Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Balita asal Depok Tewas Dibanting Pacar Ibu, Keluarga Duga Korban Pernah Dianiaya

Balita asal Depok Tewas Dibanting Pacar Ibu, Keluarga Duga Korban Pernah Dianiaya Ilustrasi garis polisi. ©2015 merdeka.com/darmadi sasongko

Merdeka.com - Pihak keluarga angkat bicara terkait kematian G (2 tahun 9 bulan) yang diduga tewas dibanting pacar ibunya di kawasan Jakarta Selatan. Balita asal Depok itu disebut kurang kasih sayang dan diduga pernah dianiaya sebelumnya.

G disebutkan ternyata baru empat bulan diasuh oleh ibu kandungnya, S. Sejak dilahirkan, dia diasuh kerabat perempuan itu.

Namun karena satu dan lain hal, S mengambil anaknya. Namun karena dia bekerja, G dititipkan kepada pacarnya pada Sabtu (3/12). "Awal G sampai hilang nyawa, saya dengarnya, si G ini dititipkan ke pacar ibunya. Dititipkan, terus diajak mainlah sama pacar ibunya di Taman Kalibata diajakin main tuh," kata Richard, kakak S, Selasa (6/12).

Kronologi Kejadian

Sepengetahuan Richard, G kemudian dibawa ke apartemen oleh pacar ibunya. Di sana, balita itu buang air besar dan kotorannya berceceran di lantai hingga kasur. Hal itu membuat pelaku kesal hingga membanting balita itu hingga kehilangan nyawa.

"Mengenai meninggalnya jam berapa itu dari dokter sekitar jam 2, kalau diagnosa dokter ya. Tapi dibawa ke rumah sakit jam 4 lewat sedikit. Sedangkan G bertemu ibunya pukul 5. Yang bawa jam 4 itu si pacar ibunya, dia nunggu, lalu ketemulah baru jam 5 itu," ujarnya.

Kepada S, pelaku menyebut G terbentur saat main lari-larian. Dia juga menyebut balita itu tersedak. "Iya yang saya dengar alibinya ini si pacarnya ke ibunya si G dibilangnya lagi main terbentur lari-larian. Terus versi keduanya dia bilang lagi makan kesedak. Itu dia perihal perkataan itu dari si Noni (ibunya G)," ceritanya.

Keluarga Akan Laporkan Ibu Korban

Menurut Richard, S kemungkinan akan membuat laporan atas kematian anaknya. Namun di sisi lain, pihak keluarga juga akan membuat laporan terhadap perempuan itu karena diduga melakukan penelantaran anak.

"Kalau ibunya G mau membuat laporan, bisa jadi. Yang saya lihat kayanya iya mau melaporkan untuk menghindari dari kesalahannya. Tapi dari pihak kakaknya, tante, omnya, kita mau membuat laporan untuk mamanya G karena keteledoran orang tua menitipkan ke orang lain, lebih percaya kepada orang lain dibanding keluarga sendiri," tegasnya.

Selama ini, kata Richard, keponakannya itu memang kurang perhatian orang tua. Namun, sejak bayi hingga empat bulan lalu, tidak ditemukan luka di tubuh balita itu.

Keluarga juga menduga bocah itu dianiaya selama dirawat ibunya. Pada Oktober lalu, diketahui ada sejumlah luka lebam di tubuh G, antara lain di paha, pinggang, mulut bernanah, dan jari kuku yang copot. Hal itu diketahui ketika balita itu diperiksa di posyandu.

"Oh saya ada (bukti), saya dikirim oleh warga sekitar Jalan Jambu, kebetulan itu dari kepengurusan Posyandu, luka lebam itu banyak sampai kuku itu terlepas dari jari telunjuk. Ketahuan ada luka ketika petugas Posyandu mau mengecek dan dipegang lengan G dan langsung teriak kesakitan. Akhirnya petugas penasaran dengan badannya G karena G ini sudah dalam pantauan. Dibuka baju dan celananya tiba-tiba ternyata banyak luka lebam di pinggang, mulut dan kuku yang hampir copot sama di paha dan betis juga ada," ujarnya.

Dia juga yakin S mengetahui anaknya luka-luka namun sengaja menutupi. Bahkan, adiknya itu juga diduga melakukan kekerasan terhadap G semasa hidup. "Gini indikasinya, dia (Setfani) ditanya sama warrga sekitar kan dia sebagai orang tua dari G, namanya ibu mandiin dong anaknya setiap hari ya, harusnya tahu dong anaknya banyak luka lebam. Tapi ditanya dia ngga tahu anaknya punya luka lebam. Nalar ngga omongannya?" ucapnya.

Selama ini, Richard mengaku jarang berkomunikasi dengan adiknya. Mereka juga jarang bertemu. Namun dia menuding S sebagai orang tua yang kurang memperhatikan anak. "Saya sebagai kakak tahu semua, om, tantenya saudara lainnya, Noni (ibu G) itu tipikal ibu yang cuek sama anak," ungkapnya.

Dia juga menceritakan bahwa adiknya terkadang temperamen. "Terkadang ada (temperamen),” pungkasnya.

(mdk/yan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kronologi Terbongkarnya Balita di Kediri Diduga Tewas Dibunuh dan Dikubur di Teras Rumahnya
Kronologi Terbongkarnya Balita di Kediri Diduga Tewas Dibunuh dan Dikubur di Teras Rumahnya

Diduga orangtuanya melakukan penganiayaan hingga tewas terhadap anaknya inisial AF (3)

Baca Selengkapnya
Kronologi Balita Dianiaya di Daycare Depok, Ketahuan Setelah Korban Histeris Melihat Terduga Pelaku
Kronologi Balita Dianiaya di Daycare Depok, Ketahuan Setelah Korban Histeris Melihat Terduga Pelaku

Pihak orang tua telah mengecek rekaman CCTV di daycare itu dan mendapati anaknya telah dianiaya.

Baca Selengkapnya
ABK di Tasikmalaya Dianiaya Orang Tuanya sampai Meninggal Dunia, Dipukuli Pakai Sapu & Kepala Dibenturkan
ABK di Tasikmalaya Dianiaya Orang Tuanya sampai Meninggal Dunia, Dipukuli Pakai Sapu & Kepala Dibenturkan

Orang tua korban sudah ditetapkan sebagai tersangka atas kematian anak kandungnya.

Baca Selengkapnya
Kasus Bocah Perempuan Tewas Terbungkus Karung di Bekasi, Polisi Tak Temukan Unsur Pembunuhan Berencana
Kasus Bocah Perempuan Tewas Terbungkus Karung di Bekasi, Polisi Tak Temukan Unsur Pembunuhan Berencana

Polisi tidak menemukan ada unsur pembunuhan berencana pada kasus pencabulan dan pembunuhan seorang bocah perempuan terbungkus karung di Bekasi.

Baca Selengkapnya
Ditetapkan Tersangka, Begini Sadisnya Ortu di Jaktim Aniaya Bocah 5 Tahun hingga Lebam & Berdarah-darah
Ditetapkan Tersangka, Begini Sadisnya Ortu di Jaktim Aniaya Bocah 5 Tahun hingga Lebam & Berdarah-darah

Penganiayaan terhadap RML (5) dilakukan berbulan-bulan. Akibatnya, korban luka-luka di sekujur tubuh.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Pacar Tante Aniaya Balita di Jaktim, Begini Kronologinya
Detik-Detik Pacar Tante Aniaya Balita di Jaktim, Begini Kronologinya

Emosi RA kerap kali tidak terkontrol saat H yang masih tiga tahun itu menangis.

Baca Selengkapnya
Fakta Baru Kasus Ibu Banting Anak hingga Tewas: Pelaku Tempramental dan Suka Berkata Kasar
Fakta Baru Kasus Ibu Banting Anak hingga Tewas: Pelaku Tempramental dan Suka Berkata Kasar

Polisi menemukan fakta baru kasus ibu bernama TY yang membanting anak kandungnya hingga tewas di Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya
Tragis, Kakak Beradik di Kediri Tewas Dihabisi Ibu Kandung yang Mengamuk Pakai Parang
Tragis, Kakak Beradik di Kediri Tewas Dihabisi Ibu Kandung yang Mengamuk Pakai Parang

Warga Kediri digemparkan penemuan mayat dua bocah di dalam rumah mereka.

Baca Selengkapnya
Sebelum Dibunuh, Bocah Terbungkus Karung di Bekasi Dicabuli Pelaku Dua Kali
Sebelum Dibunuh, Bocah Terbungkus Karung di Bekasi Dicabuli Pelaku Dua Kali

Korban ditemukan di Kampung Ciketing, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi.

Baca Selengkapnya
Kronologi Ibu di Sumbawa Bunuh lalu Buang Bayinya karena Cibiran Tetangga Belum Bisa Merangkak
Kronologi Ibu di Sumbawa Bunuh lalu Buang Bayinya karena Cibiran Tetangga Belum Bisa Merangkak

Di hari kejadian, ibu tersebut juga sempat terlibat pertengkaran dengan mertuanya.

Baca Selengkapnya
Anak Berkebutuhan Khusus di Tasikmalaya Tewas Dianiaya Orang Tua, Kado Pahit Hari Disabilitas
Anak Berkebutuhan Khusus di Tasikmalaya Tewas Dianiaya Orang Tua, Kado Pahit Hari Disabilitas

KPAID Tasikmalaya menyatakan kasus anak berkebutuhan khusus (ABK) meninggal dianiaya orang tuanya menjadi kado pahit di Hari disabilitas.

Baca Selengkapnya
Miliki Riwayat Gangguan Jiwa, Ibu Banting Bayinya hingga Tewas di Jagakarsa Dibawa ke RS Polri
Miliki Riwayat Gangguan Jiwa, Ibu Banting Bayinya hingga Tewas di Jagakarsa Dibawa ke RS Polri

TY (35) seorang ibu tega membanting bayinya AK (usia 1,5 tahun) sampai tewas.

Baca Selengkapnya