Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Data Seputar Gagal Jantung: Penyakit Nomor Satu di Indonesia

Data Seputar Gagal Jantung: Penyakit Nomor Satu di Indonesia 5 macam penyakit jantung yang paling sering ditemui. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Ketua Pokja Gagal Jantung Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) dr Siti Elkana Nauli mengatakan, sangat penting untuk mengidentifikasi pasien gagal jantung sedini mungkin. Hal ini dilakukan demi menurunkan tingkat rawat inap dan memperbesar angka kelangsungan hidup.

"Di sinilah titik tolaknya semakin dini diketahui, kita turunkan angka rawat inap berulangnya dengan harapan bahwa survival-nya akan semakin baik," kata dr Nauli dalam diskusi yang mengambil tema ‘Kenapa kita harus peduli gagal jantung?’ dikutip dari Antara, Sabtu (28/5).

Dalam diskusi tersebut, dia menjelaskan, sekitar 64 juta pasien dewasa di seluruh dunia hidup dengan gagal jantung. Angka ini diperkirakan akan terus bertambah dengan tingkat rawat inap berulang dan kematian yang masih cukup tinggi.

Di Indonesia, penyakit jantung menempati posisi pertama dengan jumlah kasus 12,9 juta.

Persentase Hidup

Selain itu, angka rawat inap berulang karena gagal jantung masih cukup tinggi dan dapat menurunkan tingkat bertahan hidup. Dengan semakin sering pasien dirawat inap, angka kelangsungan hidup pasien menjadi semakin rendah.

Data InaHF National Registry 2018 memperlihatkan, sebanyak 17 persen pasien gagal jantung di Indonesia akan mengalami rawat inap berulang.

Selain itu, 17,2 persen pasien gagal jantung meninggal pada saat rawat inap dan 11,3 persen pasien gagal jantung akan meninggal dalam satu tahun pengobatan.

Deteksi dini itu penting, mengingat lebih dari 60 persen pasien gagal jantung di Indonesia berusia di bawah 50 tahun, masih masuk dalam usia produktif dan banyak yang menjadi pencari nafkah keluarga.

Pria dan Wanita

Penyakit gagal jantung juga hampir sama ganasnya dengan beberapa kanker umum yang didiagnosis pada pria dan wanita.

Pada pria, angka bertahan hidup karena gagal jantung memiliki tingkat lebih rendah dibandingkan kanker prostat atau kanker kandung kemih.

Sementara pada wanita lebih rendah dibandingkan penderita kanker payudara atau kanker usus.

Komorbid menjadi faktor utama yang mempersulit pengobatan gagal jantung. Karenanya penderita gagal jantung dengan komorbid membutuhkan tim multidisplin untuk menangani penyakit ini secara holistik.

Faktor Penting Pengobatan

Kondisi itu adalah alasan kenapa penanganan gagal jantung harus cepat dilakukan, dengan harapan pasien tidak sampai mengalami komorbiditas yang dapat menyebabkan terbatasnya pilihan pengobatan dan memperberat gagal jantung.

"Ada dua faktor yang harus kita ingat, faktor yang mengobati adalah dia harus melakukan treatment lebih awal dan harus komprehensif," tuturnya.

Faktor kedua dari yang diobati, mengingat masih belum besar kesadaran akan pentingnya perawatan dengan banyak pasien yang tidak melakukan kontrol ke rumah sakit setelah merasa lebih baik karena gagal jantung masih dianggap tidak memiliki tingkat kematian yang besar.

"Di sinilah kita mengharapkan bukan hanya pasien yang diobati yang kita komunikasikan, tapi juga keluarganya, kerabatnya atau caregiver, memberikan motivasi supaya pasien tetap mau berobat. Sekali lagi, penyakit ini bisa dikontrol," ujarnya. (mdk/rnd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bukan Kanker, Jokowi Ungkap Tingkat Kematian Dua Penyakit di Indonesia Ini Tembus 300 Ribu Per Tahun
Bukan Kanker, Jokowi Ungkap Tingkat Kematian Dua Penyakit di Indonesia Ini Tembus 300 Ribu Per Tahun

Selain menyoroti angka kematian tinggi akibat penyakit tidak menular, Jokowi menekankan pentingnya pencegahan stunting atau gizi buruk.

Baca Selengkapnya
Henti Jantung Mendadak Bisa Terjadi Tanpa Tanda Sebelumnya, Penting Mengenali Gejalanya Sebelum Terlambat
Henti Jantung Mendadak Bisa Terjadi Tanpa Tanda Sebelumnya, Penting Mengenali Gejalanya Sebelum Terlambat

Henti jantung mendadak adalah kondisi berbahaya yang bisa terjadi tiba-tiba. Kenali risikonya dan mulailah menjaga kesehatan jantungmu dari sekarang

Baca Selengkapnya
Jokowi Ungkap Tingginya Angka Kematian Akibat Stroke hingga Jantung
Jokowi Ungkap Tingginya Angka Kematian Akibat Stroke hingga Jantung

Pemerintah telah mengirimkan alat-alat laboratorium di Puskesmas untuk mengatasi penyakit-penyakit tersebut.

Baca Selengkapnya
Kenali Sejumlah Tanda Bahaya Adanya Masalah Penyakit Jantung di Usia Muda
Kenali Sejumlah Tanda Bahaya Adanya Masalah Penyakit Jantung di Usia Muda

Penyakit jantung kini merambah usia muda akibat gaya hidup tidak sehat dan pola makan buruk.

Baca Selengkapnya
Polusi Udara Memburuk, 9.709 Warga Jakarta Barat Terserang ISPA
Polusi Udara Memburuk, 9.709 Warga Jakarta Barat Terserang ISPA

Data Indeks Kualitas Udara (AQI) Air, DKI Jakarta menempati posisi teratas daftar kota dengan tingkat polusi terburuk pada Senin, 7 Agustus 2023.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Prabowo Heran Penyebab Kematian Terbesar Stroke Tak Ada Dokter Spesialis
VIDEO: Prabowo Heran Penyebab Kematian Terbesar Stroke Tak Ada Dokter Spesialis

Menurut Prabowo, penyebab kematian terbesar karena stroke dan serangan jantung.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Kematian Ibu-Anak di Indonesia Sangat Tinggi Sekali, Peringkat 9 dan 7 di ASEAN
Jokowi: Kematian Ibu-Anak di Indonesia Sangat Tinggi Sekali, Peringkat 9 dan 7 di ASEAN

Pemerintah membangun 12 rumah sakit di seluruh Indonesia yang standarnya seperti Gedung Kesehatan Ibu dan Anak Rumah Sakit Sardjito.

Baca Selengkapnya
Polusi Udara Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung, Ini Penjelasan Dokter
Polusi Udara Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung, Ini Penjelasan Dokter

Polusi udara juga bisa memperparah penyakit pernapasan seperti asma, bronkitis, dan PPOK.

Baca Selengkapnya
Data Korlantas: Tiap 1 Jam 3 Orang Tewas Akibat Kecelakaan Lalu Lintas, WHO Layangkan Teguran
Data Korlantas: Tiap 1 Jam 3 Orang Tewas Akibat Kecelakaan Lalu Lintas, WHO Layangkan Teguran

Jasa Raharja mengakui angka kecelakaan lalu lintas memang mengalami peningkatan setiap tahunnya dari 15 hingga 17 persen.

Baca Selengkapnya
Menkes Wajibkan Puskesmas Skrining Kesehatan, Ini Alasannya
Menkes Wajibkan Puskesmas Skrining Kesehatan, Ini Alasannya

Hingga bulan Juli 2024 sudah ada sekitar 60 juta penduduk Indonesia yang melakukan skrining kesehatan berdasarkan by name by address.

Baca Selengkapnya
Alasan Jokowi Bangun RS Kemenkes Seperti Hotel: Kita Tak Ingin yang Sakit Perginya ke Singapura
Alasan Jokowi Bangun RS Kemenkes Seperti Hotel: Kita Tak Ingin yang Sakit Perginya ke Singapura

Jokowi mengatakan, pembangunan RS Kemenkes ini sangat penting agar masyarakat tak berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya
Kanker Paru-Paru Jadi Penyebab Kematian Terbanyak di Dunia, Apa Solusinya?
Kanker Paru-Paru Jadi Penyebab Kematian Terbanyak di Dunia, Apa Solusinya?

Di Indonesia kasus kanker paru-paru banyak ditemukan pada usia produktif sekitar 40 tahun.

Baca Selengkapnya