Dapat penolakan, Pemkot Solo tetap bangun Masjid Raya Sriwedari
Merdeka.com - Rencana pembangunan Masjid Raya Sriwedari mendapatkan penolakan dari Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS). Lahan yang akan digunakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Solo di bekas Taman Hiburan Rakyat (THR) Sriwedari masih dalam sengketa dengan ahli waris Wiryodiningrat.
Bahkan upaya Peninjauan Kembali (PK) yang dilakukan Pemkot Solo, tetap dimenangkan ahli waris. Tanah yang ada di jantung Kota Solo itu, kini dalam proses eksekusi. Namun hingga setahun lebih, Pengadilan Negeri Solo, belum melakukan tindakan apapun.
"Pembangunan tempat ibadah harus melalui proses yang jujur, benar dan didasari oleh ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Kami mengusulkan pembangunan diganti di tempat lain, di lahan bekas Polwil Surakarta," ujar Humas DSKS, Endro Sudarsono.
-
Kenapa Masjid Kenari masih dipertahankan? Ini untuk mengenalkan masa lalu Kerajaan Banten yang memiliki peran untuk melawan kebudayaan kolonial dari Eropa.
-
Kenapa pembangunan Masjid Raya Sumatera Barat lama selesai? Bangunan masjid ini memakan waktu pembangunan yang cukup lama lantaran terbatasnya anggaran yang dimiliki pemerintah daerah.
-
Kenapa Masjid Agung Sumenep tidak boleh dipugar? Pendiri masjid ini berpesan bahwa merusak masjid adalah hal tabu. Masjid Agung Sumenep merupakan salah satu masjid tua di Indonesia. Kini, masjid yang didirikan pada tahun 1785 itu sudah berusia lebih dari dua abad. Keistimewaan masjid ini setiap detail bangunannya punya filosofi dan sejarah tersendiri.
-
Siapa yang membangun masjid itu? Situs ini merupakan sebuah masjid yang dibangun dari tanah dan batu oleh dinasti abad pertengahan yang berkuasa di Afrika Utara dan Spanyol.
-
Kenapa Masjid Saka Tunggal dibangun? Untuk memperingati 1.000 hari meninggalnya Adipati, didirikanlah masjid tersebut.
-
Bagaimana Masjid Raya Sumatera Barat mendapatkan dana? Mereka berupaya menjalin kerja sama dengan pihak swasta dan negara Timur Tengah untuk mengumpulkan dana.
Meski mendapatkan penolakan, Pemkot Solo tetap akan melanjutkan rencana pembangunan Masjid Taman Sriwedari. Pengumpulan dana umat untuk pembangunan masjid bahkan sampai saat ini masih dikerjakan tim panitia.
Sekretaris Daerah (Sekda) Solo Budi Yulistianto mengatakan tidak mempermasalahkan adanya penolakan. Ia berdalih, saat ini Pemkot telah mengantongi sertifikat Hak Pakai (HP) Nomor 40 dan 41 yang diterbitkan Badan Pertanahan Nasional (BPN).
"Pembangunan masjid raya ini sudah melalui kajian yang cukup lama, termasuk kajian status tanah. Panitia juga melibatkan Majelis Ulama Indonesia (MUI), organisasi besar seperti NU, Muhammadiyah, MTA dan LDII. Semua tokoh yang dilibatkan tidak ada yang menyoal status tanah Sriwedari," katanya.
Terkait penolakan tersebut, pihaknya mempersilakan untuk menempuh jalur hukum. Pemkot memastikan bahwa pembangunan masjid tetap sesuai jadwal akan dilaksanakan 5 Februari dengan diawali peletakan batu pertama. Namun belum bisa dipastikan siapa yang akan melakukan peletakan batu pertama, apakah Presiden Joko Widodo (Jokowi) sesuai rencana awal ataupun Menteri Kabinet Kerja jilid II, atau hanya Gubernur Jawa Tengah.
"Kami masih menunggu koordinasi lebih lanjut terkait pejabat yang bakal menghadiri peletakan batu pertama," tandasnya.
Ketua Umum Panitia Masjid Taman Sriwedari sekaligus Wakil Wali Kota (Wawali) Solo, Achmad Purnomo mengatakan antusiasme masyarakat untuk menyumbangkan dana pembangunan masjid sangat besar. Karena itu tidak menutup kemungkinan sumbangan dana pembangunan masjid bisa melebihi dari yang dibutuhkan awal Rp151,9 miliar.
Selain dari masyarakat, panitia pembangunan masjid juga mulai menyebarkan proposal ke Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), perusahaan swasta melalui dana-dana corporate social responsibility (CSR).
"Kebutuhan anggaran memang meningkat karena ada perubahan desain pembangunan menara utama. Semula tinggi direncanakan 99 meter sesuai asmaul husna, tapi berubah menjadi 114 meter sesuai jumlah surat dalam alquran. Perubahan tinggi menara utama didasari atas permintaan masyarakat," terangnya.
Purnomo menyebut, saat ini dana pembangunan masjid berasal dari CSR BUMN sudah terkumpul Rp 80 miliar. Beberapa BUMN serta perbankan maupun perusahaan lain segera menyusul menyumbang dana pembangunan Masjid Taman Sriwedari hingga rampung.
Sesuai perencanaan, dana pembangunan Masjid Taman Sriwedari menelan anggaran Rp151,9 miliar. Namun demikian, panitia memastikan jika dana pembangunan masjid terkumpul hingga Rp 160 miliar. Artinya dana yang dibutuhkan untuk pembangunan masjid sudah aman.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gibran menandaskan selama dirinya dan Teguh memimpin Kota Solo, sudah melakukan upaya dalam penyesuaian di bidang hukum.
Baca SelengkapnyaGibran pun meminta maaf jika masih ada kekurangan. Banyaknya masukan akan dijadikan bahan evaluasi.
Baca SelengkapnyaPenganggaran untuk melanjutkan pembangunan GOR Indoor Manahan sudah ada sebesar Rp47,3 miliar hibah dari UEA. Tapi masih kurang.
Baca SelengkapnyaDengan pembatalan tersebut, Pemkot Solo secara hukum dapat memanfaatkan lahan Sriwedari.
Baca SelengkapnyaHampir semua proyek itu menggunakan anggaran pemerintah pusat, hibah asing, BUMN, dan swasta.
Baca SelengkapnyaBangunan masjid masih tampak utuh walau sudah empat tahun terendam air
Baca Selengkapnyaseorang netizen bernama Armando menulis komentarnya terkait proyek-proyek yang saat ini dikerjakan di Solo.
Baca SelengkapnyaPolitikus PDIP ini dilaporkan waris tanah eks Taman Sriwedari.
Baca SelengkapnyaSaat ini, progres pembangunan Masjid Apung baru penancapan pondasi di pantai Ancol, sementara proyek Museum Rasulullah, belum ada konstruksi.
Baca SelengkapnyaRumah singgah Bung Karno di Kota Padang, Sumatera Barat kini telah rata dengan tanah. Pembangunan kembali rumah tersebut belum juga dilaksanakan.
Baca SelengkapnyaRevitalisasi akan dimulai dari luar terlebih dahulu
Baca SelengkapnyaKajian izin pendirian rumah ibadah itu diungkap Menko Polhukam Mahfud MD saat melakukan orasi kebangsaan di Universitas Budhi Dharma Tangerang.
Baca Selengkapnya