Diciduk Polisi, Pemalak Sopir Truk di Samarinda Menangis dan Curhat Dicerai Istri
Merdeka.com - Agus Hendrawan (31), preman kampung yang tinggal di kawasan Samarinda Ilir, Samarinda, Kalimantan Timur, kembali berurusan dengan polisi. Dia ditangkap gara-gara kerap kerap memalak sopir truk. Di Polresta Samarinda, dia malah menangis.
Agus ditangkap sekira pukul 17.30 Wita, Jumat (6/12) setelah tim Jatanras mendapatkan kabar aksi pemalakan di kawasan Jalan Urip Sumoharjo eks Jalan Kebaktian. Perbuatan Agus, meresahkan para sopir.
Saat ditangkap tadi, dia lagi duduk santai di sebuah hotel kelas melati. Belakangan, dua pekan ini, dia tinggal menginap di hotel itu, setelah sebelumnya tidur menggelandang di emperan toko.
-
Apa yang dilakukan preman tersebut? Saat mengemudi, dia dikejutkan lantaran sang preman mengaku terserempet. Seketika, ada adu mulut terjadi. Bahkan, sang preman mengaku memiliki KTA Polri.
-
Mengapa preman itu menantang ke Polsek? Saat diajak, sang preman justru menantang. 'Diarahin papi ke Polsek Palmerah supaya masalah kelar,' imbuhnya. Bahkan, dia mengaku jika memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) Polri.
-
Siapa yang berhadapan dengan preman? Seorang wanita berhadapan dengan aksi preman di kawasan Palmerah, Jakarta Barat.
-
Bagaimana preman itu bereaksi? 'Pakai ditunjuk-tunjuk, seram banget gue tremor. Tapi papi masih ladenin karena tahu kita benar dan tidak melanggar apa-apa,' lanjutnya.
-
Mengapa preman itu berubah? Akhirnya, preman tersebut merasa malu atas kekalahannya, mengakui kesalahannya, dan menyatakan keinginannya untuk belajar kepada Sunan Drajat.
-
Apa yang dulu dikenal sebagai 'kampung preman'? Kampung Badran merupakan salah satu kampung padat penduduk di pusat kota Yogyakarta. Dulu kampung itu dikenal sebagai 'kampung preman'.
"Saya pasrah aja pas ada polisi datang. Saya enggak tinggal di rumah, tidak enak jadi omongan tetangga," kata Agus mengawali perbincangan bersama merdeka.com, di Mapolresta Samarinda, Jalan Slamet Riyadi, Jumat (6/12) malam.
Di hotel itu pun, Agus berulah. Dia kerap meminta uang pengunjung hotel yang menginap hitungan jam, bersama pasangannya. "Karena buat saya perpanjang waktu menginap di hotel Rp 150 ribu per malam," ujar Agus.
Dirasa tidak cukup buat sehari-hari, pria berbadan gempal dan berambut cepak itu, kemudian keluar hotel untuk memalak sopir truk di jalanan. Sasarannya, truk yang sedang mengantre di SPBU, maupun di simpang traffic light, mulai Rp20 ribu-Rp50 ribu.
"Saya mintai uang buat makan saja Pak. Karena saya memang lapar," ujar Agus.
Ancam dengan Badik
Untuk memuluskan aksinya, Agus tidak jarang mengeluarkan senjata tajam jenis badik, yang dia bawa dan simpan di jok motornya. "Kalau saya ada kerjaan saja, saya tidak mungkin begini Pak," kilah Agus.
Namun bagi kepolisian, wajah Agus tidak lagi asing. Belakangan, dia pernah dipenjara gara-gara kasus pemalakan serupa. "Iya Pak, saya pernah dipenjara keluar tahun 2017. Saya divonis 2 tahun, kasusnya sama," ungkap Agus, saat ditanya personel Jatanras di sela perbincangan.
"Saya ditinggal cerai istri Pak. Ya itu tadi, kalau ada kerjaan saja, saya enggak mungkin begini Pak. Ini karena saya memang benar-benar lapar saja Pak, makanya saya begitu (memalak sopir)," kata Agus sambil menitikkan air matanya di hadapan polisi.
Meski tahu perbuatannya salah, Agus lagi-lagi beralasan dia memalak hanya karena sedang lapar, dan ingin makan. "Benar-benar alasannya itu saja Pak," terangnya lagi, sambil mengusap air matanya.
Untuk sementara, Agus diinapkan di sel tahanan sementara Polresta Samarinda dalam waktu 1x24 jam, sambil menunggu laporan sopir truk, yang meresahkan aksinya itu.
"Benar, sudah kami amankan dulu pelakunya. Karena memang ada laporan warga yang meresahkan ulah dia, dan tim Jatanras langsung menindaklanjuti laporan itu," kata Kasat Reskrim Polresta Samarinda AKP Damus Asa, dikonfirmasi terpisah.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setelah puas mengeroyok sopir dan kondektur para pelaku diketahui langsung melarikan diri.
Baca SelengkapnyaDalam video beredar, seorang pria mengaku anggota TNI cekcok dengan sopir ambulance.
Baca SelengkapnyaKorban saat itu sedang mengemudikan Mitsubishi Colt Diesel dengan mengangkut pasir melaju ke Kampung Bayur, Desa Lebakwangi, Tangerang pada Senin (30/9) malam.
Baca SelengkapnyaAkibat penganiayaan, korban mengalami memar di sekujur tubuhnya dan akhirnya melapor ke polisi.
Baca SelengkapnyaSang sopir dalam perawatan IGD setelah bonyok dihajar massa yang geram melihat aksinya ugal-ugalan di jalan.
Baca SelengkapnyaPelaku ditangkap pada Jumat (28/7) dini hari di sebuah rumah di kecamatan Batujaya setelah pelariannya selama 10 hari.
Baca SelengkapnyaPria tersebut tidak terima ditegur karena parkir sembarangan menghalangi pengendara di belakangnya
Baca SelengkapnyaSaat tengah mengemudi, dia dikejutkan lantaran sang preman mengaku terserempet. Bahkan, sang preman mengaku memiliki KTA Polri.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang pemalak yang kena semprot oleh TNI karena menghentikan truk di tengah jalan untuk dimintai uang.
Baca SelengkapnyaAksi supir ugal-ugalan tersebut membuat geram pengendara lain, sehingga berakhir diamuk massa.
Baca SelengkapnyaViral di media sosial sebuah truk kontainer menabrak sejumlah kendaraan. Hal ini membuat sejumlah orang tergeletak di jalanan.
Baca SelengkapnyaSopir truk itu dihentikan karena diduga membawa pupuk nonsubsidi, setelah diperiksa ternyata tidak terbukti.
Baca Selengkapnya