangan, Sugiarta tiba-tiba mencium bau pestisida dari air. Ia pun curiga dan langsung mengecek air yang ada di bak kamar mandi. Saat dilihat, ternyata air yang dikeluarkan dari keran dan yang ada di bak kamar mandi terluhat keruh dan beraroma tak sedap.
Sugiarta pun langsung melaporkan kepada Perbekel Desa Tinga-Tinga, Made Suardipa (55) terkait kondisi tersebut. Perbekel Suardipa yang koordinasi dengan BumDes langsung memastikan air bersih yang terbukti telah tercampur dengan racun hama pestisida.
Perbekel Suardipa mengatakan, dari laporan warga, pihaknya langsung mematikan air bersih di Desanya dan meminta warga untuk sementara waktu tidak mengonsumsi air bersih yang dikelola BumDesa Desa setempat. Bahkan Suardipa mengaku, kasusnya kini sudah dilaporkan ke Mapolsek Pelabuhan Laut Kawasan Celukan Bawang, melalui Bhabinkamtibmas untuk dilakukan pengecekan.
"Kami belum tahu yang sebenarnya apa yang terjadi. Namun yang jelas air pada bak penampungan yang dikelola bumDes desa kami sudah tercemar dengan pestidida, itu secara kasat mata kami melihat, karena air keruh berwarna putih, kemudian berbau pestisida," ungkapnya.
Syukurnya selama ini air desa tifak pernah dimanfaatkan warga untuk dikonsumsi. Sejumlah warga menyebut hanya dimanfaatkan untuk MCK, mencuci makanan dan minum ternak.
"Kami himbau ke warga tidak memanfaatkan air desa untuk keperluan apapun. Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," kata Suardipa.
Anggota Polsek Celukan Bawang yang menerima informasi langsung mendatangi lokasi. Di lokasi, Anggota langsung menuju bak penampungan air dan mengambil beberapa sample air pada bak penampungan III dan IV, termasuk juga mengambil sample air yang ada di bak kamar mandi milik salah satu warga yang diduga telah tercemar dengan pestisida itu, untuk dibawa ke Labfor dilakukan uji.
Sementara itu, Kapolsek Pelabuhan Laut Kawasan Celukan Bawang, AKP. Ketut Wisnaya mengatakan, pihaknya sudah mengambil beberapa sample air untuk dicek.
"Kami masih belum bisa pastikan. Tapi, sample air sudah kami ambil nanti kami bawa ke laboratorium untuk memastikan kandungan air itu," kata Wisnaya.
Untuk sementara, upaya penanganan masih terus dilakukan anggota kepolisian terkait dugaan sabotase. "Ini masih penyelidikan, soal ada dugaan sabotase, namun kami akan masih melakukan pengembangan," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Air sumur warga diduga tercemar BBM itu sudah berlangsung selama 7 tahun.
Baca SelengkapnyaAir berubah warna dan bau menyengat. Kondisi ini membuat banyak ikan mati dan warga mengalami penyakit gatal.
Baca SelengkapnyaBendungan ini menjadi tumpuan utama warga Jatisari dan sekitarnya. Sehari-hari, air dimanfaatkan untuk keperluan mandi, mencuci bahkan memasak
Baca SelengkapnyaDi tengah keputusasaan, tiba-tiba sesuatu menyembur dari dalam tanah
Baca Selengkapnyawarga di lokasi kejadian menyebutkan bau gas beracun yang menyebar ke area pemukiman warga
Baca SelengkapnyaAir yang mengalir di dalam rumah tersebut dapat dengan mudah tersulut api.
Baca SelengkapnyaPetugas di lapangan masih fokus terhadap penanganan para korban serta warga terdampak.
Baca SelengkapnyaSudah dua bulan, ratusan kepala keluarga di wilayah Desa Sukagalih, Jonggol mengalami krisis air bersih.
Baca SelengkapnyaEceng gondok sempat memenuhi sebagian besar waduk dan menyebabkan aroma tidak sedap.
Baca Selengkapnyaaktivitas pertambangan emas ilegal yang marak di sekitarnya membuat air menjadi keruh pekat dan menyebabkan gatal-gatal.
Baca SelengkapnyaAir yang biasa digunakan jernih mendadak keruh berwarna kecoklatan.
Baca SelengkapnyaWarga Desa Prigi di Grobogan, Jawa Tengah, mengalami krisis air bersih akibat kemarau panjang yang membuat sumur mereka mengering.
Baca Selengkapnya