Bocah M Dijadikan Eksploitasi Ekonomi oleh Penculik: Dipaksa Memulung
Merdeka.com - Tersangka Iwan Sumarno (42) alias Jacky alias Yudi alias Herman kasus penculikan terhadap M (6) menjadikan korban sebagai eksploitasi ekonomi. Tindakan terjadi selama korban hilang bersama dengan pelaku.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan menjelaskan, M dijadikan korban Eksploitasi ekonomi selama 26 hari dengan cara memulung. Terlebih tindakan eksploitasi itu diiringi dengan tindak kekerasan.
"Jadi kekerasan itu dilakukan karena untuk menggunakan Malika ini dalam rangka untuk kegiatan mencari ekonomi dengan memulung agar mau dia disentil dan ditendang," ungkap Zulpan saat dikonfirmasi, Selasa (3/1).
-
Siapa yang menjadi korban perundungan? Apalagi saat berkomunikasi melalui panggilan video, R mengaku pada Kak Seto bahwa ia sering menjadi korban perundungan dari teman-temannya maupun guru.
-
Bagaimana anak-anak dikorbankan? 76 anak-anak itu dibelah dadanya dan dalam keadaan telanjang dengan pakaian berada di sampingnya. Dada mereka telah dipotong terbuka dari tulang selangka hingga ke tulang dada. Tulang rusuk mereka dipaksa terbuka, yang kemungkinan untuk mendapatkan akses ke jantung mereka.
-
Siapa yang menjadi korban? Renu Singh, salah satu korban yang terjebak, telah melapor ke polisi dengan klaim bahwa ia telah ditipu sebesar USD 21.000 dan mengungkapkan bahwa ratusan orang lainnya juga mengalami kerugian total mencapai USD 4,1 juta.
-
Mengapa anak-anak dikorbankan? Pemakaman anak-anak di gundukan ini mungkin merupakan persembahan untuk memberi energi pada ladang,' kata Prieto, seperti dikutip Live Science.
-
Apa bentuk pelecehan yang dilakukan pelaku? Dia mengatakan korban sempat takut untuk mengaku hingga akhirnya pihak keluarga membawa korban ke fasilitas kesehatan untuk melakukan pengecekan.'Yang bersangkutan menyampaikan takut. Setelah itu keluarga korban mengecek ke rumah sakit dan ternyata betul korban hamil, dan diakui oleh korban bahwa ia mengalami kekerasan seksual oleh pamannya sendiri,' kata dia, seperti dilansir dari Antara.
Zulpan berpendapat, tindakan eksploitasi itu terbukti dengan pelaku yang kerap mendoktrin M agar membantunya melakukan memulung dalam gerobak. Bahkan memaksa agar tetap di dalam gerobak yang diterus di bawa pelaku.
"Pelaku mendoktrin anak ini berarti dengan tekanan di dalam gerobak itu 'kamu enggak boleh keluar' itu kan tertutup disuruh dalam gerobak itu jongkok," ceritanya.
Namun pengungkapan penculikan M berhasil diungkap kepolisian, usai polisi yang menangkap pelaku. Lalu spontan korban keluar dari gerobaknya dan baru diketahui oleh kepolisian.
Penangkapan tersebut usai pihaknya mendeteksi keberadaan pelaku di kawasan Cipadu, Ciledug, Tanggerang Selatan.
"Tim yang dipimpin oleh Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat berhasil menemukan terduga pelaku dan juga korban di mana tadi sekitar pukul 21.30 WIB," ungkap Kapolres Jakarta Pusat Kombes Komaruddin dalam keterangannya, Selasa (3/2).
Komaruddin menjelaskan, usai pihaknya mendapatkan informasi keberadaan pelaku terdeteksi di daerah Ciledug. Sekitar pukul 21.30 WIB polisi mendapatkan pelaku yang tengah menarik gerobak yang di dalamnya terdapat korban
"Tim melakukan penyisiran di sekitar wilayah Cipadu kemudian ditemukan terduga pelaku bersama korban yang memang diletakkan di dalam gerobak," ujarnya.
Kendati demikian kata Kapolres Jakarta Pusat pelaku saat ini telah diamankan di Mapolres Jakarta Pusat untuk mengetahui lebih lanjut perihal penculikan anak yang berumur enam tahun.
Sedangkan untuk korban saat ini tengah menjalani pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu di RS Kramat Jati.
"Saat ini korban kami bawa ke RS Kramat Jati untuk pemeriksaan yang sudah cukup lama baru hari-hari bersama dengan terduga pelaku," papar dia.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat melintas di jalanan sepi, muncul niat jahat pelaku. MS membelokkan motornya ke semak-semak dan terjadilah perkosaan.
Baca SelengkapnyaPolisi membeberkan modus pelaku yaitu hendak meminjam uang kepada orang tua korban, namun tak digubris.
Baca SelengkapnyaPelaku berinisial MF ditangkap polisi atas laporan menjual anak di bawah umur.
Baca SelengkapnyaPeristiwa ini berawal dari bisnis jual-beli mobil.
Baca SelengkapnyaBocah perempuan ditemukan lemas di trotoar lantaran takut dipukuli orang tua karena hasil mengemis tak mencapai target.
Baca SelengkapnyaKeluarga mengaku sudah melaporkan kasus ini ke polisi sejak pertengahan Juni 2024 tapi belum ada perkembangan signifikan.
Baca SelengkapnyaPelaku melihat korban bermain bersama temannya. Kemudian mendekat dengan modus bertanya alamat. Saat itu korban dibawa pergi.
Baca SelengkapnyaKasus ini bermula saat terduga pelaku mendatangi tempat orangtua korban biasa berdagang di Kampung Baru, Cakung Barat, Jakarta Timur
Baca SelengkapnyaMH melakukan pencabulan saat mengajak korban ke rumahnya.
Baca SelengkapnyaKorban diculik dari kediaman orangtuanya di daerah Jakarta Timur pada Minggu (27/10).
Baca SelengkapnyaDesakan pelaku menjual ginjal itu dikatakan korban saat diperiksa polisi terkait penyelidikan kasus tersebut.
Baca SelengkapnyaPelaku sempat meminta sejumlah uang kepada ibu korban. Lantaran tidak kunjung diberi, tersangka nekat menculik dan menyandera anak korban.
Baca Selengkapnya