Cerita germo jual keperawanan ABG 14 tahun seharga Rp 300 ribu
Merdeka.com - Keperawanan adalah suatu harta yang tak ternilai harganya bagi seorang perempuan. Bahkan kesucian perempuan dinilai oleh sebagian kalangan dari bagaimana wanita menjaga keperawanannya hingga ke pelaminan. Namun lelaki hidung belang tak pernah menganggap satu keperawanan sebagai satu hal yang berharga.
Mereka bahkan mengincar gadis perawan untuk mereka tiduri agar menjadi sebuah prestasi atau kepuasan tersendiri. Germo yang melihat ini sebagai satu ladang bisnis lendir yang bisa membawa mereka ke pundi-pundi uang pun memanfaatkannya. Gadis desa yang lugu dan polos mereka perdaya agar mau menjual keperawanan mereka kepada lelaki hidung belang yang telah meminta jasanya.
YNA (14) seorang gadis perawan asal Bandung ini terpaksa harus menerima kenyataan yang pahit, setelah keperawanannya direnggut oleh pria hidung belang di eks lokalisasi Saritem Bandung. Dia dijual oleh Jem yang kini buron dengan harga Rp 300 ribu kepada DS (40) germo di Saritem.
-
Bagaimana korban terjebak ke dalam budak seks? Korban yang baru lulus SMK tidak berpikir panjang untuk menemui pelaku lantaran dijanjikan pekerjaan untuk mengelola kafe di Kota Solo. Ternyata ini hanya modus pelaku. Selama lima bulan, sejak Mei-September 2022, korban disekap dan disetubuhi pelaku berinisial JM itu.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas anak hasil zina? Dalam hal anak zina, KUH Perdata mengatur bahwa ayah biologis anak tersebut bertanggung jawab untuk memberikan nafkah kepada anak tersebut. Tidak ada perbedaan perlakuan antara anak sah atau anak zina dalam hal ini.
-
Siapa pelaku pemerkosaan? 'Kejadian ini berawal dari kejadian longsor di daerah Padalarang Bandung Barat. Kebetulan keluarga korban ini rumahnya terdampak sehingga mereka mengungsi ke kerabatnya (AR) untuk sementara,' ucap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Selasa (3/9).
-
Dimana gadis itu ditemukan? Seorang pria yang kebetulan lewat dan sedang mengemudi sebuah mobil menemukan gadis malang tersebut.
-
Mengapa anak-anak dikorbankan? Pemakaman anak-anak di gundukan ini mungkin merupakan persembahan untuk memberi energi pada ladang,' kata Prieto, seperti dikutip Live Science.
-
Bagaimana anak-anak dikorbankan? 76 anak-anak itu dibelah dadanya dan dalam keadaan telanjang dengan pakaian berada di sampingnya. Dada mereka telah dipotong terbuka dari tulang selangka hingga ke tulang dada. Tulang rusuk mereka dipaksa terbuka, yang kemungkinan untuk mendapatkan akses ke jantung mereka.
Bagaimana kisah tragis YNA, seorang gadis yang harus kehilangan kesuciannya setelah ditipu oleh germo di eks-Lokalisasi Saritem ini? Berikut cerita germo jual keperawanan ABG 14 tahun seharga Rp 300 ribu:
Korban dikenalkan pada Jem untuk diberi pekerjaan
DS (40) harus berurusan dengan polisi. Dia ditangkap Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Bandung lantaran tengah menjual keperawanan YNA gadis yang masih berusia 14 tahun.Kejadian bermula saat korban membutuhkan pekerjaan. Dia bertemu dengan S dan I. Oleh keduanya lantas korban diperkenalkan kepada Jem yang kini tengah dalam buruan polisi."Korban ini diiming-imingi pekerjaan oleh Jem dan Jem ini menawarkan Rp 300 ribu kepada DS," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Mashudi.
Korban dibawa ke Saritem dan keperawanan dijual Rp 300 ribu
YNA (14) ABG nahas ini harus rela keperawanannya direnggut oleh seorang germo dari eks Lokalisasi Saritem DS (40) dengan ditukar uang tunai Rp 300 ribu. Awalnya dia membutuhkan pekerjaan dan menghubungi Jem untuk meminta pekerjaan. Namun, bukannya diberikan pekerjaan, korban justru dibawa ke Saritem untuk diperkenalkan kepada tersangka DS ini. "Korban dijual Rp 300 ribu oleh Jem kepada tersangka ini, korban sudah dipekerjakan selama dua hari kepada pria hidung belang," terang Kapolrestabes Bandung Kombes Mashudi.Hingga saat ini polisi masih mengembangkan kasus tersebut. Menurut Mashudi tidak menutup kemungkinan masih ada korban selain YNA, pasalnya DS ini sudah beberapa kali menjajakan wanita kepada pria hidung belang.
Pelaku bantah jual keperawanan korban
DS kini ditahan di Mapolrestabes Bandung lantaran menjual anak di bawah umur. Di balik topeng DS kepada wartawan mengaku bekerja sebagai germo di Saritem. Hanya saja dia membantah telah menjualnya."Saya engga jualan. Tapi menerima dari seseorang. Hanya satu anak," ujar DS kepada wartawan, Selasa (26/8).Terkait dengan duit yang diberikan kepada tersangka Jem, menurutnya itu tak ada tarifnya. "Ya, uangnya cuma seridonya aja. Engga dipatok," katanya. Hasil dari pemeriksaan kepolisian bahwa DS menerima duit Rp 300 ribu dari Jem.
Dilaporkan ke Mapolresta Bandung
DS (40) harus berurusan dengan polisi. Dia ditangkap Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Bandung lantaran tengah menjual keperawanan YNA gadis yang masih berusia 14 tahun.DS sang germo ini terbukti membeli seorang gadis di bawah umur dan mempekerjakannya sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK) di eks lokalisasi Saritem Bandung."Kami kemudian menangkap setelah melakukan penyelidikan, di mana kami mendapatkan laporan jika korban dijual oleh seseorang ke Saritem," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Mashudi di Mapolrestabes Bandung, Selasa (26/8).DS kini ditahan di Mapolrestabes Bandung lantaran menjual anak di bawah umur. Polisi menjerat tersangka dengan Pasal 88 UU RI no 23 tahun 2002, tentang Perlindungan Anak dan atau Pasal 2 UU RI no 21 tahun 2007 tentang Tindak Pidana Penjualan Orang (TPPO). Adapun ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
NE dicokok Rabu, 14 Agustus 2024. Setelah dilaporkan oleh orang tua korban I usai merasa kecurigaan akan tingkah laku anaknya tersebut.
Baca SelengkapnyaSatu korban dibuang di kawasan Ancol, Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaDari keterangan RAD, dia tega menjual anaknya pada pria hidung belang karena terlilit utang pinjaman online (pinjol). Jumlah utang RAD mencapai Rp 100 juta.
Baca SelengkapnyaCahaya diduga dibuang para mami dan kerap disuruh melayani lelaki hidung belang
Baca SelengkapnyaIbu korban, ST mengaku sangat menyayangkan sikap kepolisian yang melepas GH bersama alat bukti berupa handphone.
Baca SelengkapnyaPelaku berinisial MF ditangkap polisi atas laporan menjual anak di bawah umur.
Baca SelengkapnyaPelaku berkomplot menjual korban kepada lelaki hidung belang dengan tarif berkisar antara Rp300 ribu hingga Rp700 ribu melalui aplikasi media sosial MiChat.
Baca SelengkapnyaUntuk tarif sekali kencan antara Rp250 ribu hingga Rp400 ribu.
Baca Selengkapnya4 Anak asal Sumsel diperbudak jadi pekerja seks komersial (PSK) dan dipaksa melayani tamu 10 sampai 20 orang per hari.
Baca SelengkapnyaKorban awalnya ditawari bekerja sebagai pemandu lagu di tempat karaoke di wilayah Bekasi, namun justru dijadikan PSK.
Baca SelengkapnyaSeorang ibu muda tega menjual bayinya demi bisa pulang kampung.
Baca SelengkapnyaBayi tak berdosa yang baru berusia 11 bulan itu dia jual senilai Rp15 juta.
Baca Selengkapnya