Beredar kabar Kakek Slamet ditelantarkan di Madinah, ini faktanya
Merdeka.com - Dalam beberapa hari terakhir beredar kabar di media sosial ada jemaah haji Indonesia dari Jember, Jawa Timur, kloter 27 ditelantarkan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di Madinah. Benarkah?
Ternyata, kabar itu tidak benar. Hasil penulusuran, jemaah haji yang ramai di medsos itu bernama Slamet bin Toryeh. Sejak awal kedatangan, jemaah sudah mendapatkan perhatian dan perawatan yang baik.
"Kami sejak awal kedatangan beliau ke Madinah sudah memonitornya. Jadi tidak benar kalau PPIH menelantarkannya," kata anggota Perlindungan Jemaah (Linjam) Sektor 4, Daker Madinah, Serka Alpan Arbudi saat menemani tim Media Center Haji menemui Slamet bin Toryeh di kamar 802 Hotel Al-Mukhtarah Tower, Madinah, Kamis (10/8).
-
Siapa yang merawat kakek tersebut? Tan berjanji untuk memberikan flatnya kepada mereka sebagai imbalan atas perawatan dan persahabatan mereka. Permintaannya termasuk agar Gu dan keluarganya sering meneleponnya, mengunjunginya seminggu sekali, membelikannya pakaian dan bahan makanan, dan menjaganya saat dia sakit.
-
Siapa yang merawat Mbah Samijem? Ia dirawat oleh sang suami di rumahnya.
-
Bagaimana cara menjaga kesehatan jamaah haji? Karmijono meminta jemaah menjaga kondisi kesehatannya dengan selalu membawa obat di saku baju atau tas pinggang. Tak lupa sering minum air mineral, dan tidak melewatkan makan.
-
Siapa yang dibantu JKN? Di atas dipan, lelaki tua itu duduk dengan mata bersinar dan senyum lebar yang menyingkap keriput di wajahnya.
-
Bagaimana jemaah haji Banyuwangi dibagi dalam kloter? Sementara itu, Kepala Kemenag Banyuwangi Chaironi Hidayat menjelaskan bahwa jemaah haji Banyuwangi terbagi dalam empat kelompok terbang (kloter). Yakni, Kloter 57, 58, 59 dan 60.
-
Siapa yang menemani Pak Rohmat saat haji? Menjelang keberangkatannya ke tanah suci, Rohmat mengaku bahagia bisa turut berangkat bersama istri dan ratusan jemaah haji asal Blora lainnya.
Ia menyesalkan adanya kabar yang tidak benar di media sosial soal Kakek Slamet. "Saya yang mengantarkan Pak Slamet ke Masjid Nabawi. Tadinya dia ngotot tetap salat lima waktu ke Nabawi untuk mengejar arbain, setelah dijelaskan Pak Slamet enggak ngotot lagi," ucap anggota Kodam Bukit Barisan ini.
Jemaah berusia 70 tahun ini menderita stroke sejak 3,5 tahun lalu sehingga tidak bisa berdiri tegap lagi. Untuk ibadah ke Nabawi, Kakek Slamet membutuhkan bantuan kursi roda.
"Setiap hari saya antarkan beliau ke Masjid Nabawi. Tapi Pak Slamet ini tidak kuat panas dan dingin. Jadi biasanya hanya sekali ke Nabawi," ujarnya.
Kakek Slamet biasanya berangkat ke Masjid Nabawi pada waktu Ashar, lalu menunggu hingga salat Magrib dan Isya. "Nah Pak Slamet ini kalau di dalam masjid tidak kuat AC, sedangkan di luar masjid tidak kuat panas. Saya selalu tanya beliau mau salat di Masjid Nabawi kapan. Nanti saya antar," ungkapnya.
Sementara itu, dokter Gini Wuryandari, dokter Kloter 27 Embarkasi Surabaya (SUB 27) juga membantah ada penelantaran jemaah atas nama Slamet bin Toryeh. Menurut dia, jemaah sejak awal mendapatkan pendampingan petugas haji.
"Dari embarkasi sudah kami fasilitasi dengan kursi roda. Sejak naik bus sampai naik pesawat kami dampingi. Bahkan didudukkan di kelas bisnis bersama istrinya," paparnya.
Saat tiba di Bandara AMAA Madinah, Kakek Slamet dibawa dengan kursi roda dan didahulukan Petugas Haji Daker Bandara saat pemeriksaan imigrasi. "Sampai di kamar kami juga melakukan visitasi sehari sekali. Mungkin jemaah yang lain tidak melihat kami mengunjungi Pak Slamet sedang salat di Masjid Nabawi," tuturnya.
"Bapak sakit stroke tiga tahun lalu," imbuh Juwaria Sino, istri Slamet.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sang nenek sempat diinapkan di kantor daker. Sambil menunggu pihak keluarga atau penanggungjawab rombongan.
Baca SelengkapnyaKakek berusia 80 tahun tersesat di bawah tanah Masjid Nabawi yang gelap dan sepi. Ia pun diantar pulang oleh pasutri asal RI tinggal di Madinah.
Baca SelengkapnyaWakil Menteri Agama Saiful meminta pengertian dari para jemaah
Baca SelengkapnyaSebanyak 12 Jemaah Lansia Alami Demensia, Kini Dirawat di KKHI Mekkah
Baca SelengkapnyaMasih ada beberapa jemaah haji yang belum diberangkatkan ke Mekkah karena masih dirawat di rumah sakit Madinah.
Baca SelengkapnyaRombongan jemaah haji yang tergabung dalam Kelompok Terbang 43 tiba di Asrama Haji Sudiang, Kamis (3/8). Ini merupakan kloter terakhir Debarkasi Makassar.
Baca SelengkapnyaSeluruh jemaah haji Indonesia telah kembali ke Tanah Air. Operasional haji resmi berakhir hari ini 4 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaVideonya viral dan membuat warganet merinding sekaligus kagum dengan pertolongan Allah.
Baca SelengkapnyaKondisi jemaah haji mulai stabil. Namun KKHI ingin benar-benar pulih karena perjalanan menuju puncak haji masih sangat jauh.
Baca SelengkapnyaSatu dari 55 jemaah haji yang masih dirawat di RS Arab Saudi sudah diizinkan pulang ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaIde awal pendirian klinik karena melihat jemaah haji memerlukan perawatan di masing-masing sektor.
Baca SelengkapnyaViral video yang memperlihatkan jenazah jemaah haji Indonesia tergeletak di jalanan Kota Mekkah.
Baca Selengkapnya