Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Basarnas Setop Pencarian Korban Lion Air, KNKT Putuskan Tetap Cari CVR Black Box

Basarnas Setop Pencarian Korban Lion Air, KNKT Putuskan Tetap Cari CVR Black Box Pencarian Lion Air JT 610. ©2018 Merdeka.com/Imam Buhori

Merdeka.com - Ketua Komite Nasional Keselamatan Nasional (KNKT) Soerjanto Tjahjono mengatakan, pihaknya masih terus melakukan pencarian terhadap blackbox Cockpit Voice Recorder (CVR) milik Lion Air PK-LQP dengan kode penerbangan JT610. Sementara, Badan SAR Nasional resmi menghentikan pencarian terhadap para korban.

"Tim kami akan tetap mencari black box semampu kami. Kami belum tahu sampai kapan pencarian ini bisa kami lakukan," kata Soerjanto di Dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (10/11).

Kendati demikian, pihaknya tetap akan memikirkan dana yang akan dikeluarkan untuk mencari kotak hitam tersebut. Untuk mencari CVR, KNKT telah mendatangkan alat canggih dari Amerika Serikat.

Orang lain juga bertanya?

"Tentunya juga kami harus juga nantinya berpikir masalah biaya karena biaya pencarian black box ini cukup masif dan melibatkan banyak ikut main equipment yang kita dapatkan dari baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri," ujarnya.

"Salah satunya yang kemarin kita datangkan juga hari Jumat Pingker Finder yang lebih-lebih mutakhir. Dan paling sensitif pinker finder yang ada di dunia ini sudah kita on boat-kan. Namun sampai hari ini kita masih belum bisa menemukan posisi di mana CVR atau black box yang satu lagi," ujarnya.

Soerjanto menjelaskan alat baru dari AS ini dilengkapi 4 kamera dan di ROV juga akan adanya side scan sonar. Pihaknya juga akan mengerahkan beberapa kapal yang dilengkapi dengan ROV yang lebih besar dan canggih dari sebelumnya.

"Yang paling penting di sini ada equipment baru yang on boat kan di ROV yaitu sub-bottom proviling yang bisa mendeteksi benda-benda di dalam lumpur sampai kedalaman 4 meter. Namun, hal ini perlu persiapan karena barangnya perlu di-install di kapal memerlukan waktu penginstallannya sekitar 2 sampai 3 hari sambil kapalnya berlayar menuju Jakarta," ungkapnya.

"Kapal dan peralatan tersebut sekarang ada di Surabaya yang rencananya besok lusa akan mulai bergerak ke Jakarta setelah pemasangan ROV beserta peralatannya di kapal tersebut," sambungnya.

Alasan KNKT tetap mencari CVR, kata Soerjanto, karena bagian black box itu akan memberitahu penyebab kecelakaan pesawat Lion Air secara utuh.

Karena jika CVR tersebut tidak ditemukan, pihaknya tidak mengetahui penyebab jatuhnya Lion Air. Saat ini baru 80 persen saja pihaknya mengetahui penyebab jatuhnya pesawat hasil dari blackbox Flight Data Recorder (FDR).

"Jadi itulah yang kita inginkan mungkin kalau sekarang dengan FDR saja kita sudah mungkin ya sekitar 70 persen sampai 80 persen hal ini bisa kita ketahui," jelasnya.

"Namun, kita perlu untuk sempurnanya 100 persen itu penyebab dari kecelakaan ini kita memerlukan CVR. Karena kita ingin apa yang terjadi percakapan di dalam kokpit pesawat, sehingga kita bisa lengkap mengevaluasi penyebab dari kecelakaan tersebut," pungkasnya.

(mdk/ray)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
KNKT Evakuasi Puing Pesawat PK-IFP yang Jatuh di BSD ke Pondok Cabe
KNKT Evakuasi Puing Pesawat PK-IFP yang Jatuh di BSD ke Pondok Cabe

Upaya evakuasi terhadap puing atau badan pesawat PK-IFP ini dilakukan sebagai langkah proses investigasi atas penyebab kecelakaan tersebut.

Baca Selengkapnya
KPK Temui Panglima TNI, Khawatir Kasus Suap Kabasarnas Disetop Seperti Heli AW-101
KPK Temui Panglima TNI, Khawatir Kasus Suap Kabasarnas Disetop Seperti Heli AW-101

KPK Temui Panglima TNI terkait kasus suap Kepala Basarnas

Baca Selengkapnya
Politikus PDIP Max Ruland Boseke Dicegah ke Luar Negeri, Tersangka Korupsi di Basarnas
Politikus PDIP Max Ruland Boseke Dicegah ke Luar Negeri, Tersangka Korupsi di Basarnas

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengusut kasus baru di Basarnas RI. Salah satu tersangkanya politikus PDIP, Max Ruland Boseke.

Baca Selengkapnya
KNKT Analisis Percakapan Pilot yang Jatuh di BSD
KNKT Analisis Percakapan Pilot yang Jatuh di BSD

KNKT akan memeriksa seluruh serpihan dan menganalisis percakapan pilot dengan petugas pengaturan lalu lintas udara untuk mengetahui penyebab jatuhnya pesawat.

Baca Selengkapnya
Puing Pesawat Smart Air yang Jatuh di Binuang Ditemukan Tim SAR
Puing Pesawat Smart Air yang Jatuh di Binuang Ditemukan Tim SAR

Informasi Basarnas, pesawat Smart Air diawaki pilot Kapten M. Yusuf serta seorang Engineer on Board (EOB) bernama Deni S.

Baca Selengkapnya
Kapal LCT Citra XX Hilang di Laut Papua, Pesawat Pengintai TNI AU Diterjunkan Bantu Pencarian
Kapal LCT Citra XX Hilang di Laut Papua, Pesawat Pengintai TNI AU Diterjunkan Bantu Pencarian

Pesawat Boeing surveillance atau pengintai, untuk membantu proses pencarian kapal LCT XX yang hilang di Laut Papua.

Baca Selengkapnya
Tersangka Korupsi Truk Angkut Basarnas Belum Ditahan, KPK Tak Khawatir Barang Bukti Hilang
Tersangka Korupsi Truk Angkut Basarnas Belum Ditahan, KPK Tak Khawatir Barang Bukti Hilang

KPK sebelumnya menetapkan tiga tersangka kasus pengadaan truk di Basarnas.

Baca Selengkapnya
KNKT Masih Selidiki Penyebab Kecelakaan Kereta Api di Cicalengka, Ini Subjek yang Diteliti
KNKT Masih Selidiki Penyebab Kecelakaan Kereta Api di Cicalengka, Ini Subjek yang Diteliti

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) belum bisa mengungkap penyebab tabrakan dua kereta api di Cicalengka. Mereka akan meneliti sejumlah subjek.

Baca Selengkapnya
Kasus di Basarnas, Kepala Baguna PDIP Max Ruland Rugikan Negara Puluhan Miliar
Kasus di Basarnas, Kepala Baguna PDIP Max Ruland Rugikan Negara Puluhan Miliar

KPK membuka penyidikan kasus dugaan korupsi pengadaan truk angkut personel dan rescue carrier vehicle tahun 2014.

Baca Selengkapnya
Puspom TNI Segera Sampaikan Status Kabasarnas Marsekal Madya Henri Alfiandi
Puspom TNI Segera Sampaikan Status Kabasarnas Marsekal Madya Henri Alfiandi

Perkara yang melibatkan kedua anggota TNI aktif tersebut telah diserahkan KPK ke Puspom TNI.

Baca Selengkapnya
TNI AU Konsentrasi Cari Data Recorder, Seluruh Pesawat Super Tucano Jalani Pemeriksaan
TNI AU Konsentrasi Cari Data Recorder, Seluruh Pesawat Super Tucano Jalani Pemeriksaan

Tim TNI Angkatan Udara (AU) sedang berkonsentrasi mencari data recorder di lokasi jatuhnya dua pesawat Super Tucano di Pasuruan, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya
Fakta-Fakta Kecelakaan Pesawat Smart Air di Hutan Belantara Kalimantan
Fakta-Fakta Kecelakaan Pesawat Smart Air di Hutan Belantara Kalimantan

Pesawat Smart Air dengan nomor penerbangan PK-SNN mengalami kecelakaan sehingga jatuh di kawasan Bukit Narif Krayan Tengah

Baca Selengkapnya