Bupati Mukomuko imbau warganya tidak terpancing perbuatan polisi
Merdeka.com - Bupati Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, Ichwan Yunus, menyarankan warganya menahan diri dan tidak terpancing hanya karena tindakan segelintir polisi yang diduga melakukan pengerusakan, pemukulan, dan salah tangkap orang saat mencari pembunuh polisi di Desa Tanjungmulya. "Saya yakin warga siap menahan diri. Dan tidak terpancing dengan masalah tersebut. karena bahayanya dapat mengganggu Pemilihan Umum Presiden (Pilpres)," kata Ichwan Yunus, seperti dikutip dari Antara, Senin (16/6).
Ichwan mengatakan hal itu setelah menerima keluhan dari warga Tirtamulya, Kecamatan XIV Koto yang merasa ketakutan dan trauma setelah mendengar suara tembakan berkali-kali di wilayahnya, bahkan sejumlah rumah warga dibuka paksa, dan orang dalam rumah dibawa, pascakematian anggota Polsek Kecamatan Kota Mukomuko akibat dikeroyok massa.
Dia mengatakan, dirinya tidak tahu persis masalahnya, tetapi setahunya di sana itu ada wanita nakal, yang hanya pelacuran biasa. Tetapi justru jadi persoalan pertama yang dibawa itu empat orang.
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Bagaimana anggota polisi terluka? Dia memaparkan, provokator dalam peristiwa itu sudah diamankan di Polresta Jambi.
-
Kenapa polisi bakar polisi? 'Yang menjadi catatan dari peristiwa ini adalah pertama motif. Motifnya adalah saudara Briptu Rian sering menghabiskan uang belanja yang harusnya dipakai untuk membiayai hidup ketiga anaknya, mohon maaf, ini dipakai untuk main judi online,' ujarnya, Minggu (9/6).
-
Siapa yang menyerang Polisi? 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Kenapa warga mengeroyok anggota TNI? Saat itu, warga yang sedang menikmati hiburan khas tersebut tiba-tiba ricuh dan membuat kondisi menjadi tidak kondusif.
Belakangan, kata dia, polisi membawa orang-orang yang tidak tahu masalahnya itu diangkat. Main tembakan, merusak rumah, dan ada anak SMP yang tidak tahu apa apa malah dipukul dan akhirnya sakit dibawa ke rumah sakit.
Dia mengatakan, yang penting dalam masalah ini hukum harus ditegakkan, yang terbukti bersalah silakan saja, tetapi jangan masyarakat dibawa semua.
"Makanya tindakan hukum harus ditegakkan," ujarnya.
Terkait rumah masyarakat yang rusak, dia minta, supaya polisi dapat mempertanggungjawabkan. Karena perbuatan itu sangat bahaya. Bila perlu nanti dilaporkan ke Kepolisian Daerah Bengkulu.
Kepada Pejabat Camat XIV Koto dan perangkat desa menginventarisir rumah warga Desa Tanjungmulya yang rusak untuk dilaporkan kepada Polda Bengkulu.
Warga Dusun V Desa Tanjungmulya Sukoso mengatakan pada Jumat dini hari (13/6) itu rumahnya didatangi oleh orang-orang pakai senjata api. Mereka masuk dengan cara merusak pintu depan, pintu kamar, dan kaca bagian belakang rumahnya.
Dia mengatakan, mereka datang ke rumahnya mencari orang yang namanya kebetulan sama persis dengan anak saya yang baru saja selesai menikah dan masih pengantin baru.
"Anak saya itu baru saja menjadi pengantin baru, terpalnya saja belum dilepas. Saya yakin anak saya tidak bersalah. Sekarang anak saya itu dibawa ke Polres," ujarnya.
Tidak hanya anaknya, kata dia, keponakannya yang masih kelas satu SMP yang masih tidur di kamarnya dibawa keluar dan dipukuli pada bagian kening dan perutnya.
"Saya baru selesai membawanya berobat ke dokter karena dia mengeluhkan sakit pada perutnya. Karena dia sakit jadi guru yang datang ke rumah mengawasinya ujian akhir sekolah," ujarnya.
Kepala Dusun V Abdul Rosyid berharap, bupati setempat mencarikan solusi agar permasalahan itu tidak menjadi lebih besar lagi. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini situasi di Distrik Bomakia kembali aman dan kondusif masyarakat kembali aktivitas seperti biasanya.
Baca SelengkapnyaMassa diketahui menuntut ganti rugi lahan tambang.
Baca SelengkapnyaBentrokan antar warga pecah di sekitar Kompleks Perumahan Pemda, Kabupaten Maluku Tenggara, Selasa (20/2) malam.
Baca SelengkapnyaMenurut Moeldoko, kericuhan tersebut merupakan emosi spontanitas dari massa.
Baca SelengkapnyaKapolri Listyo meminta agar kejadian seperti bentrokan di Bitung tidak terulang kembali.
Baca SelengkapnyaPersonel Polri menggandeng PMI untuk mengajak warga Tenayan Raya, Pekanbaru, menjaga situasi aman selama Pilkada
Baca SelengkapnyaMoeldoko mengajak semua masyarakat untuk sama-sama mendoakan Lukas Enembe
Baca SelengkapnyaKompolnas mengingatkan seluruh anggota memahami bekerja dan bertugas sebagai satu kesatuan Korps Bhayangkara guna mencegah timbulnya ego sektoral.
Baca SelengkapnyaTerdapat 14 korban luka, termasuk Pj Gubernur Provinsi Papua Dr Muhammad Ridwan Rumasukun.
Baca SelengkapnyaDalam insiden itu diketahui telah membuat satu orang warga sipil bernama Raden Barus (61) meninggal dunia dan delapan warga lainnya mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaKapolres menyesalkan tindakan warga yang menghalangi penangkapan pelaku kejahatan bahkan menyerang dan menyandera polisi.
Baca SelengkapnyaKapolri mengingatkan, warga yang tak puas hasil pemilu harus tetap memperhatikan keselamatan dan keamanan masyarakat lainnya.
Baca Selengkapnya