Demo di Makassar Berakhir Ricuh, Massa Kocar-Kacir usai Ditembakkan Gas Air Mata
Merdeka.com - Unjuk rasa di Makassar hari ini, Jumat (27/9), berlangsung sejak usai waktu salat Jumat. Demo terpusat di bawah flyover dan kantor DPRD Sulawesi Selatan di Jalan Urip Sumoharjo.
Para pengunjuk rasa yang tadinya kelompok-kelompok kecil, saling menunggu hingga terlihat jadi ribuan orang dengan berbagai warna jas almamater. Ada biru, hijau dan kuning.
Bukan hanya mahasiswa berjas almamater, ada pula yang tidak berjas bahkan anak-anak yang diperkirakan warga setempat yang bermaksud menonton aksi tersebut.
-
Siapa yang menyerang Polisi? 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Siapa yang masuk ke lapangan dan membuat kerusuhan? Peristiwa itu berawal saat salah satu suporter tuan rumah masuk ke dalam lapangan.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Siapa yang memprotes kejadian tersebut? Diketahui, terekam video yang beredar di media sosial salah satu pendukung mengacungkan tiga jari saat debat capres berlangsung. Hal tersebut pun menuai protes dari pihak 02 yakni Grace Natalie.
-
Apa yang terjadi pada kerusuhan ini? Dalam peristiwa tersebut, 47 orang Yahudi dan satu orang Prancis terbunuh, banyak yang terluka, dan harta benda dirusak.
Berkali-kali aksi ini nyaris pecah karena selalu ada lemparan batu yang mungkin bermaksud memancing. Tapi aksi masih terus berlangsung damai.
Ribuan mahasiswa berkumpul mulai di sebelah kiri flyover, di bawah flyover, di Jalan AP Pettarani, di atas flyover, di sepanjang Jalan Urip Sumoharjo depan kantor DPRD Sulawesi Selatan.
Jelang Maghrib, unjuk rasa kembali pecah. Muncul lagi lemparan batu ke arah aparat kepolisian yang dibalas dengan tembakan gas air mata.
Belum diketahui, aparat kepolisian malam ini berhadap-hadapan dengan pihak mana, apakah dengan pengunjuk rasa atau warga setempat. Yang jelas, saat gas air mata mulai dilepaskan di dekat flyover, massa pengunjuk rasa berhamburan.
Mahasiswa Salat Maghrib Beralaskan Almamater
Adapun pengunjuk rasa khususnya mahasiswa yang berada di depan kantor DPRD Sulawesi Selatan tidak bisa bergeser karena terkepung situasi memanas. Usai orasi, mereka memilih bergegas melaksanakan salat Maghrib karena adzan telah berkumandang.
Yang masuk ke masjid, jemaah perempuan sementara mahasiswa laki-laki bertayammun di atas jas almamaternya masing-masing dan salat Maghrib berjamaah di badan jalan. Dijaga aparat kepolisian, beberapa meter di depannya. Imamnya dari mahasiswa Universitas Islam Negeri Makassar.
Di sepanjang Jalan Urip Sumoharjo ini, terjadi dua hal yang kontras. Di sisi kiri kantor DPRD Sulawesi Selatan, massa berhadap-hadapan dengan aparat kepolisian, di sisi kanan ratusan mahasiswa salat Maghrib berjemaah di badan jalan kurang lebih lima shaf.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa. Tak berselang lama, satu unit pete-pete terbakar tepat di depan halte Unibos Makassar.
Baca SelengkapnyaSaling dorong yang terjadi membuat pagar balai kota akhirnya jebol. Sebagian massa tampak masuk ke kompleks balai kota. CCTV, tanaman dan paving block dirusak.
Baca SelengkapnyaMereka coba kembali mendekati gedung DPRD sambil melempar botol, kayu dan batu.
Baca SelengkapnyaPolisi memukul mundur pendemo karena sesuai aturan batas waktu menyampaikan aspirasi pukul 18.00 Wib.
Baca SelengkapnyaKoordinator aksi demo kamisan Semarang, Iqbal Alam merinci total 26 orang luka-luka dan 16 diantaranya harus dilakukan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaHingga malam hari, massa demonstran tolak Revisi UU Pilkada masih bertahan di depan Gedung DPR.
Baca SelengkapnyaPolri harus membuka diri dengan melakukan evaluasi pelaksanaan operasi pengamanan massa.
Baca SelengkapnyaSpontan anggota yang lain langsung melindunginya dengan tameng plastik dan diarahkan menjauh dari lokasi.
Baca SelengkapnyaKelompok Anarko ini menyusup dan melarikan diri ke sejumlah kampus yang sebelumnya menggelar aksi unjuk rasa.
Baca SelengkapnyaDua demonstran terekam kamera melempar mobil dinas Satlantas Polrestabes Makassar. Akibat lemparan itu kaca mobil pecah dan Kasatlantas terluka.
Baca SelengkapnyaDemo berlangsung ricuh hingga malam hari. Tembakan gas air mata membuat udara di sekitar lokasi demo membikin sesak dan perih di mata.
Baca SelengkapnyaPihak damkar sangat menyayangkan tindakan warga yang merusak armada dan juga memukul personel Damkar Makassar
Baca Selengkapnya