Anggaran olahraga Rp 500 M, jangan harap banyak atlet berprestasi
Merdeka.com - Komandan Satgas Program Indonesia Emas (Prima), Laksamana (purn) Ahmad Sucipto, menyatakan anggaran Kemenpora untuk atlet Indonesia terbilang sangat sedikit dibanding negara lain. Hal ini berdampak bagi prestasi yang diperoleh.
"Indonesia ini baru sekitar Rp 500 miliar anggaran olahraganya. Hal itu masih sedikit sekali dibanding negara-negara lain," kata Ahmad di Jakarta Pusat, Sabtu (27/8).
Dia mencontohkan, untuk membina atlet berprestasi, Thailand mengeluarkan dana sebesar Rp 2 triliun, Malaysia Rp 1,7 triliun dan Singapura Rp 1,8 triliun. Sedangkan Indonesia tak sampai setengah dari biaya yang mereka keluarkan itu.
-
Siapa Menteri Olahraga pertama Indonesia? Secara mengejutkan, karier Maladi semakin meningkat tajam setelah dirinya ditunjuk oleh Presiden Soekarno untuk menjabat sebagai Menteri Olahraga pertama di Indonesia periode tahun 1950-1959.
-
Mengapa Malaysia memberi dana untuk Timnas? 'FAM sangat menghargai dedikasi dan komitmen Datuk Seri Anwar dalam memberikan dukungan ini,' kata Presiden FAM, Datuk Hamidin Amin, seperti yang dilansir oleh New Straits Times.
-
Apa jenis olahraganya? Tim boccia Indonesia berhasil meraih kemenangan penuh dalam pertandingan perdana mereka di Paralimpiade Paris 2024 yang berlangsung di South Paris Arena 1 pada hari Kamis (29/8/2024).
-
Di mana pesta olahraga terbesar di dunia ini diadakan? Sejak dibuka pada 26 Juli 2024 di Paris, pesta olahraga terbesar di dunia, Olimpiade membangkitkan rasa kompetitif yang tinggi.
-
Mengapa berolahraga penting untuk finansial? Penelitian ini membuktikan bahwa orang yang menjalani kebiasaan sehat cenderung memiliki pendapatan lebih tinggi selama hidup mereka.
-
Bagaimana olahraga memengaruhi pendapatan jangka panjang? Hasilnya menunjukkan bahwa individu yang tetap aktif selama sepanjang hidupnya memiliki pendapatan yang lebih tinggi secara keseluruhan. Orang-orang ini mendapatkan pendapatan rata-rata sekitar $6.500 lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang kurang aktif.
"Menurut saya untuk Indonesia ini ya diberi Rp 1 triliun lah, itu sudah bagus," paparnya.
Hal senada juga diungkapkan Mantan Redaktur Olahraga Budiarto Shambazy. Menurut Budi, pemerintah harus memberi perhatian lebih untuk dana tersebut.
"Kita butuh perhatian pemerintah artinya anggaran di Kemenpora kurang baik. Separuh kurang lebih yang dikeluarkan Thailand, Singapura, Filipina. Jadi memang tergambar langsung anggaran terlalu kecil, prestasi jangan harap tinggi," ujarnya.
Budi menuturkan, kalau anggaran besar, prestasi diraih bisa diharapkan dan hasil maksimal. Namun jika dana yang dikeluarkan saja sedikit, maka jangan harap prestasi tinggi.
"Liga sudah berjalan 20 tahun lebih dan memang kalau dilihat nilai rupiah saja satu tahun kompetisi liga bisa mendatangkan sponsor. Seperti sepak bola, bisa setengah Triliun, maka PSSI bisa mengelola sendiri, mereka bisa mandiri mengelola olahraga tanpa pemerintah. Mereka tak perlu bantuan, jadi memang ada kemudahan pemerintah deteksi mana cabang olahraga yang perlu bantuan," paparnya.
"Jadi memang ruang cukup besar bagi pemerintah, tapi kenyataan semua daerah provinsi mempunyai masalah dana yang kecil, hal itu dilihat dari Kejuruan Nasional yang hampir tak pernah berlangsung," tambahnya.
Akhirnya saat ini, lanjut Budi, yang kita saksikan hanya ketimpangan yang luar biasa. Selain dana, fasilitas olahraga memadai hanya di Jawa.
"Apakah misal Maluku memadai? Kita lihat misal Jamaica konsentrasi atletik, negara kecil itu bisa menguasai 5-6 medali emas, jadi memang harus diperhatikan," tutupnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nilai hadiah dapat berubah berdasarkan perubahan nilai tukar, kebijakan pemerintah, dan insentif.
Baca SelengkapnyaAtlet angkat besi Rizki Juniansyah blak-blakan kecewa pada pejabat Pemprov Banten.
Baca SelengkapnyaSejumlah budaya terkait olahraga dan kebugaran yang ada di Indonesia dianggap bisa berdampak buruk pada kondisi secara keseluruhan.
Baca SelengkapnyaMenteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo mengungkap untuk apa saja anggaran tersebut.
Baca SelengkapnyaJokowi menerima sejumlah atlet Indonesia yang bertanding pada Olimpiade Paris 2024 di halaman Istana Merdeka, Jakarta.
Baca SelengkapnyaFederasi Sepak Bola Malaysia (FAM) termasuk Timnas Malaysia mendapatkan dana segar dari Pemerintah Malaysia.
Baca SelengkapnyaKomite Olimpiade International (IOC) tidak memberikan hadiah uang tunai kepada peraih medali. Namun, beberapa negara memberikan bonus bagi atlet yang menang.
Baca SelengkapnyaMenpora, Dito Ariotedjo menanggapi, kinerja para atlet Olimpiade Indonesia 2024.
Baca SelengkapnyaBonus atlet peraih medali Olimpiade Paris 2024 lebih banyak dibandingkan bonus yang diberi pada Olimpiade Tokyo 2020.
Baca SelengkapnyaTimnas Malaysia memiliki ambisi naik kelas di sepak bola Asia.
Baca SelengkapnyaNominal bonus tersebut lebih besar dari yang diberikan kepada atlet peraih medali emas saat Olimpiade Tokyo 2020.
Baca SelengkapnyaRizki mengungkapkan hanya dari stafnya KONI Banten yang datang ke rumahnya saat dirinya akan menuju Paris.
Baca Selengkapnya