Deretan fitnah tak bertanggung jawab catut nama Panglima TNI
Merdeka.com - Di tengah perang opini lewat media sosial, informasi hoax alias palsu bertebaran. Akun-akun tak jelas membuat informasi bohong dan dengan cepat tersebar luas di masyarakat.
Salah satu nama yang sering dicatut adalah Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Berbagai isu disebar dengan mengatasnamakan jenderal bintang empat ini.
Pertama adalah isu 'kuda troya'. Jenderal Gatot Nurmantyo sengaja keliling kampus dan menemui ulama untuk menggalang kekuatan buat menggulingkan Jokowi. Mabes TNI merasa perlu meluruskan kabar yang beredar cepat itu.
-
Kenapa Ganjar melibatkan mantan Panglima TNI? Selain itu, Ketua Harian Partai Perindo TGB Muhammad Zainul Majdi juga mengisi posisi sebagai wakil ketua TPN Ganjar.
-
Apa yang dilakukan Panglima TNI terhadap kasus ini? Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono memastikan proses hukum terhadap anggotanya yang melakukan pelanggaran tindak pidana.
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
-
Siapa yang menjadi Panglima TNI? Saat Indonesia merdeka, Surono dan kawan-kawannya bergabung dengan Barisan Keamanan Raktay (BKR) di Banyumas. Di sinilah Surono selalu mendampingi Soedirman yang kelak menjadi Panglima TNI.
-
Siapa yang diincar TNI? Satu sosok yang diincar para prajurit TNI itu adalah Kapolres Tuban, AKBP Suryono.
-
Siapa yang diusulkan Jokowi jadi Panglima TNI? Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengusulkan Jenderal TNI Agus Subiyanto sebagai calon Panglima TNI.
"Panglima TNI melakukan kegiatan tersebut, karena untuk membentuk karakter pemuda Indonesia agar memiliki rasa kebangsaan dan nasionalisme serta bela negara, bukan untuk berambisi mengambil alih pemerintahan," tegas Kapuspen TNI Mayjen Wuryanto beberapa waktu lalu.
Tak cuma itu, Panglima TNI juga difitnah akan menyerahkan wilayah laut Natuna kepada pihak Tiongkok. TNI pun menegaskan, kapal asing masuk saja akan ditindak. Bagaimana mungkin TNI yang selama ini membela NKRI akan tega menyerahkan wilayah pada asing? Jelas ini hanya informasi hoax untuk mengadu domba.
Lalu ada lagi kabar yang beredar viral. Panglima TNI dan Paspampres telah menangkap pendukung Ahok yang menyusup saat aksi 212 lalu. Tujuan orang itu hendak mencelakai Presiden Jokowi dan Habib Rizieq.
Sebelum kabar beredar cepat, TNI menegaskan kabar penangkapan itu bohong. Faktanya, Panglima selalu berdiri di samping Presiden Jokowi dan tak ada orang yang ditangkap selama aksi.
"Jangan membenturkan kelompok yang satu dengan kelompok masyarakat lainnya," tegas pihak TNI.
Pencatutan nama Jenderal Gatot Nurmantyo belum usai. Saat bencana gempa bumi mengguncang Pidie, sebuah akun Facebook mengatasnamakan Gatot meminta sumbangan bagi korban gempa.
Kapuspen TNI Mayjen TNI Wuryanto menegaskan hal itu adalah fitnah, karena akun yang beredar di media sosial, bukanlah milik akun Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
"Pemilik Akun Facebook tersebut hanya ingin mencari keuntungan pribadi dengan memanfaatkan nama Gatot Nurmantyo," ujar Wuryanto di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (9/12).
"Penyebaran isu ini sangat mencemarkan nama baik Jenderal TNI Gatot Nurmantyo secara pribadi maupun Institusi TNI," tegas Wuryanto.
Belum lama ini, beredar isu di media sosial dan WhatsApp terkait ceramah Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo di Markas salah satu Ormas Islam di Petamburan Jakarta Pusat pada acara Maulid Nabi Muhammad SAW, tanggal 11 Desember 2016. Dalam isu yang beredar, Panglima TNI meminta agar mewaspadai China Komunis yang akan mengobok-obok Indonesia.
Mabes TNI menegaskan isu tersebut hoax atau bohong. Panglima tak pernah berpidato di Petamburan saat Maulid Nabi.
"Isu yang beredar tentang ceramah Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tersebut, adalah isu yang sama sekali tidak benar dan tidak bertanggungjawab, kata Kapuspen TNI.
"Isi ceramah tersebut sangat tendensius dan cenderung berupaya memecah belah bangsa serta mengandung ujaran kebencian," tegas Mayjen Wuryanto.
Dia mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia dimana pun berada, agar lebih waspada dan selektif dalam memilah dan memilih informasi yang disebarkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab melalui media massa, khususnya media sosial dan WhatsApp.
TNI mengajak sesama anak bangsa, agar jangan membuat isu dan jangan saling menghasut, apalagi dengan mengatasnamakan Pejabat Negara maupun Institusi.
"Itu semua akan menimbulkan dampak yang tidak baik, di mana Indonesia saat ini sedang membangun," pungkasnya.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
TNI turun tangan usut kasus kematian Vina Cirebon? Simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaTodung Mulya Lubis mengungkapkan kronologi penangkapan Palti yang dilakukan oleh polisi.
Baca SelengkapnyaDeputi Hukum TPN Ganjar Mahfud, Todung Mulya Lubis menyatakan informasi dari Butet laporan tersebut sudah dicabut
Baca SelengkapnyaJulius menjelaskan, berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan, video tersebut diunggah oleh akun Snack Video @yusufcreator204.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan, jika pihaknya sudah menurunkan beberapa berita atau informasi yang dianggap hoaks atau tidak benar.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bersuara keras terkait kasus dugaan berita bohong yang menjerat Aiman Witjaksono.
Baca SelengkapnyaKasad melalui Pangdam IV/Diponegoro, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Boyolali atas kejadian ini.
Baca SelengkapnyaSaat ini pelaku masih diamankan di Kodim Depok. Diduga masih banyak korban lainnya.
Baca SelengkapnyaDandim mengatakan, pemasangan spanduk tersebut dilakukan dengan tujuan untuk penggiringan opini agar masyarakat meragukan netralitas TNI.
Baca SelengkapnyaKapolres menyebut video itu untuk menjatuhkan institusi Polri dan memecah belah TNI-Polri.
Baca SelengkapnyaAkun TikTok diduga telah mengunggah video editan dari foto tangkapan layar media
Baca SelengkapnyaSebelum gabung sebagai relawan Ganjar, Palti merupakan relawan Pro Jokowi
Baca Selengkapnya