Boleh ke Filipina, TNI harus koordinasi dan petakan kekuatan lawan
Merdeka.com - Anggota Komisi I DPR Sukamta merespons positif statmen Menhan Ryamizard Ryacudu terkait hasil koordinasi 3 negara bahwa, militer Indonesia boleh mengirim pasukan untuk pembebasan sandera di Filipina.
"Bagus itu. Yang penting ada koordinasi. Sehingga ketika TNI masuk itu enggak terjadi salah paham," kata Sukamta di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (28/6).
Namun menurut Politikus PKS ini, perlu ada pertimbangan yang sangat matang sebelum militer Indonesia diterjunkan. Dia menilai harus ada pemetaan kekuatan lawan terlebih dahulu.
-
Mengapa Jenderal TNI Agus Subiyanto diusulkan? Agus Subiyanto akan menggantikan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono yang akan pensiun pada akhir November 2023.
-
Kenapa Kasad ke Yogyakarta? Hari ini dalam perjalanan kami ke Magelang untuk menghadiri tupdik Akmil kami Pergi mengunjungi @artjog.id yang tiap tahun diadakan,' lanjutnya.
-
Bagaimana Jenderal M Jusuf mempersiapkan diri menjadi Panglima TNI? Latihan Baris Berbaris Sebelum dilantik, Jusuf segera memanggil protokoler Departemen Pertahanan Keamanan. Dia merasa harus belajar baris berbaris kembali. Maklum sudah 12 tahun Jusuf tidak melakukan baris berbaris seperti tata cara kemiliteran.
-
Kenapa Soepardjo ke Jakarta jelang G30S/PKI? Jelang Pecahnya G30S/PKI, Soepardjo Mendapat Radiogram: Anak Sakit Dia terbang ke Jakarta. Tak cuma menemui keluarganya, Ternyata Soepardjo juga menemui tokoh-tokoh Gerakan 30 September.
-
Kenapa KSAD kunjungi Kampung Pancasila di Banyuwangi? Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Banyuwangi, 23-24 Agustus 2023. Di Banyuwangi, Jenderal Dudung mengunjungi Desa Patoman, Kecamatan Blimbingsari, yang dikenal sebagai Kampung Pancasila.
-
Kenapa Bobby Nasution mengajak TNI AD? Bobby mengajak TNI AD untuk membantu normalisasi sungai Deli sepanjang 30 km.
"Ya kalau itu harus dihitung semua. Karena kan itu medannya di Filipina. Satu sisi itu kemajuan, tapi mau masuk apa enggak, itu resiko perang," tuturnya.
Namun menganggap sebaiknya mencari cara untuk mencari solusi jangka panjang. Dia berujar bahwa salah satu caranya dengan melakukan patroli bersama antara Malaysia, Indonesia, dan Filipina.
"Saya kira ke depan itu justru yang paling bagus cari cara biar tak terulang penyanderaan itu. Sehingga yang penting justru patroli bersama menurut saya. Indonesia, Malaysia, Filipina itu patroli di perairan jalur perdagangan, pengamanan bersama. Biar permanen. Kalau membebaskan sandera itu, masuk ke sana dilihat dulu situasi, kondisi perangnya," pungkasnya. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal itu disampaikan Agus saat memaparkan visi dan misi dalam menjalani uji kelayakan dan uji kepatutan (fit and proper test) di hadapan anggota Komisi I DPR.
Baca SelengkapnyaTactical Floor Game digelar di GOR Yudomo Denpasar
Baca SelengkapnyaDalam lawatannya ke Tanah Papua, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengatakan mengutamakan pendekatan lembut
Baca SelengkapnyaSosoknya nampak beraksi dengan para prajurit dan kowad. Rupanya, eks Kasad itu mengaku bakal fokus mengembangkan latihan bela diri.
Baca SelengkapnyaPemerintahan Prabowo Subianto dinilai mengambil langkah signifikan dalam memperkuat koordinasi antara TNI, Polri dan Kejagung.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Laksamana Yudo Margono membahas mengenai ancaman dan kebutuhan prajurit TNI untuk menjaga perbatasan.
Baca SelengkapnyaHal itu telah dibahas dalam Rapim TNI-Polri yang dihadiri Panglima TNI dan Kapolri Sigit.
Baca SelengkapnyaDi antara persiapan yang dilakukan, akan ada pembahasan terkait pengelolaan media peliput KTT ASEAN yang dilakukan oleh pihak Istana Kepresidenan.
Baca SelengkapnyaPrabowo berpesan agar taruna dan tarun giat belajar agar kelak menjadi personel TNI yang dapat diandalkan.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan Sigit di hadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat rapat pimpinan TNI-Polri di GOR Ahmad Yani Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaApalagi, ia telah memaparkan visi dan misi saat menjalani fit and proper test di DPR RI beberapa waktu lalu.
Baca SelengkapnyaPanglima Agus mengatakan separatis Papua, semakin lama semakin berbahaya.
Baca Selengkapnya