Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Alat Diagnosa DBD di NTT Rusak, DPR Minta Kemenkes Kerja Cepat

Alat Diagnosa DBD di NTT Rusak, DPR Minta Kemenkes Kerja Cepat pasien demam berdarah di rsud pasar rebo. ©2019 Merdeka.com/Imam Buhori

Merdeka.com - Wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) menimpa Nusa Tenggara Timur (NTT). Informasi terakhir, 37 warga NTT meninggal dunia akibat DBD. Kemenkes menyebutkan, salah satu faktor penyebab telatnya penanganan, dikarenakan alat diagnosis yang tidak dapat digunakan.

Menanggapi hal ini, Anggota Komisi IX Fraksi PDIP, Rahmad Handoyo mengatakan, evaluasi terhadap kesiapan menghadapi DBD sudah selaiknya dilakukan. Tentu dengan harapan, penanganan ke depan menjadi lebih baik.

"Saya nggak akan bicara kelambatan atau tidak. Ini sudah bergema dan menjadi di banyak saudara kita. Segeralah lakukan tindakan saja. Kalau kita bicara karena begini, ya kita semua harus mengukur diri. Sosialisasinya kurang masif. Kalau kita saling menyalahkan, ini sudah terjadi. Korbannya saudara kita sendiri sehingga kita harus bertindak ke depan," kata dia di Komplek Parlemen, Jakarta, Kamis (12/3).

Dia menegaskan, tindakan cepat untuk menangani DBD harus dilakukan. Pemerintah pusat perlu memberikan perhatian, terutama bagian yang menjadi tanggung jawabnya.

"Itu harus penanganan cepat, pusat harus mengirimkan apa yang perlu dibantu dan saya kira Pak Menteri (Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto) sudah langsung ke sana tanggap cepat sekali," urainya.

"Saya kira kita harus hormati dan memang harapan kita dalam beberapa hari ini kita sudah tidak ingin mendengar saudara kita tidak tertolong karena ini sebenarnya bisa diatasi kok," tandasnya.

Sebelumnya, Direktur Pelayanan Kesehatan Primer Kemenkes, Saraswati mengatakan, Kemenkes telah mengirim tim dokter spesialis ke NTT untuk menangani kasus DBD.

"Kemarin Pak Menteri (Menkes Terawan Agus Putranto) bersama tim dari Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P), sudah menambah tenaga dokter spesialis sehingga diagnosisnya lebih cepat. Kalau tidak salah ada 20 dokter," kata dia, di Manhattan Hotel, Jakarta, Rabu (11/3).

Selain dokter spesialis, Kemenkes juga mengirim lima alat diagnostik untuk menguji sampel pasien yang diduga terkena DBD. Menurut Saraswati, alat diagnostik yang ada di NTT tak dapat digunakan lagi.

Sebabnya, selama ini alat diagnostik dipaksa bekerja tidak sesuai dengan kapasitasnya. Misalnya, alat diagnostik berkapasitas 80 sampel dipaksa untuk menguji lebih dari 300 sampel pasien diduga terpapar DBD.

"Akibatnya apa yang mungkin dilihat trombositnya harusnya sudah drop, sudah harus segera dilakukan penanganan transfusi misalnya jadi kelihatannya ternyata belum. Akhirnya terlambat dalam memutuskan tindakan penanganan karena alat diagnostiknya ada kelemahan," kata dia.

Saraswati memastikan, Kemenkes akan melibatkan sejumlah pihak untuk menangani kasus DBD di NTT. Baik melibatkan unsur kepolisian, TNI, maupun masyarakat setempat.

Ihwal penanganan terhadap DBD di NTT menggunakan pengasapan, Saraswati menyebut sudah sesuai SOP. Berdasarkan protap program P2P, hal pertama yang dilakukan ketika menemukan warga terpapar DBD adalah pengasapan.

"Memang protapnya seperti itu," ucapnya.

Ia mengimbau seluruh masyarakat tidak hanya NTT untuk menjaga kebersihan lingkungan. Setiap keluarga juga harus memastikan tak ada sarang nyamuk di rumahnya masing-masing.

"Di musim seperti ini jaga hidup bersih," pungkasnya.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kasus DBD Naik Hampir 3 Kali Lipat, Ini Penjelasan Kemenkes
Kasus DBD Naik Hampir 3 Kali Lipat, Ini Penjelasan Kemenkes

Hingga minggu ke-12 di tahun 2024, ditemukan sebanyak 43.271 kasus DBD dengan total jumlah kematian sebanyak 343 jiwa.

Baca Selengkapnya
Bertambah 81, Kematian Akibat DBD di RI Capai 621 Kasus
Bertambah 81, Kematian Akibat DBD di RI Capai 621 Kasus

Kemenkes mengajak masyarakat mencegah DBD dengan membersihkan lingkungan.

Baca Selengkapnya
FOTO: Bangladesh Dilanda Wabah DBD Paling Parah, 1.000 Orang Tewas dan Pasien di RS Membeludak
FOTO: Bangladesh Dilanda Wabah DBD Paling Parah, 1.000 Orang Tewas dan Pasien di RS Membeludak

Wabah DBD yang melanda Bangladesh pada 2023 ini telah menyebabkan 1.017 orang meninggal dunia dan hampir 209.000 orang terinfeksi.

Baca Selengkapnya
5 Fakta Ponorogo Darurat Demam Berdarah usai Dua Anak Meninggal, Waspadai Ini
5 Fakta Ponorogo Darurat Demam Berdarah usai Dua Anak Meninggal, Waspadai Ini

Jumlah kasus DBD di Kota Reog ini diduga lebih banyak dari data resmi Dinkes

Baca Selengkapnya
Waspada DBD di Indonesia Melonjak Sampai Bulan April, Kenali Gejalanya
Waspada DBD di Indonesia Melonjak Sampai Bulan April, Kenali Gejalanya

Per 1 Maret 2024, tercatat kasus DBD mencapai 16.000 kasus

Baca Selengkapnya
Komisi IX DPR Minta Kemenkes Serius Tangani Kenaikan Kasus DBD
Komisi IX DPR Minta Kemenkes Serius Tangani Kenaikan Kasus DBD

Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi Partai Golkar, Dewi Asmara mengatakan, kasus DBD saat ini naik lebih tinggi dibandingkan tahun 2023.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Ungkap Data Nasional: 475 Orang Meninggal Akibat DBD
Kemenkes Ungkap Data Nasional: 475 Orang Meninggal Akibat DBD

Kementerian Kesehatan mencatat, hingga minggu ke-15 tahun 2024, terdapat 475 orang meninggal karena DBD.

Baca Selengkapnya
FOTO: Kasus DBD Meningkat, 475 Pasien Dilaporkan Meninggal Dunia
FOTO: Kasus DBD Meningkat, 475 Pasien Dilaporkan Meninggal Dunia

Jumlah korban meninggal dunia itu berasal dari 62.001 kasus DBD yang teridentifikasi.

Baca Selengkapnya
FOTO: Berantas Nyamuk DBD, Museum Tekstil Jakarta Difogging Demi Keamanan Pengunjung
FOTO: Berantas Nyamuk DBD, Museum Tekstil Jakarta Difogging Demi Keamanan Pengunjung

Kegiatan fogging ini dilakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengunjung museum di tengah tingginya kasus DBD.

Baca Selengkapnya
BNPB: Delapan Orang Meninggal Karena Malaria dan DBD di Nias Selatan
BNPB: Delapan Orang Meninggal Karena Malaria dan DBD di Nias Selatan

BNPB mengatakan bahwa jumlah penderita penyakit tersebut terdata pada Januari-Juli 2024 di Nias Selatan.

Baca Selengkapnya
Tiga Anak Pasien DBD di Situbondo Meninggal Dunia
Tiga Anak Pasien DBD di Situbondo Meninggal Dunia

Sejumlah pasien demam berdarah dengue sampai saat ini masih menjalani rawat inap.

Baca Selengkapnya
Fakta di Balik Ganasnya Penularan DBD di Jepara, Kemenkes Sampai Terjunkan Tim Khusus Amati Jenis Virus
Fakta di Balik Ganasnya Penularan DBD di Jepara, Kemenkes Sampai Terjunkan Tim Khusus Amati Jenis Virus

Virus DBD di Jepara menyebar cepat. Lima belas warga sudah jadi korban. Sebelas di antaranya anak-anak

Baca Selengkapnya