Di Banyuwangi, Menkop UKM Dorong Petani Kehutanan Sosial Bentuk Koperasi
Merdeka.com - Dalam rangkaian kunjungan kerjanya ke Banyuwangi, Menteri Koperasi Dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) RI, Teten Masduki, berdialog dengan para petani Program Kehutanan Sosial.
Dalam kesempatan tersebut, Teten mendorong agar petani Program Kehutanan Sosial di Banyuwangi mulai bertani dengan skala ekonomis guna meningkatkan kesejahteraannya. Untuk itu, petani didorong agar mulai berkoperasi sehingga mampu meningkatkan hasil pertanian hingga pemasaran komoditasnya.
"Kami mendorong petani tidak bertani sendiri dalam sekala kecil, tapi harus dalam skala ekonomis sehingga mampu menghasilkan produk yang ekonomis juga," kata Teten dalam acara Gesah Bareng Bersama Petani Dalam Program Kehutanan Sosial di aula Universitas 17 Agustus Banyuwangi, Jumat (2/10/2020).
-
Bagaimana cara meningkatkan kesejahteraan petani di Jawa Timur? “Kesejahteraan petani harus meningkat seiring dengan peningkatan produktifitas pertanian kita. Untuk itu saat panen raya kemarin, kami terus berkoordinasi dari hulu ke hilir agar jangan sampai harga jual petani turun“
-
Bagaimana Kementan meningkatkan kesejahteraan petani? Kami nilai Kementan memiliki program dan inovasi yang sangat baik dalam pemberdayaan petani dan meningkatkan kesejahteraan petani selama ini, seperti Taxi Alsintan misalnya, program ini kami nilai sangat baik dalam mendukung aktivitas petani dilapangan dan sangat baik dalam melatih kemandirian petani,'
-
Apa yang dilakukan Mentan untuk membantu petani? Mentan mengatakan Presiden juga berpesan hal sama terkait penyerapan gabah dan jagung nasional. Mentan mengaku khawatir jika Bulog tak menyerap, maka harga jagung dan gabah di tingkat petani akan semakin jatuh.'Apakah kita mau impor lagi? Kita kan sudah stop impor dan jangan sampai berikutnya terjadi impor lagi. Bulog harus bergerak cepat, kami harap betul bulog bergerak, kenapa? Kalau ini terus menerus seperti ini Kapan selesainya itu impor beras dan jagung,' katanya.
-
Bagaimana Pemkot membantu para petani? Pemerintah melalui PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan), membantu mulai dari media tanam, bibit, pupuk, hingga instalasi hidroponik.
-
Bagaimana cara Sulsel meningkatkan kesejahteraan petani? Budidaya pisang cavendish ini merupakan solusi untuk peningkatan kesejahteraan para petani.
-
Bagaimana Komisi XI ingin BPS tingkatkan kesejahteraan petani? Pemerintah banyak menyalurkan bantuan untuk kesejahteraan petani, seperti bantuan sosial dan bantuan pupuk. Namun, bantuan tersebut ternyata belum ter-capture dalam penghitungan NTP. Untuk itu, kami ingin mengetahui sejauh mana tindak lanjut BPS terkait hal ini. ' 'Kemudian, sejauh mana Sensus Pertanian yang dilakukan BPS dapat membantu untuk memformulasikan ulang penghitungan NTP supaya lebih mencerminkan kesejahteraan petani,' tanya Puteri.
Kehutanan Sosial merupakan program prioritas nasional, dengan skema Izin Pemanfaatan Perhutanan Sosial (IPHPS) dan Pengakuan Perlindungan Kemitraan Kehutanan (KULIN KK). Program ini memberi izin atau hak kelola kelompok masyarakat di dalam dan sekitar kawasan hutan, yang berada di bawah pengawasan Perhutani selama 35 tahun, hingga seluas maksimal 2 hektare per kepala keluarga (KK).
"Jadi sekarang, petani jangan lagi berpikir bagaimana mendapatkan lahan, tapi bagaimana mengupayakan itu menjadi kekuatan ekonomi," ujar Teten.
Salah satu cara yang disarankan Teten adalah lewat pembentukan koperasi. Sebagaimana yang dilakukan para petani di sejumlah negara lain untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.
Dengan koperasi, petani akan bekerjasama menghasilkan komoditi pertanian yang bisa memenuhi pasar. Selain itu, dengan koperasi juga, petani akan lebih mudah mengakses permodalan dari perbankan.
Di Banyuwangi, Menkop UKM Dorong Petani Kehutanan Sosial Bentuk Koperasi ©2020 Merdeka.com"Tentu dengan koperasi yang modern yang betul-betul bisa menjadi kekuatan ekonomi masyarakat. Bukan koperasi yang hanya mengurusi simpan pinjamnya, namun juga produksi, pengolahan, hingga pasarnya," terangnya.
Untuk Banyuwangi, kata Teten, bisa dimulai dengan mengidentifikasi jenis komoditas yang cocok dengan iklim Banyuwangi. Penentuan komoditas ini penting lantaran akan berpengaruh pada bentuk koperasi yang akan didirikan kelak.
"Yang penting temukan dulu komoditi nya, mau pohon sengon atau buah tropik. Lalu dibuat model bisnisnya menyesuaikan komoditasnya," jelas Teten.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas sangat mendukung rencana tersebut. Anas pun merespon hal ini dengan memberikan kemudahan akses perizinan untuk Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
"Bulan ini juga kita akan lakukan jemput bola perizinan untuk UMKM dan koperasi. Saat ini sedang kita siapkan instrumennya," kata Anas.
Layanan ini, kata Anas, diharapkan bisa memudahkan petani dan warga di sekitar hutan untuk mengurus perizinannya.
"Akan ada petugas yang keliling secara terjadwal. Kami sudah meminta dinas terkait untuk menginformasikan ini secara luas. Misalnya, Senin giliran Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Sempu, petugas akan jemput bola ke sana supaya mereka enggak bolak-balik ke Banyuwangi," kata Anas.
"Kita juga akan programkan di perizinan untuk UMKM agar segera berbadan hukum sehingga mudah akses permodalannya. Insya Allah, bulan ini juga kami akan buka," pungkasnya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menkop Teten optimis kerja sama dengan RSPO akan memperkuat korporatisasi petani sawit sekaligus memperkuat produksi kelapa sawit dari hulu hingga hilir.
Baca SelengkapnyaKementan menyebut, pemerintah berkomitmen mengawal regenerasi petani.
Baca SelengkapnyaPenjabat (Pj) Wali Kota Tarakan Bustan menegaskan, jangan sampai tengkulak juga memanfaatkan program dari Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaDengan harga pasar bawang merah Rp 11.000 per kilogram, kelompok tani ini mampu menghasilkan Rp3,12 miliar.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan menyatakan perlunya merevitalisasi Koperasi Unit Desa (KUD) untuk menyelesaikan permasalahan kebutuhan petani
Baca SelengkapnyaSido Muncul bersama Kemenkop UKM berkomitmen untuk saling bahu membahu membantu para petani herbal dan UMKM di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMiris, jumlah petani di Banyuwangi terus berkurang. Pemkab Banyuwangi janji beri modal bisnis pertanian anak muda.
Baca SelengkapnyaKementan berkomitmen untuk membuat para petani tersenyum
Baca SelengkapnyaSandjoko menjadi pegawai BUMN selama 33 tahun. Setelah pensiun, ia memutuskan untuk jadi petani di kampungnya.
Baca SelengkapnyaProgram ini menjadi solusi bagi petani dalam meningkatkan produktivitas dan pendapatan pertanian.
Baca SelengkapnyaWali Kota berharap bahwa bantuan ini akan memberikan dampak positif bagi pertanian dan kesejahteraan masyarakat Tarakan.
Baca SelengkapnyaKelengkeng jenis ini memiliki keunggulan dapat berbuah tanpa mengenal musim dan daging buahnya yang tebal.
Baca Selengkapnya