Cerita dramatis terdakwa hukuman mati siap dieksekusi namun batal
Merdeka.com - Siti Rohani, istri terpidana mati Zulfikar Ali, masih belum bisa melupakan peristiwa pada Jumat (29/7) dini hari. Hatinya was-was dan gelisah menjelang detik-detik eksekusi mati jilid tiga yang akan dilakukan tim algojo di lapangan tembak Limus Buntu Pulau Nusakambangan, Cilacap.
Berdoa berharap datangnya keajaiban tak henti-hentinya dipanjatkan Siti di sela isak tangis yang tumpah. Angin kencang dan hujan deras yang turun, tak lagi membuatnya cemas, karena hanya berharap sang suami diselamatkan melalui keajaiban.
"Sekitar pukul 00.30 lewat, jaksanya bapak itu datang duluan pakai baju sudah basah-basah," kata Siti saat dihubungi, Sabtu (30/7).
-
Mengapa orang disiksa dengan roda hukuman? Teknik penyiksaan ini pada masa lalu kemungkinan umumnya dipakai untuk menghukum orang-orang yang dituduh dengan kejahatan berat. Akan tetapi, di wilayah Italia utara, hukuman semacam ini bahkan bisa diberikan pada orang yang dianggap sebagai penyebar wabah pes, dugaan yang disematkan pada pria ini.
-
Apa yang dimaksud dengan siksa kubur? Doa ini tidak hanya dipandang sebagai upaya untuk memohon perlindungan dari azab yang mengerikan di alam kubur, tetapi juga sebagai ekspresi dari keyakinan akan kekuasaan dan rahmat Allah.
-
Apa saja siksa neraka? Siksa neraka merupakan konsep dalam Islam yang diyakini sebagai bentuk hukuman untuk orang yang memiliki banyak dosa selama hidup di dunia. Al-Qur’an kitab suci umat Islam menggambarkan dengan jelas macam-macam dari siksa neraka itu sendiri.
-
Siapa yang tewas di Rutan Cilodong? Seorang tersangka inisial RAJS (26) meninggal dunia, setelah mendekam di balik jeruji besi Rutan Cilodong Depok.
-
Siapa yang disiksa dengan roda hukuman? 'Korban dari roda hukuman bisa saja dianggap berbeda oleh orang-orang sezamannya, dan mungkin diskriminasi ini menjadi penyebab dari hukuman terakhirnya, karena ia bisa saja dikorbankan, sebagai 'seorang yang aneh', oleh orang-orang yang marah, sebagai penyebar wabah pes,' jelas para arkeolog yang melakukan penelitian.
-
Kenapa korban gantung diri? 'Korban ditemukan tewas gantung diri di lapak pasar. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuhnya,' ungkap Kapolres Musi Rawas AKBP Andi Supriadi.
Saat itu, Siti mengaku berusaha bertanya kondisi di lapangan tembak Limus Buntu. Namun, ia tak mendapat jawaban dari sang jaksa.
"Saya tanya, 'bagaimana pak?' malah enggak ada kabar, enggak komentar, diam. Saya kepikiran, ya Allah jangan-jangan suami saya yang duluan. Makanya, kita juga deg-degan semua, menangis sambil berdoa," jelasnya menggambarkan tempat penantian di dekat Dermaga Sodong Pulau Nusakambangan.
Setelah lewat waktu eksekusi, sekitar pukul 01.00 WIB, semua berita televisi yang bisa ditonton melalui bangunan pos penjagaan Dermaga Sodong menyiarkan, semua terpidana mati sudah dieksekusi.
"Perasaan menjadi semakin was-was. Tetapi, tak lama kemudian ada sms dari Kalapas (Batu), 'Alhamdulillah bu, Pak Zul selamat enggak jadi dibawa. Baru saya agak tenang juga saat itu," tuturnya.
Siti mengaku mendapat cerita dari dokter lapas yang mendampingi suaminya selama ini. Siti mengemukakan, cerita dokter tersebut berasal dari sang suami yang hingga kini masih dalam masa perawatan.
"Menurut cerita dokter dari suami saya, saat itu semuanya sudah rapi. Yang 14 (terpidana mati) itu sudah pakai seragam baju putih-putih. Mereka sudah mandi, sudah wudhu, sudah bersih semua," jelasnya.
Suasana tegang terasa di ruang penantian tersebut. Semua terpidana hanya bisa pasrah menjalani akhir hidup mereka yang akan dihadapinya di depan regu tembak yang mengarahkan moncong senjata di lapangan kematiannya.
"Sudah itu (bersih-bersih), mereka dipanggil satu-satu dan berangkat. Kata suami saya, sudah empat orang itu (empat terpidana yang dieksekusi). Suami saya hanya bisa pasrah, Ya Allah ini giliran saya mungkin, cerita dokter kepada saya," jelasnya.
Menurut Siti, semua terpidana mati yang tersisa sudah diam dan tutup mata, karena sudah pasrah. Namun, akhirnya hanya sampai empat orang saja yang dieksekusi. Siti mengungkapkan, waktu itu, semua tidak ada yang tahu siapa yang akan di eksekusi.
"Bahkan, dari lapas dan semua yang berkoordinasi dengan kita mengaku tidak tahu. Mereka katanya hanya disuruh melakukan persiapan-persiapan. Suami saya bilang ke dokter, kalau dia sudah pasrah dan bilang 'Ya Allah, sudahlah'. Mungkin berpikir enggak ada jalan lain. Tapi ini (penundaan eksekusi) benar-benar mukjizat," ujar Siti.
Diakui Siti, meski eksekusi mati terhadap suaminya ditunda, pihaknya akan terus memperjuangkan agar Zulfikar mendapat keadilan yang layak. "Mudah-mudahan hukum di negara ini, kalau ada niat baik ke depannya, bisa diperbaiki semuanya," harapnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Vonis itu dibacakan majelis Pengadilan Militer dalam sidang digelar di Pengadilan Militer II-8, Jakarta, Senin (11/12).
Baca SelengkapnyaDua hakim agung mengatakan Ferdy Sambo layak dihukum mati, namun tiga hakim agung lainnya menyatakan seumur hidup.
Baca SelengkapnyaRasich Hanif (RH), putra dari menteri era Presiden Soeharto, Radinal Mochtar, meninggal dunia saar terlibat bentrok dengan petugas ketika rumahnya dieksekusi.
Baca SelengkapnyaSidang untuk mencari keadilan terhadap penjaga toko kosmetik Imam Masykur terus berlanjut. Para terdakwa keluar dari ruangan sidang dengan tertunduk lesu.
Baca SelengkapnyaPengadilan Negeri Jakarta Selatan menunda melakukan eksekusi rumah Guruh Soekarnoputra.
Baca SelengkapnyaPria di Palembang Gantung Diri Karena Ditinggal Anak Istri, Tulis Wasiat Menyentuh Hati
Baca SelengkapnyaHukuman ini dijatuhi kepada para terdakwa karena disebutnya melakukan pembunuhan secara bersama-sama.
Baca SelengkapnyaMereka pun meminta agar diberikan kesempatan waktu selama dua pekan.
Baca SelengkapnyaPengadilan Militer II-08 Jakarta memvonis tiga terdakwa pembunuhan Imam Masykur Praka RM, Praka HS dan Praka J seumur hidup.
Baca SelengkapnyaMereka akan dicatat dalam Register F dan tidak diberikan hak remisi serta integrasi.
Baca SelengkapnyaSimak potret suasana pemakaman Dali Wassink suami jennifer Coppen, jenazah dikremasi.
Baca Selengkapnya