Cuitan Anggota TPPU Anies Dinilai Serang Pribadi Risma, Pemkot Kaji Upaya Hukum
Merdeka.com - Niatan Fraksi NasDem di DPRD DKI Jakarta membawa Wali Kota Jakarta, Tri Rismaharini, untuk mengurusi masalah sampah ibu kota makin hangat diperbincangkan. Apalagi, setelah Ketua Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) DKI Jakarta bidang pesisir, Marco Kusumawijaya, ikut memberi komentar di akun Twitter-nya @mkusumawijaya.
"Keren! Bagus banget buat Jakarta kalau Bu Risma mau jadi Kepala Dinas Persampahan. Dinas Lingkungan Hidup bisa dipecah menjadi salah satunya Dinas Persampahan. Semoga beliau mau, kalau sudah lega dengan urusan anaknya," tulis Marko, Rabu (31/7) kemarin.
Cuitan Marco Kusumawijaya membuat pemkot 'geram'. Tim hukum Pemkot Surabaya sedang mengkaji upaya hukum atas cuitan tersebut.
-
Apa yang dibahas Risma dengan Jokowi? Menteri Sosial Tri Rismaharini bertemu Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (30/8) pukul 08.30 WIB. Risma melapor dirinya diusung PDI Perjuangan (PDIP) maju dalam pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Timur (Jatim) 2024.'Bu Risma melaporkan kepada Bapak Presiden bahwa beliau dicalonkan oleh partai politik sebagai bakal calon Gubernur dan telah mendaftar ke KPU Provinsi Jatim,' kata Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana kepada wartawan, Jumat (30/8).
-
Bagaimana Risma ingin Poltekesos selesaikan masalah sosial? Mensos berharap dengan pengetahuan solusi yang kaya, para civitas bisa menyelesaikan implikasi permasalahan sosial yang timbul karena pembangunan atau perubahan.
-
Apa bisnis yang dijalankan Risma? Dilansir dari channel Youtube, Teman Kopi, wanita asal Jambi itu bercerita bahwa berwirausaha sudah ia lakoni sejak kuliah. Selama berstatus sebagai mahasiswi manajemen, Risma pernah mencari penghasilan melalui model foto. Dia juga sempat mencoba peruntungan dalam dunia bisnis dengan berjualan tas kulit, meskipun akhirnya bisnis tersebut gagal. Risma kembali mencoba bisnisnya dengan berjualan hijab. Meski sering mengalami kegagalan, Risma tetap gigih.
-
Kenapa Risma harus bertemu Jokowi? Risma mengaku dia harus bertemu Jokowi untuk menyampaikan langsung niat pengunduran diri ini. Sebab, sebelum dia ditunjuk sebagai Mensos dulu, ia juga lebih dulu berjumpa dengan kepala negara.'Tapi saya besok akan ngadep beliaunya karena dulu saya jadi menteri juga dipanggil, saya juga akan menghadap beliaunya untuk menyerahkan pengunduran diri saya,' ucapnya.
-
Kapan Risma mendaftar Pilkada Jatim? Risma melapor dirinya diusung PDI Perjuangan (PDIP) maju dalam pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Timur (Jatim) 2024.'Bu Risma melaporkan kepada Bapak Presiden bahwa beliau dicalonkan oleh partai politik sebagai bakal calon Gubernur dan telah mendaftar ke KPU Provinsi Jatim,' kata Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana kepada wartawan, Jumat (30/8).
-
Apa yang ingin dilakukan Risma dan Gus Han untuk Jawa Timur? Adapun tugas yang akan diemban Risma dan Gus Han jika terpilih sebagai pemimpin daerah Jawa Timur adalah membersihkan jalannya pemerintahan dari praktik korupsi dan kolusi.
"Ya tentu kita sesalkan cuitan tersebut, karena telah menyerang pribadi. Untuk itu kita akan diskusikan dengan tim hukum untuk kajian hukumnya bagaimana nanti," tegas Kabag Humas Pemkot Surabaya, Muhammad Fikser," Jumat (2/8).
Dia menambahkan, dalam kasus ini pihaknya tidak ingin memanasi situasi. Ia pun menyerahkan penilaian perilaku tersebut pada publik. "Biar publik lah yang menilai. Kami tidak ingin memanasi situasi," tambahnya.
Ia menambahkan, sejak awal Risma tak berniat mencampuri urusan permasalahan sampah di Jakarta. Apa yang dilakukan Risma hanya menjawab pertanyaan anggota DPRD DKI yang melakukan studi banding pengelolaan sampah di Surabaya.
"Bu Risma tidak mencampuri urusan apa yang ada di Jakarta. Mereka (DPRD DKI) datang belajar dan ibu hanya menjelaskan tentang program yang telah dilakukan di Surabaya," katanya.
Untuk diketahui, Fuad Benardi, putra Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini diduga terlibat kasus perizinan proyek basemen RS Siloam yang menyebabkan Jalan Raya Gubeng ambles sedalam sekitar 10 meter pada 18 Desember 2018 lalu.
Pada bulan Maret lalu, Fuad sudah diperiksa penyidik Subdit V Tipikor Dit Reskrimsus Polda Jawa Timur. Pemeriksaan terhadap putra sulung Risma ini, lanjutnya, karena adanya keterangan saksi lain yang sudah diperiksa penyidik.
"Emang betul pada hari ini melakukan pemeriksaan terhadap inisial F (Fuad) terkait perkembangan penanganan perkara daripada, eh, Jalan Gubeng yang longsor itu," terang Dir Reskrimsus Polda Jawa Timur, Kombes Pol Ahmad Yusep Gunawan, kala itu.
Pemeriksaan terhadap putra sulung Risma ini, setelah mendapatkan keterangan dari saksi lain yang sudah diperiksa lebih dulu oleh penyidik. "Terkait adanya keterangan saksi lainnya yang menjelaskan nama inisial F tersebut," ungkapnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PDIP Bela Heru Budi soal Angket ITF Sunter: Apa yang Diharapkan, Datanya Belum Punya
Baca SelengkapnyaSaid Didu beralasan dirinya tidak bermusuhan dengan Apdesi.
Baca SelengkapnyaRisma masuk dalam bursa calon gubernur DKI Jakarta dan Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaSedih, kalau Jawa Timur sebagai basis santri, tetapi pemerintahannya di obok-obok KPK.
Baca SelengkapnyaTim hukum Said Didu menilai tidak ada korelasi antara pernyataan Said Didu dengan pelapor Maskota.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya menaikkan kasus Aiman Witjaksono terkait tudingan 'Polisi Tidak Netral' ke tahap penyidikan.
Baca SelengkapnyaTidak benar jika Anies nantinya terpilih menjadi presiden, seolah-olah semua program dan kebijakan pemerintahan saat ini akan diubah secara serampangan.
Baca SelengkapnyaMantan Juru Bicara Anies-Sandiaga pada Pilkada DKI Jakarta 2017, membeberkan fenomena 'ordal' di masa Gubernur Anies Baswedan
Baca SelengkapnyaSaid dilaporkan Maskota HJS, ketua Apdesi Kabupaten Tangerang yang juga Kades Blimbing, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang.
Baca SelengkapnyaAzis Syamsuddin merupakan mantan terpidana kasus korupsi.
Baca SelengkapnyaMenurut mantan Wali Kota Surabaya ini, memimpin suatu daerah memiliki tanggung jawab yang besar
Baca SelengkapnyaMantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu menolak mediasi yang diinisasi pimpinan pusat Asosiasi Pemerintah Desa Serluruh Indonesia (Apdesi)
Baca Selengkapnya