Baru 75 Persen Anak di Sulsel Dapat Vaksin Rubella
Merdeka.com - Target vaksinasi Measles and Rubela (MR) untuk fase pertama di Sulawesi Selatan gagal tercapai. Dari target 95 persen, yang tercapai hanya 75 persen.
"Target 95 persen tidak tercapai itu pasti ada sebabnya. Sulsel tidak pernah seperti ini sebelumnya. Cuma kemarin itu ada fatwa yang sedikit mengganggu tapi sudah diralat dan telah dilakukan penelitian secara mendalam. Ternyata itu tidak terbukti sehingga kita coba galakkan lagi," kata Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah.
Hal itu disampaikan saat ditemui usai kegiatan pertemuan penguatan imunisasi rutin dan percepatan pencapaian kampanye Imunisasi MR di Hotel Four Point by Sheraton, Makassar, Jumat, (30/11).
-
Kapan waktu terbaik untuk melakukan imunisasi susulan? Dokter akan menilai waktu yang paling tepat untuk memberikan vaksin selanjutnya tanpa mengurangi efektivitasnya.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Kapan batas waktu bagi RS untuk menerapkan KRIS? Adapun, pemerintah memerintahkan seluruh rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan memberlakukan KRIS paling lambat Juni 2025.
-
Bagaimana cara orang tua melanjutkan imunisasi anak yang terlambat? Orang tua tetap bisa melanjutkan imunisasi anak dengan langkah-langkah yang tepat sesuai panduan dokter. Dengan demikian, menjaga kesehatan anak tetap menjadi prioritas utama, dan imunisasi adalah salah satu cara efektif untuk mencapainya.
-
Kapan vaksin cacar api diberikan? Zostavax diberikan dalam satu dosis tunggal melalui suntikan dan direkomendasikan untuk orang dewasa berusia 60 tahun ke atas.
-
Kapan imunisasi cacar air dilakukan? Pencegahan yang paling sederhana dan efektif adalah dengan melakukan imunisasi cacar sejak anak berusia 1 tahun.
Kegiatan ini sudah diluncurkan secara nasional sejak Juli lalu. Dalam perjalanan kampanye dan pelaksanaan imunisasi tersebut beredar pro dan kontra dari para ulama mengenai status halal haramnya vaksin MR tersebut. Menyusul juga merebaknya pemberitaan dampak yang dialami anak-anak diduga usai vaksin MR.
Untuk fase kedua di bulan Desember ini, kata Nurdin Abdullah, pihaknya akan memakai strategi lebih matang lagi. Caranya menggalakkan kampanye untuk percepatan vaksin MR tersebut melalui kegiatan pekan imunisasi selama sepekan. Terhitung sejak Sabtu besok, 1 Desember hingga 7 Desember mendatang.
"Kita imbau ke bupati-bupati untuk bikin juga gerakan percepatan vaksin. Misalnya satu pegawai bawa dua atau tiga anak untuk diimunisasi saat ini mumpung gratis. Karena kalau pergi sendiri di lain waktu itu mahal. Biayanya bisa Rp 1 juta. Saya yakin kalau semua pimpinan daerah melakukan hal yang sama maka di atas 95 persen pun bisa dicapai," tandasnya.
Dia menambahkan, kalau kampanye itu sukses, setidaknya Pemprov Sulsel bisa menyelamatkan 2-3 juta anak meninggal karena Rubella. Menurutnya, Sulsel pernah meraih keberhasilan menjalankan vaksin tahun 2000 hingga 2013.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kegiatan ini dilakukan secara massal dan serentak sebagai bentuk penanggulangan kejadian luar biasa atau KLB Polio.
Baca SelengkapnyaPemkot Tarakan melaksanakan Kick Off pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi mengingatkan agar anak-anak harus mendapatkan vaksin polio sebanyak empat kali.
Baca SelengkapnyaDiare hingga saat ini masih menjadi salah satu penyebab kesakitan dan kematian tertinggi pada bayi.
Baca SelengkapnyaPemkot Tasikmalaya memulai program vaksinasi rotavirus (RV) dan human papillomavirus (HPV) pada Rabu (9/8).
Baca SelengkapnyaKetahui jadwal pelaksanaan PIN Polio Tahap 2, di mana bisa memperolehnya, serta ditujukan pada siapa saja.
Baca SelengkapnyaIntroduksi vaksin dengue bertujuan mencegah penyebaran demam berdarah.
Baca SelengkapnyaUntuk mencegah terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB), pemerintah terus mendorong program imunisasi polio dengan menggelar PIN.
Baca SelengkapnyaKegiatan imunisasi bagi siswa SD ini ditujukan untuk memperpanjang antibodi atau kekebalan, terutama terhadap penyakit difteri, tetanus, campak, dan rubella.
Baca SelengkapnyaCakupan imunisasi PCV pada bayi tahun 2023, yakni sebanyak 139.887 atau 84,48 persen.
Baca SelengkapnyaData ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejak 2018 sampai 2023.
Baca SelengkapnyaTarget ini disampaikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Letjen TNI Suharyanto.
Baca Selengkapnya