Anak Korban Insiden Tarik Tambang Maut di Makassar Dapat Beasiswa Rp50 Juta
Merdeka.com - Muhammad Alif Saputra Haswan, anak pertama dari Masyita korban meninggal akibat tarik tambang maut yang digelar Alumni Universtias Hasanuddin (Unhas) mendapat santunan beasiswa Rp50 juta.
"Kami ingin meringankan beban, dan wujud tanggung jawab moril sebagai IKA Unhas. Tetap lanjutkan pendidikan. Nak, kalau ada masalah sampaikan kepada kakak-kakak mu di Unhas," kata Ketua Umum Ikatan Alumni (IKA) Unhas Andi Amran Sulaiman di Makassar, Senin (19/12). Dikutip dari Antara.
Sebagai bentuk tanggung jawab moril kepada keluarga korban, IKA Unhas memberikan beasiswa sebesar Rp 50 juta tersebut kepada anak-anak almarhumah.
-
Siapa yang meninggal dalam insiden ini? Yang lebih memilukan, kedua teknisi itu masih sangat muda, berusia 19 tahun dan 21 tahun.
-
Siapa yang meninggal dalam kecelakaan itu? Di waktu yang bersamaan, tiba-tiba kendaraannya ditabrak sebuah mobil yang melaju kencang. Kendaraan yang ditumpangi satu keluarga itu kemudian terhempas beserta seluruh orang yang berada di dalam mobil.
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
-
Siapa mahasiswa yang tewas di Bali? Mahasiswa asal Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Aldi Sahilatua Nababan (23) ditemukan tewas di kamar indekosnya di Bali.
-
Siapa yang kehilangan keluarganya dalam kecelakaan maut? Baru-baru ini, media sosial dikejutkan dengan kabar tragis dari seorang remaja berusia 19 tahun, Abdur Rahman Amir Ruddin, yang harus kehilangan kedua orang tua dan keempat saudaranya akibat kecelakaan maut di Segamat, Malaysia.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
Almarhumah Masyita merupakan Ketua RT 001 RW 007 Kelurahan Ballaparang, Kecamatan Rappocini yang ikut sebagai peserta tarik tambang massal dalam agenda rangkaian dari pelantikan pengurus IKA Unhas wilayah Sulsel, Minggu (18/12).
Mantan Menteri Pertanian ini juga mengajak para alumni Unhas untuk memerhatikan anak-anak korban. Ia pun membuka peluang pekerjaan kepada anak-anak almarhumah.
"Ini anak kita, kita harus mengemban tanggung jawab kedua orang tuanya. Ini kecelakaan murni, setiap detik adalah takdir. Ajal, jodoh, rezeki, dan nasib itu adalah hak prerogratif Allah. Tidak ada yang bisa memundurkan satu detik pun," ucap dia menekankan.
Sementara itu, Ketua IKA Unhas Wilayah Sulsel Moh Ramdhan Pomanto bersama pengurusnya periode 2022-2026 usai dilantik mengajak seluruh hadirin untuk mendoakan almarhumah Masyita.
"Kemarin telah berpulang salah satu peserta silaturahmi akbar even tarik tambang, yang begitu berdedikasi dan tadi baru saja dikebumikan. Marilah kita bersama-sama menundukkan kepala mendoakan almarhumah," kata pria disapa akrab Danny Pomanto membimbing di sela acara pelantikan.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Adan merupakan 1 dari 4 orang mahasiswa Unirversitas Riau mejadi korban erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat.
Baca SelengkapnyaKini ia sedang mencari beasiswa lain untuk biaya hidup di Jogja
Baca SelengkapnyaPenyerahan santunan kepada ahli waris empat prajurit TNI AU yang gugur dalam kecelakaan pesawat latih Super Tucano
Baca SelengkapnyaSeorang ayah mewakili wisuda sang anak yang meninggal karena kecelakaan lalu lintas.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal dunia berjumlah 18 orang terdiri dari 10 orang tenaga kerja Indonesia dan delapan tenaga kerja asing (TKA) asal China.
Baca SelengkapnyaIa mendapat kabar kepergian sang ayah saat 15 menit sebelum menerima ijazah.
Baca SelengkapnyaAndi Amar Ma’ruf melamar kekasihnya dengan mahar Rp10 miliar. Sosok calon istri bernama Ihsani Nurul Izzah pun curi perhatian.
Baca SelengkapnyaJasa Raharja memberikan santunan kepada ahli waris dari korban yang meninggal dunia sebesar Rp50 juta.
Baca SelengkapnyaMoses bersama ayahnya tinggal di sebuah rumah kayu yang berada di pelosok Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan
Baca SelengkapnyaKorban erupsi Gunung Marapi menerima santunan dari Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat (Sumbar) dan Asuransi Syariah Amanah Ghita.
Baca SelengkapnyaDiana tidak menyangka kecelakaan di Ciater itu merenggut nyawa putranya.
Baca SelengkapnyaMomen yang diunggah di kanal TikTok @eviharahap123 ini viral di media sosial dan membuat banyak warganet ikut merasa haru.
Baca Selengkapnya