Di Indonesia ada Santoso, di Filipina ada Khadafi bos Abu Sayyaf
Merdeka.com - Belum tuntas kasus Santoso, pemerintah Indonesia kini kembali dibuat pusing dengan aksi kelompok Abu Sayyaf. Kelompok ini menyandera 10 WNI di dekat perairan Filipina dan meminta tebusan hampir Rp 15 miliar.
Santoso merupakan buronan paling dicari oleh pemerintah Indonesia saat ini. Bersama kelompoknya, Santoso disebut kerap menyebarkan teror di Poso, Sulawesi Tengah. Tak cuma itu, Santoso juga masuk ke dalam daftar teroris yang paling dicari Amerika Serikat (AS).
Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), Ansyaad Mbai menyebut Santoso adalah sosok yang dianggap bertanggung jawab terhadap sejumlah aksi pembunuhan terhadap warga di Poso tersebut rekaan.
-
Siapa yang memimpin Kopassus? Saksikan Video ini: Komandan Jenderal Baru Korps baret Merah
-
Siapa Komandan Kopassus ke-13? Agum menjadi Komandan Kopassus ke-13 menggantikan Brigjen Tarub. Dia dilantik oleh Kasad Jenderal Wismoyo Arismunandar tanggal 6 Juli 1993.
-
Bagaimana Kopassus menyelamatkan penumpang Garuda Indonesia 206? Operasi ini mulai bergerak pukul 03.00 pagi, mereka mengendap-endap mendekati pesawat dan masuk melalui beberapa bagian pintu pesawat. Seluruh pembajak langsung ditembak di tempat. Seluruh sandera selamat.
-
Siapa yang melakukan perampokan? Dua perampok yakni J (45) dan R (32) berhasil menggondol tas korban yang berisi uang, laptop, dan 50 gram berlian.
-
Di mana WNI dievakuasi ke? Pagi ini, saya menerima laporan bahwa mereka telah sampai di Suriah, melalui Damaskus dengan selamat.
-
Apa nama pesawat yang dibajak? Kronologi Pembajakan Pesawat jenis Vicker Viscount bermesin empat dengan registrasi PK-MVM 'Merauke' ini akan menempuh perjalanan udara menuju Makassar, dilanjutkan ke Surabaya dan berakhir di Jakarta.
Dia yakin, Santoso memang benar ada dan dalam waktu dekat akan ditangkap. Apalagi posisi kelompok teroris jaringan Santoso berada di Poso saat ini terus terdesak. Gabungan Kepolisian dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang dinamakan Satgas Tinombala ini terus menyisir kelompok Santoso.
"Memang banyak yang mengatakan dia sengaja dibiarkan, jadi proyek, biar operasi lama-lama di sana. Banyak orang membandingkan seperti DOM (Daerah Operasi Militer) di Aceh dulu," kata Ansyaad kepada merdeka.com, pekan lalu.
Ansyaad mengungkapkan, Santoso telah menjadi pria yang paling diburu sejak 2007. Dia dituding sebagai otak pembunuhan dan mutilasi terhadap tiga siswi SMK di Poso, disusul kasus pembunuhan terhadap sejumlah polisi yang dikuburkan dalam satu lubang. Kini, sudah hampir satu dekade dia bergerilya menghadapi polisi dan TNI. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polri berhasil menangkap kaki tangan sindikat narkoba kelas kakap, Fredy Pratama.
Baca SelengkapnyaTersangka DM dinilai tak seorang diri dalam aksi pelariannya saat menjadi DPO kasus kepemilikan senpi ilegal.
Baca SelengkapnyaDua jenderal TNI Polri rela terjun langsung ke medan pertempuran sambil bawa senjata demi dapat mengamankan DPO teroris di Poso.
Baca SelengkapnyaSaat ini Dito tengah di bawah ke Jakarta untuk menjalani pemeriksaan.
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bakal menindak secara tegas Eks Kasat Narkoba Polres Lampung Selatan yang terlibat jaringan Fredy Pratama.
Baca SelengkapnyaDensus 88 juga berhasil menangkap satu tersangka teroris lainnya inisial NK yang diduga terafiliasi kelompok Jaringan Anshor Daulah (JAD) di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Andika Perkasa mengungkap jika relawan yang menjadi korban sempat disekap.
Baca SelengkapnyaProses penyidikan masih terus dilakukan oleh Densus 88 Antiteror Polri.
Baca SelengkapnyaProfil satuan elite TNI AD Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 300/Braja Wijaya yang sedang jadi sorotan.
Baca SelengkapnyaSatgas gabungan TNI/Polri berhasil lumpuhkan 3 anggota KKB Papua. Berikut informasi selengkapnya.
Baca SelengkapnyaDalam melakukan penyitaan, KPK akan berkoordinasi dengan KPK dan PPATK.
Baca SelengkapnyaSejak lulus Akpol tahun 1991, Brigjen Djuhandani selalu melekat dengan bidang reserse.
Baca Selengkapnya