Bayi tanpa kepala di Purwokerto diduga akibat tersangkut kain
Merdeka.com - Penemuan bayi tanpa kepala di Sungai Pelus Kelurahan Mersi Purwokerto Jawa Tengah meninggalkan sejumlah dugaan. Bayi yang diperkirakan masih berusia tiga minggu tersebut diduga terjerat kain hingga kepala sang bayi putus.
"Kemungkinan besar umur bayi sekitar tiga minggu. Bayi itu berjenis kelamin laki-laki, sedangkan terputusnya kepala sang bayi akibat lehernya terjerat kain dan menyebabkan tengkorak kepala terputus," kata Petugas Puskesmas Mersi, Rastim yang melakukan identifikasi sementara, Senin (21/4).
Kini pihak Kepolisian Resor Banyumas masih melakukan penyelidikan dan berencana melakukan otopsi di RSUD Margono Soekardjo Purwokerto. Otopsi ini dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian bayi malang tersebut. "Kita masih melakukan penyelidikan," kata Kapolres Banyumas, Ajun Komisaris Besar Dwiyono.
-
Apa itu kepala bayi peyang? Kepala bayi peyang adalah kondisi di mana kepala bayi menjadi rata atau tidak simetris di salah satu sisi.
-
Kenapa kepala bayi peyang terjadi? Hal ini bisa terjadi karena beberapa faktor, seperti posisi tidur, otot leher yang kaku, atau proses kelahiran yang sulit.
-
Kenapa kepala bayi bisa peyang? Pada umumnya, kepala bayi yang peyang terjadi karena adanya tekanan yang berlebihan pada tulang tengkorak bayi selama proses persalinan.
-
Mengapa kepala bayi peyang bisa terjadi? Kepala bayi peyang atau dikenal sebagai positional plagiocephaly adalah kondisi di mana bentuk kepala bayi menjadi datar di satu sisi akibat tekanan yang berkepanjangan pada area tersebut. Hal ini sering terjadi pada bayi yang sering tidur atau berbaring dengan posisi yang sama.
-
Bagaimana kepala bayi mumi Mesir Kuno putus? Penelitian ini juga menemukan bahwa bayi yang terjepit di antara kaki perempuan itu terputus kepalanya. Pemeriksaan lebih lanjut mengindikasikan bahwa kepala bayi tersebut masih tertinggal di panggul ibu, mengarah pada dugaan kepala bayi putus selama proses persalinan.
-
Kenapa bayi mengalami kepala peyang? Kepala peyang pada bayi umumnya disebabkan oleh tekanan yang berlebihan atau posisi yang tidak biasa pada kepala selama kehamilan atau persalinan.
Penemuan mayat bayi ini, sempat menggemparkan warga sekitar Sungai Pelus Kelurahan Mersi Purwokerto Timur. Jasad bayi tersebut ditemukan warga yang sedang memancing di Sungai Pelus, Slamet Riyanto (38). Kondisi bayi tersebut masih terlilit tali pusar saat ditemukan di atas batu.
"Saya melihat seperti ada boneka. Yang terlihat ada tangan dan jarinya, tetapi bagian kepalanya tidak ada. Karena penasaran, kemudian saya dekati, ternyata itu bayi," katanya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diduga bayi tersebut hasil dari hubungan terlarang dan sengaja dibuang.
Baca SelengkapnyaKepolisian masih menyelidiki penemuan mayat bayi prematur diduga dikubur hidup-hidup orangtuanya tersebut.
Baca SelengkapnyaKepala bayi terputus dan tertinggal dalam rahim sang ibu saat melahirkan di puskesmas Bangkalan.
Baca SelengkapnyaKompol Andika menuturkan bahwa penyidik sudah meminta keterangan dua orang saksi.
Baca SelengkapnyaBayi dalam keadaan hidup dan sudah dibawa RSKD Duren Sawit.
Baca SelengkapnyaJasad bayi ini ditemukan oleh warga saat mengais cabai.
Baca SelengkapnyaKasus bayi alami kritis karena diduga jadi korban kelalaian perawat.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan di Puskesmas Sragi 1, korban ada luka di leher dan di perut dan punggung ada luka memar
Baca SelengkapnyaHeboh seorang bayi laki-laki berusia 5 bulan di Sumatera Barat (Sumbar) memiliki janin di perutnya.
Baca SelengkapnyaTengah viral, bayi prematur ini meninggal usai dibuat konten 'baby born' oleh klinik.
Baca SelengkapnyaWarga Kalideres, Jakarta Barat digegerkan dengan penemuan mayat bayi terbungkus dalam kantong plastik.
Baca SelengkapnyaDi lihat dari kondisinya, bayi itu baru dibuang beberapa jam sebelum akhirnya ditemukan. Sebab, belum ada tanda-tanda bau busuk.
Baca Selengkapnya