Bayi 7 Bulan yang Disiksa Bapak Kandung di Depok Masih Alami Trauma
Merdeka.com - MP, bayi berusia tujuh bulan yang disiksa ayah kandungnya masih mengalami trauma. Bayi malang itu pun menjalani perawatan fisik dan psikis. Sedangkan sang ayah EP (27) kini mendekam di sel.
Bayi dan ibunya sudah mendapat pendampingan dari Dinas Perlindungan Anak Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga (DPAPMK) Kota Depok. Mereka untuk sementara dalam pengawasan Pemerintah Kota Depok hingga kondisinya stabil dan pulih kembali.
"Kondisinya sekarang mungkin masih ada trauma tapi kami melakukan pendampingan terus terhadap ibu dan anak ini melakukan berbagai macam upaya supaya kesehatan ibu dan anak ini kembali seperti semula," kata Kepala DPAPMK Kota Depok, Nessi Annisa Handari, Kamis (18/3).
-
Apa yang terjadi pada bayi tersebut? 'Tapi bayi itu selamat. Dia sehat,' ungkap Nana Mirdad seraya membagikan cuplikan-cuplikan video penanganan sang bayi oleh tenaga medis di UGD.
-
Bagaimana kondisi bayi tersebut? Dengan suhu badan yang rendah mencapai 35,7 derajat Celsius saat tiba di rumah sakit, si kecil yang mengalami hipotermia dihangatkan dan diberikan pertolongan pertama secara intensif.
-
Kenapa bayi menangis? Seorang bayi masih belum bisa berbicara dan menyampaikan keinginannya. Salah satu cara komunikasi yang bisa mereka lakukan adalah menangis.
-
Siapa yang terdampak saat bayi menangis? Selain itu, membiarkan bayi menangis terus-menerus juga dapat memengaruhi hubungan emosional antara bayi dan orang tua.
-
Dimana bayi-bayi ini dirawat? Di bangsal gizi buruk rumah sakit Kamal Adwan di Gaza utara, bayi-bayi yang baru beberapa hari lahir ke dunia dan kebanyakan prematur, bertarung untuk tetap hidup.
-
Bagaimana ibu itu mengurung putranya? Ia mengungkapkan kepada pihak kepolisian bahwa selama bertahun-tahun, ia telah berupaya menyelamatkan putranya melalui berbagai cara, termasuk mengirimnya ke lebih dari 10 pusat rehabilitasi di seluruh negeri.
Ditegaskan dia bahwa sejak menerima laporan kasus ini pihaknya langsung turun tangan. Pihaknya menerima laporan dari puskesmas melalui hotline. Kemudian membawa bayi dan ibunya ke polisi untuk membuat laporan dam visum.
"Kami langsung menindaklanjuti datang ke rumah korban bertemu dengan ibunya, kita assessment apa yang sebetulnya terjadi kemudian hari minggunya kami antar untuk ke Polres. Hari itu juga kami antar untuk melakukan visum di RSUD, visum semuanya Pemerintah yang bayar. Semua yang dilakukan pemeriksaan di RSUD itu tanggung jawab pemerintah," ungkapnya.
Untuk memulihkan kondisi kejiwaan bayi dan ibunya, pihaknya memberikan pendampingan hingga selesai. Ibu korban yaitu SN juga sudah menjalani konseling dengan psikolog.
"Kebetulan kami ada psikolog anak, dewasa, jadi dua-duanya dalam pendampingan kami. Ibunya sudah konseling, sudah mulai masuk tahap konseling dengan psikolog, tapi anaknya karena masih 7 bulan bersama ibunya, melalui bermacam pendekatan melalui psikolog kami akan berusaha menghilangkan trauma anak itu. Sampai selesai mereka sembuh. Jadi Pemerintah Kota Depok sudah hadir sejak awal menerima laporan kasus ini," tambahnya.
Dia menuturkan jika ada warga yang menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) agar melapor untuk mendapat bantuan. Laporan bisa melalui hotline di nomor 08111186598.
"Masyarakat Kota Depok jika melihat kekerasan baik itu yang terjadi di lingkungan sekitar atau mendengar adanya kekerasan Kami harapkan bisa melapor ke hotline kami di 08111186598," paparnya.
Pihaknya juga mengimbau agar warga tidak takut untuk melapor. Laporan yang diterima akan ditindaklanjuti agar korban bisa tertangani dengan cepat dan baik.
"Jika ada korban yang mengalami kekerasan jangan takut untuk melapor. Di hotline kami nanti kamu dengan cepat biasanya dapat menelepon jam berapa pun Insyaallah dan kami tindak lanjuti dengan melakukan penjangkauan," pungkasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi telah mengamankan ayah kandung dari anak tersebut.
Baca SelengkapnyaPelaku mengaku melakukan kekerasan kepada bayi 7 bulan itu karena gemas.
Baca SelengkapnyaPerkosaan tersebut terungkap setelah ibu korban curiga dengan perubahan fisik, terutama bagian perut yang membesar.
Baca SelengkapnyaMomen polisi sampai tak bisa tahan tangis saat evakuasi balita yang disiksa ayah kandungnya sendiri di Pinrang, Sulawesi Selatan.
Baca SelengkapnyaPenganiayaan terhadap RML (5) dilakukan berbulan-bulan. Akibatnya, korban luka-luka di sekujur tubuh.
Baca SelengkapnyaBayi tersebut sudah dirawat oleh pasangan suami istri tersebut sejak usia 4 bulan.
Baca SelengkapnyaOrang tua anak korban penganiayaan pemilik Daycare di Depok Meita Irianty (MI) akhirnya buka suara.
Baca SelengkapnyaBalita berjenis kelamin perempuan berusia 3 dan balita 4 tahun laki-laki itu saat ini dititipkan di rumah singgah.
Baca SelengkapnyaArif sudah membawa anaknya ke dokter untuk diperiksa. Dia mengaku kuatir denga kondisi kaki anaknya.
Baca SelengkapnyaKondisi anak perempuan berinisial N (7) yang diduga menjadi korban pencabulan oleh ayah tirinya seringkali terlihat murung.
Baca SelengkapnyaKomisi Perlindungan Anak Daerah mendampingi korban untuk melakukan visum di RSUD Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaPelaku berkali-kali meminta maaf dan mengaku khilaf serta berdalih perbuatan bejat itu bukan atas keinginannya.
Baca Selengkapnya