Bikin resah warga, 8 remaja anggota Geng Naga Hitam dibekuk polisi
Merdeka.com - Tanpa ada mimik wajah menyesal, delapan remaja di Jembrana, ini begitu bangga menyebut dirinya sebagai Geng Naga Hitam di hadapan petugas kepolisian di Polres Jembrana. Mereka yang rata-rata berumur 16-19 tahun ini, diamankan petugas setelah menerima laporan dari warga karena kerap melempari kendaraan bus dan mobil pribadi yang tiba di Bali setelah melewati pelabuhan Gilimanuk, Bali.
Tidak hanya itu, tindakan anarkis kelompok ini sudah meresahkan warga sejak dua bulan terakhir ini. Bahkan beberapa warung dan restoran juga sempat dilempari batu.
"Perbuatan mereka sangat meresahkan para pengemudi, terutama para sopir truk," kata Kasat Reskrim AKP Yusak A Sooai, Senin (23/1).
-
Apa aktivitas geng motor yang meresahkan? Awalnya, geng motor terbentuk karena beberapa orang atau kelompok memiliki minat hobi yang sama. Namun seiring berjalannya waktu, aktivitas geng motor telah semakin mengganggu kehidupan masyarakat.
-
Bagaimana Polres Garut menindak geng motor? Setelah diterapkannya aturan tersebut, sejumlah aksi kriminalitas telah berhasil ditindak seperti balap liar di Jalan Sawah Lega, Sukawening yang selama ini dijadikan trek tak resmi dan menggu kenyamanan masyarakat.
-
Kenapa geng motor melakukan tindakan anarkis? Ada berbagai penyebab di balik perilaku geng motor tersebut, salah satunya adalah untuk mencari perhatian. Tindakan ini dilakukan sebagai cara untuk mengekspresikan identitas mereka dan mendapatkan pengakuan dari masyarakat. Perhatian yang diperoleh membuat mereka merasa bangga dan kuat karena mereka merasa ditakuti oleh orang lain.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Siapa yang mengeroyok warga di Semarang? Sementara itu, usai kasus sekelompok Bonek mengeroyok warga di Semarang pada Februari 2023 lalu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengundang perwakilan Bonek tiap tribun, Panpel, serta Manajemen Persebaya untuk menjajaki kemungkinan suporter tim Bajul Ijo berbadan hukum.
Seizin Kapolres Jembrana, lanjut Yusak, dalam melakukan aksinya, para pelaku melempar mobil dan etalase rumah makan dengan menggunakan batu yang telah dipersiapkan lebih awal. Bahkan kadang pula mereka menggunakan ketapel.
Dari penangkapan tersebut pihaknya berhasil mengamankan barang bukti berupa dua unit sepeda motor milik pelaku yang digunakan pelaku saat beraksi melakukan pelemparan dan tiga buah batu.
"Pelaku dan barang bukti telah kami amankan di Mapolres Jembrana untuk proses lebih lanjut," kata Yusak.
Sementara itu, pimpinan Geng Naga Hitam I Gusti Agung Kade Saputra Ardiawan, mengaku melakukan pelemparan mobil tersebut lantaran kesal karena mereka saat melintas di jalan raya dengan sepeda motor dikagetkan dengan bunyi klakson mobil yang keras.
"Saat saya dan teman-teman mengendarai motor di jalan raya, tiba-tiba ada mobil di belakang bunyikan klakson sehingga kami kaget, terus kami kejar dan lempar kacanya," ujarnya.
Geng Naga Hitam ©2017 merdeka.com/gede nadi jayaSelain aksinya melakukan pelemparan terhadap sejumlah kendaraan, geng ini juga disinyalir melakukan tindakan perampasan dan pencurian di beberapa wilayah di Jembrana. Terkait ini, Yusak mengaku sedang mendalami kasus tersebut.
"Para pelaku seluruhnya dijerat dengan pasal 170 dan atau pasal 406 KUHP tentang pengerusakan dengan acaman hukuman paling lama lima tahun penjara. Kita masih terus kembangkan tindakan kriminal apa saja yang dilakukan mereka," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kekerasan yang terjadi di jalan Hasyim Ashari, Kota Tangerang, Jumat (17/5/2024) malam viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaKelompok remaja yang menamakan diri gengnya dengan 'Kampung Tengah' itu kerap beraksi kekerasan.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini polisi juga masih memeriksa para anak remaja pelaku tawuran tersebut, untuk proses berikutnya.
Baca SelengkapnyaSaat dilakukan penggeledahan, mereka membawa senjata tajam jenis keling, minuman alkohol, atribut geng motor, hingga minuman berenergi.
Baca SelengkapnyaDelapan remaja ini ditangkap saat polisi melakukan patroli.
Baca SelengkapnyaSebelum ditemukan tewas mengambang, Sabtu (21/9), sekira pukul 03.00 WIB ketujuh korban dan puluhan remaja lainnya berkumpul di sebuah warung.
Baca SelengkapnyaViral video di medsos memperlihatkan para remaja diduga kreak tengah dipukuli oleh warga berseragam TNI
Baca SelengkapnyaSalah satu pelajar bahkan diamankan polisi saat bersembunyi di Cikarang, Bekasi.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut, jumlah anak yang tergabung dalam kelompok Bajing Kids ini sekitar 41 orang.
Baca SelengkapnyaSaat diamankan anggota TNI itu ditemukan mereka membawa senjata tajam, minuman alkohol, dan atribut geng motor.
Baca SelengkapnyaData kepolisian, ada 56 geng motor di Mojokerto yang sedang didalami.
Baca SelengkapnyaKendaraan pelaku sudah disita namun dua pelaku masih dalam pengejaran polisi.
Baca Selengkapnya