Belasan Anak di Kupang Kena Diare Usai Makan Biskuit Bantuan Anggota Dewan
Merdeka.com - Belasan anak berusia 3-10 tahun di Desa Pariti, Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), diare. Mereka mendadak sakis usai makan biskuit sumbangan pemerintah daerag.
Dari keterangan di kemasan, biskuit tersebut memang sudah lewat dari masa kedaluwarsa. Diketahui, biskuit gratis itu diberikan oleh satu anggota DPRD Kabupaten Kupang.
Kepala Dusun 04, Desa Pariti Heri Manu mengatakan, belasan anak tersebut mengalami gejala sakit perut, mual-mual hingga mencret, usai mengonsumsi biskuit yang diterima pada 26 Desember lalu.
-
Apa yang dimakan anak-anak? Kotak berisi nasi putih lengkap dengan lauk ayam goreng, tumis sayur dan telur rebus telah tersedia di hadapan mereka. Ada juga menu tambahan berupa pisang, susu, dan air putih.
-
Apa yang menyebabkan diare parah pada anak-anak? Rotavirus adalah virus penyebab penyakit diare parah yang biasa dialami bayi dan anak-anak.
-
Apa saja penyebab penyakit anak akibat makanan? Makanan seperti daging, ayam, ikan, hingga susu bisa menjadi sumber kontaminasi jika tidak ditangani dengan benar.
-
Apa saja gejala keracunan makanan pada anak? Secara umum, gejala keracunan makanan pada anak meliputi mual, muntah, diare, demam, sakit perut, dan mungkin juga dehidrasi.
-
Bagaimana cara mengatasi keracunan makanan pada anak? Berikut cara mengatasi keracunan makanan pada anak yang penting diketahui, antara lain: Ciri-ciri Keracunan pada Anak Langkah pertama yang harus diambil ketika anak mengalami keracunan makanan adalah segera mencari bantuan medis.
-
Kenapa anak kos sering mengalami gangguan pencernaan? Perubahan pola makan dan asupan makanan yang tidak seimbang dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti sembelit atau diare kronis.
"Iya betul, anak-anak mulai sakit sekitar tanggal 30 Desember lalu, bantuan biskuit dari bapak dewan," katanya, Kamis (5/1).
©2023 Merdeka.com/ananiasMenurut Heri Manu, kejadian itu dilaporkan oleh orang tua dari anak-anak yang mengalami perut sakit, mual hingga mencret. "Mereka punya orang tua datang lapor dan mengeluh perut sakit, mual sampai mencret," ujarnya.
Kejadian itu kemudian mereka laporkan kepada kepala desa, camat serta tenaga kesehatan untuk melakukan pemeriksaan medis terhadap anak-anak yang mengalami dugaan keracunan tersebut. Sumbangan itu diberikan untuk dua dusun, yakni dusun 01 dan 04.
"Informasi tersebut langsung dilaporkan ke kepala desa dan Camat Sulamu, sehingga sekretaris camat langsung turun bersama tenaga medis untuk memeriksa dan memberikan obat-obatan. Saat ini ada yang sudah sembuh," ujar Heri Manu.
©2023 Merdeka.com/ananias
Kapolsek Sulamu Ipda Defri membenarkan, kejadian tersebut. Namun masih sementara melakukan pemeriksaan di lokasi.
"Kami sementara di lokasi untuk cek, nanti malam ini kami informasikan perkembangannya," katanya singkat.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hondo mengatakan untuk mengetahui penyebab terjadinya keracunan massal ini sudah ditangani oleh pihak Dinkes Kabupaten Sukabumi serta aparat kepolisian.
Baca SelengkapnyaProgram tersebut digelar oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) melalui DPPKB Majene di Kantor Kecamatan Pamboang, Senin (6/5).
Baca SelengkapnyaBeberapa siswa yang mengalami gejala keracunan ini masih ada yang harus dirawat di beberapa fasilitas kesehatan berbeda.
Baca SelengkapnyaPara korban diduga mengalami keracunan usai menyantap nasi bungkus yang dibagikan pada acara syukuran.
Baca Selengkapnya30 Siswa SD di Meranti Keracunan Setelah Konsumsi Minuman Saset
Baca SelengkapnyaGangguan diare dapat terjadi pada siapa saja. Baik orang dewasa hingga anak-anak.
Baca SelengkapnyaUsai mendapat laporan soal keracunan massal itu, polisi masih menyelidiki penyebabnya.
Baca SelengkapnyaKeracunan diduga akibat santapan nasi kotak yang dibagikan pada acara reses anggota DPRD Kota Cimahi, pada Sabtu (22/7) lalu.
Baca SelengkapnyaDari informasi yang dihimpun ada belasan mahasiswa Undip yang mengalami keracunan setelah memakan katering saat orientasi studi dan pengenalan kampus.
Baca SelengkapnyaSedikitnya 121 warga Desa Kalong II, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, diduga keracunan makanan seusai menghadiri tahlilan di salah satu rumah warga.
Baca SelengkapnyaKepala Desa Mayang Ely Febriyanto mengatakan warganya melakukan bakti sosial dengan membagi-bagikan takjil di tepi jalan secara gratis.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami peristiwa keracunan ini termasuk memanggil pengelola catering.
Baca Selengkapnya