Cerita istri Slamet Rahmat korban ledakan gudang kembang api
Merdeka.com - Tim forensik dan Pusat Kedokteran Kesehatan RS Polri berhasil mengidentifikasi 3 jenazah korban ledakan pabrik kembang api di Kosambi, Kabupaten Tangerang. Salah satu dari korban tersebut bernama Slamet Rahmat (40), ia tinggal di Garut dan merantau ke Tangerang untuk berkerja di PT. Panca Buana Cahaya Sukses tersebut.
Saat ini jenazahnya telah dikembalikan ke pihak keluarga. Penyerahan dilakukan oleh kepolisian kepada istri dan langsung diberangkatkan ke Garut untuk dimakamkan.
Di lokasi penyerahan jenazah, istri Slamet Rahmat menceritakan beberapa kisah almarhum suaminya ketika masih bekerja di pabrik tersebut. Istrinya bernama Danis Setyaningsih (25) mengatakan Slamet berkerja dari tahun 2008 di dua perusahaan dengan pemilik yang sama.
-
Siapa yang mengantar kepergian Wakapolda Banten? Suasana haru menyelimuti Markas Polda Banten pada hari Senin (8/7) ketika seluruh personel dengan penuh penghormatan mengantarkan kepergian Wakapolda Banten, Brigjen Pol Sabilul Alif yang akan melanjutkan pengabdian sebagai Wakapolda Kalimantan Timur.
-
Dimana jenazah PMI diterima? Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani sambut kepulangan tiga jenazah Pekerja Migran Indonesia (PMI) korban kapal tenggelam dari Korea Selatan di Gateway Human Remains, Gedung Duty Free Area Cargo, Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (16/3).
-
Apa yang dilakukan setelah pemakaman? Kapal Mae Abato berputar mengelilingi lokasi pemakaman jenazah sebanyak tiga kali sambil membunyikan peluit kapal.
-
Dimana keluarga itu dimakamkan? Ketiga anggota keluarga itu ditemukan di sebuah lubang kubur berisi 15 jasad di bagian tengah Kota Yaroslavl.
-
Siapa korban tewas terbakar? Nasib tragis menimpa Anton (40), warga Dusun Darungan, Desa Kandangan, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, yang tewas dalam kebakaran rumahnya.
-
Apa makna serah terima jabatan Wakapolda Banten? 'Serah terima jabatan ini mengandung makna yang sangat strategis.Hal itu sebagai upaya polri untuk meningkatkan kualitas kinerja organisasi, agar tetap mampu menampilkan performance yang optimal dalam menghadapi setiap tantangan tugas dan memenuhi harapan masyarakat yang semakin kompleks.
"Udah lama, dari 2008. Cuma di Panca Buana Global Karisma di pabrik stiker. Nah terus tutup, pindah yang kesini. Tapi masih bos yang sama. Tetep ikut Pak Indra Liyono. Jadi dari pabrik stiker, sekarang mah disana (pabrik kembang api) bagian packing," kata Danis di Instalasi Kedokteran Forensik RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (28/10).
Danis menjelaskan, di perusahaan tersebut suaminya digaji sebesar RP. 3.200.000 sesuai dengan upah minimum provinsi (UMP) wilayah Tangerang.
"Suami saya mah udah ikut bulanan ya, Ikut umr sih. Cuma saya nggak liat slip gajinya. Soalnya kan saya di kampung ya, paling transfer aja buat kebutuhan sehari-hari," katanya.
Danis menambahkan, suaminya biasa berangkat pagi dan pulang larut malam. Kemudian karena merantau, kata dia, suaminya pun jarang pulang, kadang Slamet bisa pulang ke Garut hanya 2 bulan sekali disebabkan tak dapat izin dari pihak perusahaan.
"berangkat jam 8, biasanya pulang maghrib. Tapi akhir-akhir sekarang ini pulang malem terus. Jam 10 atau 10.30 malem," tuturnya.
Dari pernikahannya dengan Slamet, ia dikaruniai buah hati bernama Asra yang masih balita. Kini, ia mengkhilaskan kepergian almarhum suaminya. Namun Danis meminta kebijakan dari perusahaan pabrik yang menghanguskan 48 orang tersebut.
"Ya kalo bisa tanggung jawab lah pak. Nggak ada yang mau musibah gini. Kalo bisa ya perhatian, kan saya juga ada anak kecil. Harus tanggung jawab lah sampe tuntas," tutup Danis. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kementerian PPPA memastikan tiga balita, anak tersangka pelaku dan korban, akan mendapatkan pengasuhan yang tepat.
Baca SelengkapnyaPolwan mengalami trauma yang mendalam atas kejadian tersebut.
Baca SelengkapnyaSyahduddi menjelaskan, berdasarkan aturan yang tertuang dalam Hukum Acara Pidana (KUHAP), maka perkara ini pun resmi dihentikan.
Baca SelengkapnyaDukacita tidak hanya dirasakan keluarga korban. Namun anggota Polri juga merasakan hal yang sama.
Baca SelengkapnyaIstrinya yang juga polisi telah ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan
Baca SelengkapnyaDia meninggal dunia setelah sebelumnya menderita luka bakar sebesar 96 persen dan sempat masuk ruang Instalasi Care Unit (ICU) rumah sakit.
Baca SelengkapnyaProses autopsi jasad Ramlah sudah selesai dilakukan. Polisi menyatakan korban meninggal dunia akibat hantaman benda tumpul.
Baca SelengkapnyaBriptu Fadhilatun Nikmah diduga membakar hidup-hidup suaminya, Briptu Rian Dwi (27)
Baca SelengkapnyaJenazah Brigadir Setyo rencananya dimakamkan di Kendal
Baca SelengkapnyaPolwan yang membakar suaminya kini ditetapkan sebagai tersangka.
Baca Selengkapnya