Cerita Siswa SMA Kupang Dapat Biskuit dan Teh dari Daun Kelor saat Masuk Jam 5 Pagi
Merdeka.com - Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Nusa Tenggara Timur (NTT) menggandeng sejumlah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), menyiapkan sarapan pagi bagi siswa SMA kelas XII yang masuk sekolah pukul 05.30 Wita.
Ketua Dekranasda NTT Julie Sutrisno Laiskodat memantau langsung proses belajar mengajar di SMA Negeri 6 Kupang, yang dimulai pada pukul 05.03 Wita. SMA Negeri 6 Kupang merupakan sekolah pertama menerapkan kebijakan gubernur NTT tentang sekolah subuh.
Ananias PetrusUsai upacara dan senam bersama, siswa-siswi SMA Negeri 6 langsung dibagikan sarapan pagi berupa biskuit berbahan dasar sorgum dan teh yang terbuat dari daun kelor.
-
Bagaimana Kemnaker mendorong sinergi antara pendidikan dan ketenagakerjaan? 'Antara dunia pendidikan dan ketenagakerjaan dibutuhkan sinergi dalam perbaikan kualitas sumber daya dalam standar kehidupan sosial yang terus berkembang di masyarakat global. Sistem pendidikan dan ketenagakerjaan yang tepat akan membawa kemajuan bagi suatu negara dan peradaban dunia, ' ujar Ida Fauziyah.
-
Apa kontribusi besar UMKM terhadap ekonomi nasional? Jadi kalau melihat data ini UMKM kita ini sumbangsinya terhadap ekonomi nasional kita sangat besar. Bayangkan 97 persen tenaga kerja ini di-supply dari UMKM kita,' ucapnya.
-
Apa itu UMKM? UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis usaha kecil yang dijalankan oleh individu atau kelompok dengan modal terbatas, tetapi memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara.
-
Siapa yang bantu UMKM di Tunjungan? Tak sedikit pelaku UMKM di desa tersebut yang telah lama diberdayakan Mantri BRI, potensi wisata baru kemudian muncul, yaitu kuliner buah durian
-
Dimana UMKM beroperasi? UMKM meliputi berbagai sektor ekonomi, termasuk kuliner, fashion, otomotif, dan jasa lainnya.
-
Apa produk utama dari UMKM di Nglanggeran? Produk cokelat Nglanggeran yang diproduksi masyarakat lokal dijual di pusat oleh-oleh desa bernama Griya Cokelat Nglanggeran.
"Tadi dari rumah saya sarapan sedikit, tapi bersyukur sampai di sekolah saya dapat makanan tambahan," ujar salah satu siswa bernama Rems Nau, Jumat (10/3).
Dia berterima kasih kepada Ketua Dekranasda NTT Julie Sutrisno Laiskodat karena telah memperhatikan sarapan mereka sebelum memulai belajar mengajar di kelas.
"Terima kasi karena Bunda Julie datang bawa sarapan pagi untuk katong (kami). Teh kelor dan biskuit dari sorgum ini buat kami makin semangat belajar," ungkap Rems Nau.
Ananias PetrusSarapan dari UMKM
Julie Sutrisno Laiskodat mengatakan, Dekranasda NTT mendukung kebijakan gubernur tentang sekolah subuh bagi siswa-siswi sejumlah SMA dan SMK Negeri di Kota Kupang.
"Di luar negeri itu bangun pagi dan ke sekolah pagi itu hal yang biasa. Sehingga kami ingin mereka keluar dari sini mempunyai SDM yang berkualitas. Karena menurut penelitian, daya tampung otak di pagi hari itu lebih baik dan berkualitas," ujar Julie.
Ananias Petrus
Menurut Julie, banyak UMKM yang siap untuk mendukung kebijakan gubernur masuk sekolah subuh, dengan memberikan makanan maupun minuman tambahan sebagai sarapan bagi para siswa-siswi sebelum memulai menerima pelajaran.
UMKM yang telah terlibat dalam kebijakan ini adalah, Dapur Kelor dan Morige. Sehingga hari ini kedua UMKM tersebut membawa biskuit sorgum dan teh kelor, untuk dibagikan kepada siswa-siswi secara gratis.
"Sarapan itu penting sehingga kami mau sarapan bagi siswa di pagi hari dari kelor dan sorgum, yang merupakan produk lokal tapi bermanfaat bagi pertumbuhan anak," kata dia.
Masih menurut Julie Sutrisno Laiskodat, kedepan Dekranasda NTT akan menggandeng UMKM binaan Disperindag yang bergerak di bidang makanan maupun minuman berbahan dasar kelor, maupun sorgum untuk mempersiapkan sarapan pagi bagi siswa-siswi.
"Selama satu bulan ke depan, UMKM binaan Dekranasda NTT dan Dinas Perindag akan memberi menu sarapan pagi bagi para siswa kelas XII di SMA N 6 dan SMA N 1 yang berbeda setiap harinya. Karena menu yang disiapkan adalah biskuit sorgum, kue nastar, sereal kelor, susu kelor dan mie Kelor," tutup Julie.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
UMKM Walidayna dari Kota Medan berkreasi menciptakan makanan yang berbahan dasar daun kelor
Baca SelengkapnyaDesa Kemudo berhasil mandiri dan memberdayakan warganya dari pengolahan limbah pabrik.
Baca SelengkapnyaAdi menceritakan besarnya peranan BRI dalam mendorong Klaster Usaha Kopi Akar Wangi semakin berkembang hingga saat ini.
Baca SelengkapnyaSMA Negeri 11 menjadi sekolah pertama yang menerapkan makan siang gratis bagi siswa
Baca SelengkapnyaProduk dari klaster ini memiliki tiga varian utama, yakni keripik pisang sale, keripik ubi talas, dan keripik singkong.
Baca SelengkapnyaLangkah tersebut juga akan memudahkan pemangku kepentingan untuk menyusun peta jalan maupun cetak biru pengembangan UMKM di Sulawesi Tengah.
Baca SelengkapnyaPisang Sale Mades memiliki keunikan, yakni rasa manis yang didapat dari hasil fermentasi pisang, yakni madunya sehingga terasa enak, gurih, dan lembut.
Baca SelengkapnyaDengan adanya beasiswa itu, uang yang sebelumnya untuk biaya sekolah anak bisa dialihkan untuk menambah modal usaha.
Baca SelengkapnyaKelompok Waita Tani Kemiri Edum di Sleman olah buah salak jadi 20 jenis oleh-oleh.
Baca SelengkapnyaBNI menghadirkan Rumah Pertiwi dengan tema 'Tali Kasih Pertiwi bagi Jakarta jadi Karya untuk Nusantara'
Baca SelengkapnyaBerkat progam Klasterku Hidupku BRI, pelaku UMKM klepon di Sidoarjo mendapat bantuan alat masak sehingga bisa mengembangkan usaha mereka.
Baca SelengkapnyaPembuatan gula Jawa itu dilakukan secara tradisional dan menggunakan batok kelapa sebagai cetakannya.
Baca Selengkapnya