Demo di kampus, aktivis mahasiswa UNY dipukuli satpam dan polisi
Merdeka.com - 28 mahasiswa dari GNP (Gerakan Nasional Pendidikan) melakukan aksi di Universitas Negeri Yogyakarta mengalami kekerasan, usai melakukan unjuk rasa, Sabtu (30/1) sore lalu. Saat itu, mereka dikejar polisi dan satpam kampus karena dituduh merusak sebuah mobil milik UNY.
Tidak hanya dipukuli, mereka juga mengaku dibawa paksa ke Polres Sleman dan dibuatkan Berita Acara Pemeriksaan terkait kerusakan mobil milik kampus itu. Koordinator GNP, Ardi Syihab mengatakan, kejadian itu bermula ketika mereka selesai melakukan aksi di depan kampus UNY. Setelah itu, mereka berjalan ke Student Center UNY buat mengambil sepeda motor.
"Kami jalan kaki, bertemu dengan mobil rektor, lalu kami hentikan karena kami ingin menyampaikan aspirasi. Saat itu jalan jadi macet, lalu ada motor yang menabrak mobil itu," kata Ardi saat mengadu ke LBH Yogyakarta, Senin (1/2).
-
Siapa yang membantah tuduhan penggelapan mobil? Pihak Edward Akbar Membantah Tudingan Penggelapan Mobil Kimberly Ryder Dengan Alasan Hrta Tersebut Dibeli Secara Bersama-sama
-
Bagaimana reaksi pengendara mobil saat diprotes? Pengemudi mobil itu justru membuka kaca sambil mengeluarkan pistolnya.
-
Apa yang terjadi pada mahasiswa tersebut? Mahasiswa bernama Alwi Fadli tewas ditikam oleh pria inisial P (23) yang hendak menyewa kekasihnya terkait prostitusi online.
-
Kenapa warga demo jalan rusak? 'Ke mana uang pajak kami? Ke mana uang pajak kami? Bertahun-tahun kami merasakan jalan rusak yang seperti ini,' seru sang orator dalam sebuah video yang diunggah lewat Instagram @merapi_uncover.
-
Apa yang membuat kampus heboh? Udinus jadi heboh karena Azizah Salsha dan Pratama Arhan mampir.
-
Dimana warga demo jalan rusak? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
Menurut Ardi, saat itu polisi dan satpam kampus justru menduga mobil itu dirusak oleh mahasiswa. Akibatnya, lanjut dia, mereka dikejar polisi dan berlari ke kampus. Ada juga yang kabur ke asrama mahasiswa Gorontalo tak jauh dari lokasi.
"Kami bahkan tidak tahu yang menabrak itu siapa. Tahu-tahu kami yang dipukuli," ujar Ardi.
Ardi mengaku mereka kemudian dibawa ke Polres Sleman dan diperiksa. Mereka ditanyai mulai pukul 20.00 WIB hingga pukul 02.00 WIB, setelah itu baru dipulangkan.
Dua mahasiswa mengalami luka parah yaitu Ahmad Rivaldi dan Restu. Rivaldi dipukuli enam polisi saat dikejar. Rivaldi mengalami luka memar di kepala, punggung, dan wajah.
"Saya dipukuli sampai jatuh, lalu diinjak-injak, berdiri lagi, lalu dipukul lagi. Karena dikejar polisi itu saya lari ke asrama Gorontalo, sembunyi di kamar mandi, tapi pintu kamar mandi didobrak, saya diseret keluar. Sepanjang perjalanan dari asrama Gorontalo ke UNY, saya dipukuli terus sampai mau pingsan," kata Rivaldi.
Sedangkan Restu mengalami luka memar di mata sebelah kiri setelah dipukuli satpam kampus. Dia dihajar satpam di depan mahasiswa dan polisi.
"Polisi lihat saya dipukuli satpam didiamkan saja. Kemarin saya sudah visum dan laporkan tiga satpam UNY ke polisi," ujar Restu.
Direktur LBH Yogyakarta, Hamzal Wahyudin, mengecam aksi represif aparat kepolisian dan keamanan kampus UNY. Menurut dia, mereka memukuli dan menangkap mahasiswa tanpa alasan jelas.
"Mereka itu mau menyampaikan aspirasi. Polisi justru harusnya mengamankan, bukan malah memukuli seperti itu. Kami akan dampingi proses hukum teman-teman mahasiswa ini," kata Hamzal. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Demo yang dilakukan mahasiswa Universitas Pancasila , Selasa (27/2) sempat diwarnai aksi blokade Jalan Raya Srengseng Sawah yang memicu kemacetan.
Baca SelengkapnyaMahasiswa mengaku tak puas dengan putusan tersebut, yang hanya menonaktifkan ETH. Mereka menginginkan ETH dipecat tak hormat.
Baca SelengkapnyaDemonstrasi terkait RUU Pilkada di Semarang berakhir ricuh. Puluhan mahasiswa harus dirawat di rumah sakit dan puluhan lainnya ditahan polisi
Baca SelengkapnyaAksi tersebut berujung ricuh setelah mahasiswa yang ingin masuk kedalam gedung DPRD dipukul mundur polisi.
Baca SelengkapnyaPolisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa. Tak berselang lama, satu unit pete-pete terbakar tepat di depan halte Unibos Makassar.
Baca SelengkapnyaDelapan mahasiswa yang melakukan demo ditetapkan polisi sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaKorban merupakan mahasiswa baru asal Fakultas Kehutanan Untad.
Baca SelengkapnyaKecewa dengan Pelanggaran Demokrasi dan Etika, Mahasiswa UNS Keluarkan Maklumat Supersemar
Baca SelengkapnyaMahasiswa berangka pukul 11.30 menggunakan 10 kopaja dan 20 angkot. Mereka juga membawa sejumlah spanduk dan poster.
Baca SelengkapnyaBuntut dari tindakan berlebihan petugas kepolisian saat unjuk rasa di DPRD Tasikmalaya Kota, mahasiswa menuntut agar Danyon Brimob berinisial IY Dicopot.
Baca SelengkapnyaDemo berlangsung ricuh hingga malam hari. Tembakan gas air mata membuat udara di sekitar lokasi demo membikin sesak dan perih di mata.
Baca SelengkapnyaPara pelajar dan mahasiswa tersebut masih menjalani pemeriksaan di Polrestabes Semarang hingga malam hari.
Baca Selengkapnya