Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Curah Hujan Menurun, Potensi Hotspot dan Karhutla di Sumsel Meningkat

Curah Hujan Menurun, Potensi Hotspot dan Karhutla di Sumsel Meningkat Karhutla di Sumsel. ©2019 Merdeka.com/Irwanto

Merdeka.com - Beberapa wilayah di Sumsel pada bulan ini diperkirakan akan mengalami periode penurunan curah hujan. Kondisi ini meningkatkan potensi munculnya titik-titik panas (hotspot) dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Meski tidak bisa dikatakan sebagai musim kemarau, penurunan curah hujan telah terjadi. Kondisi ini ditandai dengan adanya jeda hujan selama beberapa hari.

"Karena curah hujan turun dan adanya jeda hujan ini, maka harus diwaspadai karena dapat menimbulkan titik-titik panas (hotspot). Karhutla bisa terjadi di masa-masa ini," ungkap Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Sumsel Wandayantolis, Jumat (3/2).

Pada fase penurunan curah hujan di periode musim hujan ini, masyarakat diharapkan untuk selalu membersihkan lingkungan sekitar. Warga juga diminta untuk tidak melakukan pembakaran di lahan terbuka, gunakan masker, dan gunakan pakaian yang sesuai agar kesehatan tetap terjaga.

"Di fase ini banyak dampak buruk yang terjadi, bisa karhutla atau gangguan kesehatan, itu perlu dilakukan," ujarnya.

Wandayantolis menyebut, prakiraan itu berdasarkan kajian yang dirilis BMKG terkait musim hujan periode 2022-2023 secara umum di Sumsel yang telah melewati puncaknya.

Dinamika atmosfer terkini menunjukkan La Nina masih berada pada kondisi lemah meski diprediksi akan meluruh ke kondisi netral pada periode Februari-Maret 2023. Sebelumnya, fenomena Triple Dip La Nina yang terjadi sepanjang 2020 hingga 2022 telah mengurangi hotspot dan karhutla di wilayah Sumatera Selatan.

Indeks Dipole Mode saat ini menunjukkan kondisi netral dan diprediksi tetap netral hingga Mei 2023. MJO diprediksi masih aktif di fase 3 pada awal dasarian I Februari 2023 dan beralih menuju fase 4 di akhir dasarian I bulan ini.

"Sementara prediksi anomali OLR secara spasial pada akhir dasarian I Februari 2023 juga menunjukkan potensi pertumbuhan awan di wilayah Sumatera bagian selatan meningkat," pungkasnya.

(mdk/yan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Curah Hujan di Sumsel Makin Berkurang, Daerah Rawan Karhutla Diminta Waspada
Curah Hujan di Sumsel Makin Berkurang, Daerah Rawan Karhutla Diminta Waspada

Seiring dengan penurunan curah hujan, potensi titik panas (hotspot) semakin meningkat.

Baca Selengkapnya
Sumsel Diprediksi Tanpa Hujan hingga 67 Hari, Mayoritas Daerah Rawan Karhutla
Sumsel Diprediksi Tanpa Hujan hingga 67 Hari, Mayoritas Daerah Rawan Karhutla

BMKG memprediksi wilayah Sumsel tak akan diguyur hujan hingga 67 hari yang berpotensi memicu bencana kekeringan dan karhutla.

Baca Selengkapnya
Warga Sumsel di Wilayah Ini Dilarang Keras Nyalakan Api, Ada Karhutla dan Kabut Asap Mengancam
Warga Sumsel di Wilayah Ini Dilarang Keras Nyalakan Api, Ada Karhutla dan Kabut Asap Mengancam

Secara keseluruhan luasan karhutla di Sumsel Januari-Juni 2023 seluas 1.129 ha atau berkurang dari periode yang sama pada 2022 di angka 2.222 ha.

Baca Selengkapnya
Dua Helikopter Rusak dan Sumber Air Mengering, Pemadaman Karhutla di Sumsel Terkendala
Dua Helikopter Rusak dan Sumber Air Mengering, Pemadaman Karhutla di Sumsel Terkendala

Total sudah 32.496 hektare lahan yang terbakar sepanjang Januari hingga September 2023.

Baca Selengkapnya
Dampak Karhutla Meluas, Udara di Palembang Mulai Tidak Sehat
Dampak Karhutla Meluas, Udara di Palembang Mulai Tidak Sehat

Kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan terus meluas. Akibatnya, udara di Palembang memasuki kategori tak sehat.

Baca Selengkapnya
Sumsel Terancam El Nino Moderat, Ini Tiga Dampak yang Harus Diwaspadai
Sumsel Terancam El Nino Moderat, Ini Tiga Dampak yang Harus Diwaspadai

Sejumlah wilayah di Indonesia diperkirakan terdampak El Nino, termasuk Sumatera Selatan. Puncaknya diprediksi terjadi pada Agustus-Oktober 2023.

Baca Selengkapnya
Karhutla di Sumsel Sekarang Lebih Parah Dibanding 2019, Ini Penyebabnya
Karhutla di Sumsel Sekarang Lebih Parah Dibanding 2019, Ini Penyebabnya

Karhutla terparah terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Musi Rawas Utara, Ogan Komering Ulu Timur, Banyuasin, dan Musi Banyuasin.

Baca Selengkapnya
Karhutla Sumsel Meluas, Api Bermunculan di Wilayah Tiga Kabupaten
Karhutla Sumsel Meluas, Api Bermunculan di Wilayah Tiga Kabupaten

Kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan semakin meluas. Selain Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan Ogan Ilir, api mulai bermunculan di Banyuasin.

Baca Selengkapnya
547 Hotspot Terdeteksi, Jambi Siaga Karhutla Jelang Puncak Kemarau
547 Hotspot Terdeteksi, Jambi Siaga Karhutla Jelang Puncak Kemarau

BMKG mencatat 547 titik panas (hotspot) di Jambi. Provinsi ini pun sudah ditetapkan berstatus siaga darurat bencana karhutla.

Baca Selengkapnya
Sumbar Tak Kena Dampak Serius El Nino, Tetapi Curah Hujan Menurun Drastis
Sumbar Tak Kena Dampak Serius El Nino, Tetapi Curah Hujan Menurun Drastis

Daerah itu memang curah hujan sedikit berkurang tetapi tidak sampai terjadi kekeringan.

Baca Selengkapnya
Menko Airlangga Tekankan Pentingnya Antisipasi Bencana Secara Efektif dan Berkesinambungan
Menko Airlangga Tekankan Pentingnya Antisipasi Bencana Secara Efektif dan Berkesinambungan

Dampak besar dari Karhutla pernah dialami Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2022.

Baca Selengkapnya
Kapan Suhu Panas di Indonesia Berakhir? Begini Penjelasan BMKG
Kapan Suhu Panas di Indonesia Berakhir? Begini Penjelasan BMKG

Suhu maksimum tercatat terjadi di Nusa Tenggara Timur (NTT) mencapai 37,1 Derajat Celcius.

Baca Selengkapnya