Cerita pelarian Sartinah, pembunuh balita yang jadi PSK di Monas
Merdeka.com - Sartinah (23), pembantu rumah tangga membunuh Jason Mattew Simanjuntak (3,5) secara keji. Bahkan untuk memastikan korban tewas, tersangka menyayat nadi korban hingga putus.
Kasat Reskrim Polresta Bekasi Kota Kompol Ujang Rohanda, mengatakan peristiwa itu terjadi pukul 18.00 WIB, saat rumah korban di Bintara, Bekasi Barat sepi. Adapun orang tua korban tengah bekerja. "Korban rewel, pernah nyakar, akhirnya tersangka pusing," katanya di Bekasi, Rabu (12/11).
Sehingga, kata dia, korban diselimuti menggunakan sprei lalu mukanya ditutup bantal dan ditekan. Tangan tersangka memukul wajah korban. Selain itu, dada korban juga dipukul dan dicekik lehernya. "Korban berontak sambil mengatakan 'ampun mba'," kata Ujang.
-
Siapa yang membunuh anak singa? Pejantan biasanya mengusir anak-anaknya untuk menghindari persaingan, sementara singa-singa muda mencari kebanggaan baru yang bisa mereka klaim. Pejantan yang berhasil mengambil alih kebanggaan baru sering membunuh anak-anak dari pejantan sebelumnya untuk menghilangkan pesaing dan memicu birahi betina kembali.
-
Siapa yang dibunuh secara sadis? Hasil analisis menunjukkan, kedua mumi laki-laki ini mengalami kematian di tempat akibat tindakan kekerasan yang disengaja.
-
Di mana bayi Palestina dibunuh? Sham menjadi korban dari serangan Israel yang menargetkan sekolah Abdelfattah Hamoud di jalan Jaffa, Gaza Utara.
-
Siapa yang membunuh korban? Jasad wanita berinisial R (34) ditemukan di Dermaga Ujung Pulau Pari dengan kondisi sudah membusuk pada 13 April 2024. Pembunuhan tersebut dilakukan oleh pelaku berinisial N yang diketahui memesan layanan Open BO dari R melalui aplikasi WeChat.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
Untuk memastikan, korban mengambil pisau ke dapur dan menyayat nadinya hingga mengeluarkan darah, kemudian korban ditutup sprei. "Pelaku pergi begitu saja," katanya.
Berikut ini pelarian Sartinah usai membunuh bayi 3,5 tahun itu seperti dirangkum merdeka.com:
Selama buron Sartinah ngumpet di Monas
Setelah membunuh bayi majikannya, Sartinah, pembantu ruham tangga di Bintara, Bekasi Barat, tiga pekan lalu akhirnya dibekuk. Sartinah, ditangkap di kolong jembatan Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Selasa (11/11)."Dia kebur ke daerah sekitaran Monas. Memang dia juga sebelumnya jualan kopi di Monas," ujar Kasubag Humas Polresta Bekasi Kota AKP Siswo, Rabu (12/11).Siswo menyebut, Sartinah ditangkap Tim Unit Kamneg pukul 18.00 WIB. Polisi langsung menggelandang tersangka ke Mapolresta Bekasi Kota untuk pemeriksaan lebih lanjut. "Penyidik masih memeriksa intensif tersangka," ujar dia.
Sartinah juga sempat hadiri pesta rakyat Jokowi
Di Monas, dalam pelariannya ternyata Sartinah tanpa menyesal juga sempat menghadiri acara pesta rakyat usai pelantikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla."Tersangka meninggalkan korbannya begitu saja dan langsung pergi ke Stasiun Kranji arah Monas untuk menghadiri perayaan pesta rakyat pada malam harinya," kata Kasubag Humas Polresta Bekasi Kota AKP Siswo, Rabu (12/11)Untuk diketahui, pembunuhan itu terjadi pada Senin (20/10) tepat saat pelantikan presiden dan wakil presiden. Rakyat pun menggelar pesta di kawasan Semanggi hingga Istana dan Monas.Siswo menambahkan, Sartinah sempat menghadiri konser Slank di pesta rakyat sekitar pukul 20.30 WIB hingga bubar pukul 23.30 WIB. "Lalu tersangka tidur di Monas. Baru keesokan harinya, Selasa (21/10) berangkat ke Jatinegara dan tidur di emperan toko," katanya.Hingga kini Sartinah masih dalam proses pemeriksaan intensif Polresta Bekasi Kota untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Selama buron, Sartinah ngamen sambil melacur
Tak hanya itu, selama buron ternyata Sartinah hidup dengan cara mengamen sambil menggelandang. Bahkan dia sempat menjajakan dirinya ke pria hidung belang."Berpindah-pindah, ngamen sambil melacur," kata Kasat Reskrim Polresta Bekasi Kota, Kompol Ujang Rohanda kepada merdeka.com, Rabu (12/11).Meski demikian, Ujang mengaku tak mengalami kesulitan dalam menangkap tersangka. Yang membuat lama, kata dia, tersangka berpindah-pindah tempat tersebut. "Sekarang ada di sini, kita cek sudah tidak ada. Begitu terus," kata Ujang.Akhirnya, pada Selasa (11/11) petang, polisi mendeteksi keberadaan tersangka yakni di bawa kolong rel di wilayah Jakarta Pusat. Polisi langsung menggelandang tersangka ke Polresta Bekasi Kota.
Polisi akan tes kejiwaan Sartinah
Penyidik Unit Kamneg Satreskrim Polresta Bekasi Kota bakal mendatangkan saksi ahli untuk menyidik Sartinah (23), pembunuh bayi 3,5 tahun di Bintara, Bekasi Barat, Kota Bekasi. Dari hasil penelusuran polisi, Sartinah punya riwayat keturunan gangguan jiwa."Kami sudah memeriksa keluarganya di Banjarnegara. Ternyata ada riwayat keturunan gangguan jiwa," kata Kasat Reskrim Polresta Bekasi Kota Kompol Ujang Rohanda, Senin (12/11).Tapi, kata dia, pada saat melakukan aksi kejinya tersangka dalam kondisi sadar. Bahkan, sempat memeriksa urat nadi dan leher. Dengan begitu, kondisi kejiwaannya normal.Menurut dia, dalam pemeriksaan penyidik tersangka juga kooperatif, mengakui semua perbuatannya. Bahkan, menceritakan detail kronologi melakukan pembunuhan hingga melarikan diri. "Tersangka adalah janda beranak dua," kata dia.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Momen polisi sampai tak bisa tahan tangis saat evakuasi balita yang disiksa ayah kandungnya sendiri di Pinrang, Sulawesi Selatan.
Baca SelengkapnyaPembunuh dan Pembuang Bayi di Sungai Jepara Ternyata Ibu Kandung Korban, Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaBocah tak berdosa itu tewas di tangan ibu kandungnya yang berinisial SNF (26) pada Kamis (7/3) pagi.
Baca SelengkapnyaPacar dari siswi SMK itu juga telah ditetapkan sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap pria pembanting balita hingga leher patah di Condet, Kramatjati.
Baca SelengkapnyaKorban pun dievakuasi ke puskesmas untuk keperluan visum.
Baca SelengkapnyaJasad bayi ini ditemukan oleh warga saat mengais cabai.
Baca SelengkapnyaPelaku tidak terima sehingga korban mengancam pelaku akan mendatangkan pacarnya bersama teman-temannya.
Baca SelengkapnyaPolisi memaparkan motif S menggantung putrinya karena permasalahan keluarga.
Baca SelengkapnyaPembunuhan itu bermula dari hilangnya Aqila. Saat penculikan terjadi, ibunda Aqila sedang pergi.
Baca SelengkapnyaWarga mengaku resah dengan kejadian tersebut, terlebih pelaku melakukan pembunuhan terhadap anak kandungnya yang masih balita.
Baca SelengkapnyaIbu korban kaget menegtahui anaknya diperkosa sejak duduk di bangku SMP.
Baca Selengkapnya