Diduga anak jadi korban pembunuhan, ibu ini tak lelah cari keadilan
Merdeka.com - Murniyah terus berupaya semaksimal mungkin untuk mencari keadilan atas kematian putranya, Bagus Dwiyanto (20), setahun silam yang diduga meninggal secara tidak wajar. Bagus anak Murniyah ditemukan di Sungai wilayah Desa Keraton, Kecamatan Krian, Sidoarjo, Jawa Timur.
Upaya mencari keadilan itu dengan mendatangi Mapolresta Sidoarjo. Ibu tiga anak itu datang sekitar pukul 09.00 WIB dengan didampingi Sumardi, penasihat hukum. Setiba di lokasi, keduanya langsung menuju ruang Satreskrim Polresta Sidoarjo.
"Kami ke sini untuk menanyakan perkembangan perkara pembunuhan Bagus Dwiyanto, putra dari Ibu Murniyah, yang pada waktu itu mayatnya ditemukan di sungai wilayah Polsek Krian," ujar Sumardi, Jum'at (4/8).
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
-
Kapan keluarga di Malang ditemukan tewas? 'Kalau melihat kondisi rumah, rumah hanya satu pintu ke depan. Di belakang ada jendela, tetapi tidak ada kerusakan sama sekali. Pintu juga tidak rusak, barang-barang dalam kamar masih tersusun rapi,' jelas AKP Gandha Syah Hidayat di lokasi kejadian, Selasa (12/12).
-
Siapa yang dimakamkan di Kota Batu? Jan Dinger merupakan seorang administrator, direktur dari Bank Excompto, serta seorang tuan tanah dari berbagai kebun gula, teh, kopi, dan kina di Jawa Timur. Jan Dinger lahir di Amsterdam pada 16 Agustus 1835. Jan Dinger meninggal di daerah Tulungrejo pada 2 Maret 1917.
-
Dimana mumi anak singa ditemukan? Mumi dua anak singa ini ditemukan di kompleks nekropolis atau makam kuno terluas di Saqqara, Mesir.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
-
Siapa ayah dari Mutiara Baswedan? Inilah Mutiara Baswedan, putri sulung Anies Baswedan dari pernikahannya dengan Fery Farhaty Ganis.
Sumardi menjelaskan, sebelum korban meninggal dunia, korban bersama beberapa temannya sedang mengendarai motor diantaranya Wanto untuk berangkat menonton hiburan konser musik di sekitar Balongbendo.
Namun, motor yang dikendarai itu dengan kecepatan kencang, korban pun tiba-tiba menabrak sebuah kios bensin. Apesnya, ketika jatuh itulah korban dan temannya Wanto dipukuli oleh sekelompok anak muda dan warga.
Korban yang ketakutan akhirnya lari dan dikejar hingga masuk ke sungai. "Korban waktu masuk di sungai sudah minta tolong. Namun, orang yang menghajarnya itu justru melempar dengan batu, dan tidak memberikan pertolongan," terangnya.
Hingga akhirnya, pemuda asal warga Desa Wonokarang, Kecamatan Balongbendo, Kabupaten Sidoarjo itu ditemukan tewas pada Senin, pagi tanggal 12 September 2016 silam. Kejadian itu, Sumardi mengklaim banyak saksi yang mengetahui, termasuk teman dan beberapa warga yang berada dilokasi tersebut.
"Meskipun begitu, kasus dialami kliennya itu seperti berjalan ditempat, ini sudah hampir satu tahun belum ada perkembangan," ujarnya.
Secara terpisah, Kasatreskrim Polresta Sidoarjo Kompol M. Harris mengatakan, pihaknya masih mendalami terkait kasus dugaan adanya penganiayaan sebelum meninggal dunia. "Ini masih kami dalami," ujarnya saat dikonfirmasi wartawan.
Harris mengaku selama ini pihaknya sudah berupaya semaksimal mungkin untuk mengungkap adanya dugaan penganiyaan sebelum meninggalnya korban yang ditemukan meninggal dunia di sungai wilayah Krian itu.
"Kami sudah maksimal, kendala kami karena tidak ada orang yang mau dimintai keterangan," tutupnya.
(mdk/msh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dengan suara bergetar dan menangis, Rudi mengatakan terus mencari para tersangka yang telah mengambil nyawa sang anak
Baca SelengkapnyaDiduga orangtuanya melakukan penganiayaan hingga tewas terhadap anaknya inisial AF (3)
Baca SelengkapnyaPemkab Banyuwangi langsung memberikan pendampingan pada keluarga korban kasus dugaan kekerasan seksual dan pembunuhan anak berusia 7 tahun.
Baca SelengkapnyaIptu Rudiana memastikan dirinya tak diam atas kasus ini. Namun dia meminta pihak lain tak membuat asumsi yang membuat keluarga mereka tersakiti.
Baca SelengkapnyaIptu Rudiana selaku ayah kandung dari Eky meminta pada semua pihak agar tidak membuat asumsi yang membuat dia dan keluarga lebih tersakiti.
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan bukti baru usai olah TKP ulang di Jalan Ciseuti, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak.
Baca SelengkapnyaKorban diketahui keluar dari rumah pada malam Iduladha. Teman yang menjemputnya juga dilaporkan belum diketahui keberadaannya.
Baca SelengkapnyaBeberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaPolisi diharapkan mengungkap sebab kematian dan menemukan pelaku atas tewasnya empat anak tersebut.
Baca SelengkapnyaCerita ahli forensik Indonesia pernah ungkap kasus pembunuhan dari hasil otopsi.
Baca SelengkapnyaBeredar informasi jika penyebab penganiayaan ini dilatarbelakangi persoalan keluarga.
Baca SelengkapnyaTersangka berinisial MR didampingi oleh kuasa hukumnya menyerahkan diri ke Polda Jabar.
Baca Selengkapnya