Dendam, Anak Buah Sewa Pembunuh Bayaran untuk Habisi Pengusaha Besi Tua di Kepri
Merdeka.com - Polisi mengungkap kasus pembunuhan pengusaha besi tua, Zainuddin (48), warga Tanjung Pinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Mereka menangkap dua pelaku, salah satunya anak buah korban, Zulkifli (45), yang menaruh dendam pada bosnya.
Zulkifli menyewa pembunuh bayaran bernama Dedi, seorang pekerja buruh harian. Dia menjanjikan uang Rp200 juta, namun hanya membayar Rp3,5 juta.
"Pelaku Zulkifli melakukan pembunuhan berencana terhadap korban, motifnya karena sakit hati. Dia pernah ditegur korban karena sering mabuk," ujar Kabid Humas Polda Kepri Kombes Harry Goldenhardt, Kamis (30/9).
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Siapa pelaku pembunuhan di Batubara? “Kematian korban sangat tragis. Namun hingga saat ini pelaku juga belum ditangkap,“
-
Siapa pelaku pembakaran di Tanjung Priok? Pengungkapan kasus ini bermula dari peristiwa kebakaran Seorang paman bernama DZ (53), tega menghabisi nyawa remaja perempuan berinisial AZH (15) yang juga merupakan keponakannya di Jalan Sunter Permai Raya, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
Golden menjelaskan, pembunuhan sadis dilakukan pada Minggu (5/9) lalu. Sebelumnya, Zulkifli dan Dedi membuat rencana untuk menghabisi Zainuddin.
"Mereka sudah ada merencanakan perampokan disertai pembunuhan terhadap korban. Korban merupakan bos salah satu pelaku," kata Golden.
Aksi mereka bermula saat Zulkifli mengajak Dedi mendatangi rumah korban. Mereka berbincang seperti biasanya.
Tak lama kemudian, korban mengajak pelaku ke wilayah Bintan. Mereka berencana akan membeli barang-barang berupa besi tua.
Di tengah perjalanan, tepatnya di daerah Kijang, pelaku meminta korban agar memberhentikan mobil. Zulkifli memberi kode ke Dedi untuk beraksi.
Dedi langsung menjerat leher korban dengan tali dari belakang. Zainuddin tak dapat melawan hingga akhirnya dia tewas.
Setelah Zulkifli tidak bernyawa, kedua pelaku memindahkan jasadnya ke bagian belakang mobil. Lalu pukul 16.00 WIB, korban dibawa ke Tanjung Uban Batu untuk dikuburkan di tempat sepi.
Usai penguburan korban, kedua pelaku membawa mobil korban ke Danau Biru Bintan. Mereka mengambil uang Rp260 juta milik korban yang ada di dalam mobil.
Kedua pelaku kemudian menceburkan mobil ke Danau Biru untuk menghilangkan jejak.
"Kedua pelaku terlebih dahulu mengambil uang dari dashboard mobil, satu unit handphone, dan kabur ke wilayah Riau," ucapnya.
Direktur Reskrimum Polda Kepri Jefri Ronald Siagian menambahkan, kedua ditangkap tim gabungan Jahtanras Polda Kepri dan Polres Bintan. Penangkapan dipimpin Kompol Andri Kurniawan.
"Awalnya kita mendapat laporan dari keluarga korban. Dari hasil pemeriksaan ditemukan mobil korban di dalam danau. Lalu petugas melakukan pendalaman," ucap Hefri.
Setelah dilacak, ternyata korban terakhir kali pergi bersama Zulkifli. Kepergian mereka diketahui istri korban.
Setelah ditelusuri, kedua pelaku kabur ke Bengkalis, Indragiri Hulu, serta Indragiri Hilir, Riau. Tak ingin buang-buang waktu, polisi langsung bergerak. Setelah perjalanan panjang, mereka berhasil menangkap kedua pelaku di Riau pada 27 September 2021. Mereka langsung diinterogasi.
"Total uang yang diambil para pelaku dari korban sebanyak Rp260 juta. Sebagian uang itu dihabiskan untuk membeli sepeda motor dan rumah. Saat ini masih kita telusuri keberadaannya," jelas Jefri.
Kepada polisi, Zulkifli mengakui perbuatannya. Dia tega membunuh bosnya itu karena rasa sakit hati karena korban kerap menegurnya karena sering mabuk-mabukan dan punya utang yang terus ditagih.
"Pelaku mengaku motifnya karena dendam. Sebab, dia sering ditegur saat mabuk-mabukan. Intinya ada dendam salah satu pelaku. Sedangkan pelaku lain (Dedi) ikut melakukan pembunuhan karena dijanjikan Rp200 juta oleh otak pelaku (Zulkifli). Tapi, akhirnya hanya dibayar Rp3,5 juta," pungkasnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polres Lebak menangkap pembunuh pasangan suami istri (pasutri) Kemend (92) dan Satimah (72). Tersangka pelaku ternyata cucu tiri korbam, ZN (44).
Baca SelengkapnyaSeorang pegawai koperasi berinisial AN (25) dibunuh saat menagih pinjaman kepada pelaku.
Baca SelengkapnyaKorban dibunuh kedua tersangka menggunakan pisau daging.
Baca Selengkapnya"Saya sering dihantui korban, kadang mimpi digerebek polisi, hidup saya tak tenang," ungkap tersangka KL
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat tersangka AA meminta PN datang ke rumahnya untuk meminta bantuan menyelesaikan masalahnya.
Baca SelengkapnyaAnak perempuan di Duren Sawit dibantu sang adik saat bunuh ayah
Baca SelengkapnyaTersangka membunuh tetangganya itu karena menyimpan dendam sepuluh tahun lamanya.
Baca SelengkapnyaPembunuhan tersebut dipicu masalah bisnis. Pelaku kesal tak mendapatkan bagi hasil.
Baca SelengkapnyaPolisi menggelar reka ulang pembunuhan empat orang dalam satu keluarga di Musi Banyuasin. Tersangka EE (48) nekat melakukan perbuatan itu karena masalah bisnis.
Baca SelengkapnyaMotif pelaku pembunuhan di Musi Banyuasin akhirnya terungkap.
Baca SelengkapnyaSeorang pria dan dua anaknya tega membunuh seorang wanita tua HA (62) di Kedaton, Ogan Komering Ulu. Pembunuhan ini dilatarbelakangi sengketa lahan.
Baca SelengkapnyaKorban dikeroyok hingga tewas lalu mayatnya dibuang ke sungai.
Baca Selengkapnya